1
Kesehatan

Imunisasi Radang Otak

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Imunisasi radang otak merupakan salah satu jenis imunisasi yang dapat diberikan kepada bayi. Imunisasi radang otak diberikan sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit radang selaput otak atau yang dikenal dengan penyakit meningitis.

Pentingnya Imunisasi Radang Otak

Imunisasi radang otak sangatlah dianjurkan untuk diberikan kepada bayi. Di Amerika dan Inggris sebelum terdapatnya imunisasi radang otak atau dikenal juga sebagai vaksinasi HIB (Haemophilus Influenzae tipe B), angka kematian karena infeksi kuman haemophilus tipe B pada bayi di bawah usia 6 bulan sangat tinggi. Kuman ini menyerang bagian vital tubuh, yaitu selaput otak. dr. H. Hindra Irawan Satari, SpA, dari bagian anak RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, mengatakan bahwa dengan adanya imunisasi radang otak,angka kematian dan juga penyakitnya menurun drastis. Oleh sebab itu, imunisasi radang otak  ini dianjurkan, terutama bagianak yang berusia kurang dari 6 bulan.

Di indonesia sendiri berdasar hasil studi di beberapa daerah seperti di Mataram, angka prevalensinya sekitar 3 persen. Lalu dari beberapa studi lainnya di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya menunjukkanterdapatbayi-bayi di bawah usia 6 bulan yang terkena radang selaput otak (meningitis) yang ternyata salah satunya diakibatkan kuman haemophilus tipe B tersebut.Maka dari itu imunisasi radang otak sangat dianjurkan untuk diberikan kepada bayi.

Gejala Radang Selaput Otak

Terdapat beberapa gejala apabila bayi terkena infeksi radang selaput otak, antara lain demam tinggi bahkan bisa sampai 38,5 derajat C atau lebih,rewel, tak mau menyusu, dan kalau sampai ke otak bisa saja timbul kejang, kesadarannya menurun, dan anak akan tidur terus.

Jika hal tersebut terlambat ditanganidapat menyebabkan kematian. Mula-mula, kuman menyerang bagian darah hingga akhirnya sampai ke otak dengan masa inkubasi satu minggu. Radang selaput otak yang tak diobati dengan baik atau terlambat ditangani, akan menimbulkan gejala sisasepertilumpuh, tak bisa mendengar, bahkan kadang tak bisa melihat.

Kuman HIB tidak hanya menyebabkan radang selaput otak, tapi juga penyakit lain, seperti radang paru, dengan gejalanya anak panas, sesak, dan biru. Demikian pula radang epiglotis dengan gejala suara serak dan napas sesak. Apabila hal tersebut tidak segeraditanganibisa berakibat fatal.

webinar umroh.com

Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian imunisasi radang otak atau HIB dilakukan untuk anak di bawah usia 1 tahun. Ada yang 2 kali dan ada yang 3 kali selama 1 tahun, dan kemudian diulang kembali di usia antara 12-15 bulan. Waktu pemberian yang direkomendasikan yaitu mulai usia 2 bulan. Selang waktunya dari setiap kali vaksin, paling cepat 1 bulan dan paling lama 2 bulan. Pemberian imunisasi radang otakada yang 2 kali dalam setahun dan ada juga yang 3 kali tergantung dari jenis vaksinnya. Vaksin HIB yang PRP-T (Poly Ribosil Phosphat Tetanus) diberikan sebanyak 3 kali dalam setahun. Sedangkan vaksin HIB yang PRP-OMP (Poly Ribosil Phosphat Outer Membrane Protein) sebanyak 2 kali sebelum umur 6 bulan. Bila diberikan di atas usia 1 tahun, cukup 1 kali saja. Imunisasi pun hanya dilakukan sampai anak usia 4 tahun.Setelah diimunisasi HIB, biasanya 97-99 persen efektivitasnya dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan kuman tersebut. Artinya, mungkin saja dari 100 anak yang sudah divaksin, ada 1-3 anak yang terkena infeksi. Namun karena telah mendapatkan imunisasi radang otak, penyakitnya akan lebih ringan dan tidak akan meninggalkan gejala sisa.