Para ibu harus mengetahui, bahwa diri mereka sejatinya adalah mutiara ummat. Sama seperti kerang ketika akan melahirkan sebuah mutiara yang indah dan bersinar, akan banyak kotoran yang memasuki cangkangnya. Kotoran-kotaran tersebut justru ia ubah menjadi sesuatu yang mengagumkan.
Demikian juga hakikatnya diri seorang ibu, dia merupakan madrasah pertama untuk anak-anaknya sebagai generasi penerus. Dia bisa melahirkan sebuah generasi emas dan juga membanggakan, walau pun harus menghadapi berbagai macam cobaan dan halangan serta rintangan yang ada.
Hal ini akan terwujud tentunya dengan mengatasi beberapa penghalang yang ada. Penghalang-penghalang yang ada untuk dapat membuat seorang ibu melahirkan sebuah generasi emas adalah:
-Syndrom Trap in a Comfort Zone (Bertahan di Zona Nyaman), yaitu terbiasa diri ini mengikuti perasaan bukan Fakta. Lebih mengikuti “KATANYA” bukan “DEFINISINYA” (Kebenaran)
-Tidak mau susah. Memang kebanyakan orang tidak mau susah, tetapi terkadang kesusahan adalah justru hal yang harus dihadapi serta bisa dilalu untuk dapat mencapai sebuah hasil yang gemilang.
-Takut gagal. Setiap orang memang ingin berhasil. Namun ada kalanya seseorang tersebut harus menemui kegagalan. Takut gagal itu wajar. Tetapi jangan sampai ketakutan tersebut justru menghalangi kita untuk mencoba hal-hal positif yang juga berpotensi untuk mengantarkan kita pada sebuah keberhasilan. Dan kalau pun kita sudah berusaha maksimal dengan cara-cara yang baik untuk memperoleh sebuah keberhasialan tetapi tetap gagal, insyaa Allah akan ada hikmahnya. Yang terpenting adalah kita sudah mencoba dan berusaha secara maksimal. Hasil memang Allah yang menentukan.
-Malu. Perasaan malu juga meruapakan bagian dari fitrah manusia. Bahkan ada yang bilang malu merupakan sebagian dari iman. Namun itu apabila malu yang diterapkan pada tempatnya. Karena tak jarang seseorang justru malu tidak pada tempatnya. Artinya ia harus merasa malu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak memalukan. Bahkan yang lebih parah ada juga yang akan hal yang positif. Sifat inilah yang harus dihilangkan. Karena itu, taulah situasi mana hal-hal yang patut membuat kita malu dan mana yang tidak.
-Merasa tidak punya ilmu. Kalau merasa tidak punya ilmu, solusinya ya belajar dan menuntut ilmu. Oleh karena itu, jadilah selalu pribadi yang gemar belajar dan menuntuk ilmu, serta haus akan rasa ingin tahu.
-Ikut arus karena merasa takut jika berbeda. Disinilah perlunya kita memiliki pemahaman yang mendalam akan aqidah. Sehingga akan mencegah kita untuk gampang ikut arus. Dan jadikanlah Al-Qur’an, Hadits, dan As-Sunnah sebagai pegangan, sehimgga kita bisa menentukan perbuatan mana yang baik dan tidak, tanpa harus ikut-ikutan arus, karena kita telah memiliki kepribadian tersendiri.
-Memiliki persepsi negatif / tidak open mind. Sikap ini juga harus dicegah, karena dapat membuat seseorang susah menerima nasehat atau masukan. Padahal nasehat dan masukan tak jarang juga yang tujuannya kebaikan.
Seharusnya para ibu dapat mengatasi beberapa penghambat di atas. Karena setiap individu memiliki kemampuan yang luar biasa. Dengan bermodal kemauan maka segala kekurangan akan menjadi suatu kelebihan.
Hal lain yang mendukung agar menjadi Ibu Mutiara Ummat yang menghasilkan Generasi Mutiara Ummat yaitu dengan mempelajari Islam secara Full tidak setengah-setengah, taat syariah, istikamah, tidak pilih-pilih, cerdas dan yang pastinya peduli Ummat.
Tidak hanya peduli sebatas lingkungan keluarga dan tertentu saja. Karena sesungguhnya keberhasilan akan terwujud ketika seseorang mulai membuka mata untuk menebarkan kebaikan dan mencegah keburukan pada siapa saja serta terus menuntut Ilmu agar keimanan tetap terjaga.