1
Serba-serbi Ramadhan

Bagaimana Hukum Kultum Saat Sholat Tarawih ?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan suci yaitu bulan Ramadhan. Saat bulan inilah, umat muslim dapat melakukan berbagai macam amalan-amalan karena akan mendapatkan pahala yang begitu besar. Salah satunya adalah sholat tarawih. Sholat tarawih adalah salah satu ibadah sholat, Lalu bagaimana hukum kultum saat sholat tarawih?

Hukum dalam sholat tarawih saat bulan Ramadhan adalah sunnah mu’akkadadah yang artinya sholatsunnah yang sangat dianjurkan. Apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa, sedangkan jika dilakukan akan mendapatkan pahala. Biasanya setelah melakukan sholat isya berjamaah atau sesudah sholat tarawih, ada pemberian kultum. Namun, bagaimana hukum kultum saat sholat tarawih?

Sejarah Sholat Tarawih

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw saat tanggal 23 Ramadhan tahun kedua hijriah. Rasulullah Saw melaksanakan sholat tarawih tidak selalu di masjid, bahkan terkadang melaksanakannya di rumah. Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah,

“Bahwasanya Rasulullah Saw pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, kemudian beliau sholat pada malam berikutnya dan orang-orang bertambah banyak, lalu pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu Nabi, namun Nabi tidak keluar (tidak datang) ke masjid. Ketika pagi hari, Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali kalau sholat ini diwajibkan kalian.’ Dan berkata: ‘Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semenjak melihat orang-orang melakukan sholat tarawih, Rasulullah Saw membatalkan untuk melaksanakan sholat tersebut. Karena, ada yang dikhawatirkan dalam dirinya yaitu takut jika Allah memberikan wahyu kepada umatnya untuk mewajibkan sholat tarawih. Rasulullah Saw tidak ingin hal tersebut terjadi, karena akan memberatkan umat-umat setelahnya dan akan menimbulkan kesalahpahaman.

Baca juga : Hukum Sholawat Saat Tarawih dan Hadits di Dalamnya

Hukum Kultum Saat Sholat Tarawih

Memberikan kultum saat sholat tarawih termasuk perbuatan baik, karena dapat memberikan suatu amalan nasihat kepada para jamaah. Akan tetapi, ada beberapa tanggapan yang berbeda mengenai kultum saat sholat tarawih karena berkaitan dengan waktu ingin segera menyelesaikan sholat tarawih.
Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang sholat tarawih bersama imam sampai selesai, ditulis baginya pahala sholat semalam suntuk.”

Mengenai hukum kultum saat sholat tarawih, masih belum ada hadist yang dapat menjelaskan bahwa seorang imam diharuskan atau tidak dalam menyampaikan kultum. Akan tetapi, jika seorang imam ingin memberikan ceramah tetap diperbolehkan. Hanya saja harus bisa membedakan keadaan orang lain dengan keadaannya. Karena, tidak semua orang dapat memiliki waktu dan keadaan yang sama.

webinar umroh.com

Rasulullah Saw bersabda, “Jika seseorang menjadi imam, hendaknya ia ringankan sholatnya. Karena di barisan ma’mum terdapat orang yang lemah, orang sakit dan orang yang memiliki keperluan.”
Tidak ada larangan dalam memberikan kultum saat sholat tarawih. Tetapi harus diperhatikan beberapa halnya, seperti berikut ini:

  • Tidak dimasukkan ke dalam hal ibadah yang secara rutin.Artinya tidak dijadikan sebagai suatu kewajiban untuk mengadakan kultum saat sholat tarawih. Apabila menjadi hal yang diwajibkan, maka dapat dikatakan menjadi bid’ah. Karena, tidak ada hadist yang mengatakan bahwa kultum saat sholat tarawih itu wajib. Jadi, kultum saat sholat tarawih boleh dilakukan, boleh juga tidak dilakukan.
  • Apabila ingin mengadakan kultum, tetap diperbolehkan. Tetapi, jangan memakan waktu yang cukup lama.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Pelaksanaan Sholat Tarawih

hukum kultum saat sholat tarawih

Umroh.com merangkum, sholat tarawih menjadi ibadah yang sangat khusus bagi umat muslim. Sholat tarawih dilaksanakan secara berjamaah di masjid, tetapi jika ada orang yang memilih untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah seperti perempuan, maka tetap diperbolehkan. Waktu sholat tarawih dimulai dari setelah sholat isya sampai menjelang fajar. Sholat tarawih akan menjadi tidak sah, apabila dilakukan sebelum sholat isya.

“Ucapan Syekh Ibnu Qasim, waktu tarawih adalah di antara sholat Isya dan terbitnya fajar, maka tarawih seperti witir dalam hal waktu, dan disunnahkan mengakhirkan witir dari tarawih,” (Syekh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Ibni Qasim, juz 1, hal. 261).

Jumlah rakaat dalam sholat tarawih, akan selalu menjadi perbincangan umat muslim. Ada yang menjalankan sholat tarawih sebanyak 11 rakaat yaitu gabungan sholat tarawih 8 rakaat dan sholat witir 3 rakaat. Atau sholat 23 rakaat, gabungan antara 20 sholat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.
Aisyah pernah mengatakan bahwa, “Rasulullah Saw tidak pernah menambah jumlah rakaat dalam sholat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam sholat lainnya lebih dari 11 rakaat.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Lalu, bagaimana dengan sholat tarawih yang berjumlah 23 rakaat? Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hamdal memberikan pendapat bahwa sholat tarawih lebih baik dilakukan sebanyak 20 rakaat.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Dengan demikian, apabila ada yang mengerjakan sholat tarawih dengan 11 rakaat atau 23 rakaat maka sah-sah saja. Karena, sama-sama memiliki dalil-dalil yang dipercayai sebagai kebenarannya.