Umroh.com – Sebelum bulan penuh kemuliaan dan ampunan yakni bulan Ramadhan, umat muslim terlebih dahulu merasakan bulan Sya’ban. Ada satu hal keutamaan dari bulan Sya’ban yakni persiapan menjelang puasa wajib di bulan Ramadhan. Lalu apa sih hukum puasa sya’ban yang sebenarnya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Di bulan Sya’ban pula kita disunnahkan untuk berpuasa sunnah Sya’ban. Di bulan Sya’ban, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa di hari apapun, bebas sesuai kemampuan.
Baca juga: Ini Hukum Puasa Daud Bagi yang Jarang Diketahui!
Keutamaan Bulan Sya’ban
Umroh.com merangkum, adapun keutamaan lain dari bulan Sya’ban adalah sebagaimana dikisahkan hadits-hadits berikut ini!
Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Adapun tafsiran dari Ibnu Rajab rahimahullah, beliau mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)
Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
Hukum Puasa Sya’ban
Berpuasa di bulan Sya’ban adalah keutamaan yang besar di bulan ini. Bahkan Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban tiba dibandingkan bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)
Maka dari itu dapat kita lihat bahwa hukum berpuasa di bulan Sya’ban adalah sunnah. Memperbanyak puasa di dalam bulan Sya’ban juga disunnahkan sebagai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mencontohkan kepada kita semua lewa hadits-hadits di atas.
Ahlul ilmi berkata, “Puasa di bulan Sya’ban seperti shalat sunnah Rawatib bila dibandingkan dengan shalat wajib, dan puasa bulan Sya’ban seakan-akan menjadi muqaddimah bagi puasa Ramadhan atau sunnah Rawatib-nya bulan Ramadhan. Maka dari itu, disunnahkannya puasa di bulan Sya’ban dan puasa enam hari pada bulan Syawwal diibaratkan seperti shalat Rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu. Puasa bulan Sya’ban mempunyai faidah lain yaitu menenangkan jiwa dan mempersiapkan diri untuk berpuasa di bulan Ramadhan, sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan seseorang sudah siap dan mudah melaksanakannya.”
Berkah Puasa di Bulan Sya’ban
Adapun keberkahan yang dapat kita rasakan tatkala berpuasa di bulan Sya’ban adalah agar kita senantiasa kembali mengingat Allah SWT. Hal ini lantaran bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai.
Kenapa? Karena manusia telah terhanyut melalui istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) sekaligus menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkalah manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa.
Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah, maka dzikir itu adalah amalan yang istimewa. Abu Sholeh pun mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Selain itu, berpuasa di bulan Sya’ban juga menjadi sebagai dasar latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan puasa wajib Ramadhan. Sebagaimana yang kita ketahui, orang akan nyaman ketika terbiasa. Itulah ketika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum datangnya bulan Ramadhan, tentu ia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Yuk bareng-bareng puasa Sya’ban!