Umroh.com – Hukum lupa niat puasa Ramadhan menjadi pertanyaan banyak kaum muslim. Terlebih bagi yang sering lupa niat puasa di malam hari. Padahal niat merupakan suatu hal yang krusial dalam melaksanakan hal apa pun. Terlebih hal itu adalah ibadah.
Niat menjadi sangat penting dalam membedakan antara adat kebiasaan dengan ibadah. Misalnya menahan makan dan minum menurut adatnya biasa disebut diet, namun ketika sudah diniati maka ia akan bernilai ibadah yakni puasa.
Baca juga: 11 Keutamaan Puasa Ramadhan yang Penting Diketahui
Hukum Lupa Niat Puasa Ramadhan
Umroh.com merangkum, niat untuk puasa fardlu harus dilakukan di malam hari mulai dari tenggelamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar. Sebagaimana hadis Nabi SAW.
عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللَهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ رَوَاهُ الْخَمْسَةُ
Hadis riwayat Hafshah bahwasannya Nabi SAW bersabda “Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya.”(HR. Abu Daud, at Tirmidzi, an Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam hadits tersebut sangat jelas bahwa barangsiapa yang tidak niat puasa fardlu di malam hari dan berpuasa di siang hari, maka puasanya tidak sah.
1. Sahur tapi Puasa Tanpa Niat
Lantas, bagaimana jika ada seseorang yang lupa niat di malam harinya, tetapi dia makan sahur, apakah dengan makan sahur tersebut sudah mewakili niatnya yang tak terbersitkan di dalam hati?
Al Alim al Allamah Asy Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari, murid imam ahli fikih Ibnu Hajar al Haitami di dalam kitab Fathul Mu’in telah membahas permasalahan ini. Beliau mengatakan
ولايجزئ عنها التسحر وان قصد به التقوى على الصوم ولا الامتناع من تناول مفطر خوف الفجر ما لم يخطر بباله الصوم بالصفات التي يجب التعرض لها في النية
“Makan sahur tidak cukup sebagai pengganti niat, meskipun ia makan sahur bermaksud agar kuat melaksanakan puasa. Dan mencegah dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa karena khawatir akan terbitnya fajar juga tidak mencukupi sebagai pengganti niat selama tidak terbersit (di dalam hatinya) niat puasa dengan sifat-sifat yang wajib disinggung di dalam niat.”
Berdasarkan keterangan tersebut, maka sangat jelas bahwa makan sahur belum mewakili niat puasa yang harus diniatkan oleh orang yang akan berpuasa. Sehingga, puasa yang dilakukan oleh orang yang lupa niat puasa di malam harinya tidak sah, dan harus di-qadha di hari lain jika ia berpuasa di bulan Ramadhan.
Tak hanya menjadikan Anda tamu Allah, Umroh juga melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paket umroh terbaik cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Solusi Lupa Niat Puasa Ramadhan
Seperti dijelaskan Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ, niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri. Dengan demikian, bila seseorang lupa belum berniat pada malam hari maka puasa pada siang harinya dianggap tidak sah.
Pertanyaannya kemudian adalah bila sudah jelas puasa pada hari tersebut tidak sah karena pada malam harinya lupa belum berniat, maka apakah diperbolehkan bila pada hari itu orang tersebut tidak berpuasa? Karena bila ia tetap berpuasa sudah jelas puasanya tidak sah.
Hukum fiqih tetap mewajibkan orang tersebut berpuasa pada hari itu meskipun sudah jelas puasanya tersebut tidak sah. Tidak berhenti sampai di sini, orang tersebut juga harus mengganti (mengqadha) puasa hari tersebut di hari lain di luar bulan Ramadhan (Nawawi al-Bantani, Kâsyifatus Sajâ [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2008), hal. 192).
Meski demikian ulama mazhab Syafi’i tetap memberi solusi bagi siapa saja yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya. Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menuturkan solusi tersebut sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ
“Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt.], juz VI, hal. 315)
Dari keterangan tersebut, orang yang lupa niat puasa Ramadhan pada malam hari masih memiliki kesempatan untuk melakukan niat pada pagi harinya dengan catatan bahwa niat yang ia lakukan pada pagi hari juga mesti ia pahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti dengan apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Dengan demikian, orang yang lupa berniat puasa pada malam hari masih dapat terselamatkan puasanya dengan berniat di siang hari. Namun, solusi ini hanya untuk mereka yang lupa niat, bukan sengaja tidak berniat di malam hari.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!