– Memberi mereka support dan semangat. Support dan semangat juga diperlukan untuk membantu kondisi psikis anak dalam berpuasa.
– Memberi mereka hadiah apabila telah berhasil melaksanakan puasa dengan baik. Hal itu dapat berguna untuk memancing motivasi mereka. Dengan begitu mereka selalu terdorong untuk melakukan puasa. Namun hal itu hanya dilakukan di tahap awal untuk membentuk habbit mereka saja ya.
Artinya pemberian hadiah juga harus diimbangi dengan memberi pengertian jika puasa itu memang ibadah yang perlu dilakukan. Dengan demikian, meski awalnya karena hadiah, tapi insyaaAllah seiring berjalannya waktu akan membuat anak puasa karena memang sadar jika puasa meman merupakan perintah Allah.
Apabila tidak dibarengi dengan pemberian pengertian, ditakutkan jika anak akan terbiasa dan terus menerus melakukan ibadah puasa demi hadiah semata, dan bukan untuk mendapatkan ridho Allah.
– Menyanjung mereka di depan keluarga pada saat berbuka dan juga sahur jika mereka telah berhasil berpuasa dengan baik. Hal itu bertujuan untuk dapat menaikkan semangat spiritual mereka.
– Apabila orang tua memiliki banyak anak, mereka juga dapat mendorong masing-masing anak mereka agar memiliki semangat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Termasuk dalam hal mengerjakan ibadah puasa. Namun para orang tua juga tidak boleh sampai mencela yang tertinggal.
– Apabila anak merasa lapar saat berpuasa, mereka dapat disuruh tidur atau mengerjakan permainan mubah yang tidak memerlukan tenaga.
– Menyuruh mereka sering menonton film anak-anak pada channel-channel Islam. Seperti juga yang telah dilakukan oleh para shahabat yang mulia terhadap anak-anaknya. Di sana terdapat program anak-anak yang tepat. Film anak-anak di chanel islam yang terpercaya dapat menyibukkan mereka.
– Diutamakan agar sang ayah mengajak anaknya–khusus setelah Ashar–ke masjid untuk ikut shalat, menghadiri pengajian, tetap di masjid untuk membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada Allah Ta’ala.
– Para orang tua dapat juga mengajak anaknya berkunjung entah pada siang hari dan juga malam hari ke keluarga yang anak-anaknya berpuasa. Hal tersebut bertujuan untuk dapat memberikan semangat kepada mereka.
Selain itu mereka juga akan mendapatkan sosok atau role model yang baik. Sosok tersebut bisa dijadikan teladan untuk melakukan ibadah puasa. Dengan begitu mereka dapat terus melakukan puasa.
– Selain hadiah, para orang tua juga sesekali dapat memberi imbalan lain kepada anak-anaknya yang berhasil berpuasa. Misalkan saja dengan melakukan tamasya yang mubah setelah berbuka puasa.
Atau dapat juga memasakkan mereka makanan dan kue-kue kesukaannya. Serta membelikan mereka buah-buahan dan juga jus kesukaannya.
– Harus orang tua sadari jikalau sekiranya anak-anak merasa begitu lelah sekali, jangan dipaksa dulu untuk berpuasa secara full. Hal itu bertujuan supaya membuat sang anak benci beribadah. Atau menjadikan anak suka berbohong atau memiliki sikap yang menjadi penyabab timbulnya penyakit hati.
Itulah gunanya Islam baru mewajibkan seseorang berpuasa ketika sudah akil baligh. Karena pada dasarnya, seorang anak kecil belum termasuk mukallaf (terkena beban kewajiban). Hendaknya persoalan ini diperhatikan, agar tidak terlalu keras dalam memerintahkannya berpuasa.