Bagi para orang tua yang ingin melarang anaknya, ada beberapa tips yang perlu diketahui agar larangan tersebut efektif bagi sang anak. Simaklah beberapa tips mengenai cara yang baik dalam melarang anak pada postingan kali ini.
🌸 Pakailah kalimat lain yang positif
Di antara metode yang tepat dalam melarang adalah dengan tidak menggunakan kata larangan yang negatif serta menggantinya dengan kalimat positif. Contohnya saja, kita dapat mengganti kalimat “Jangan bermain bola di dalam ruangan!” dengan kalimat “Mari kita bermain di luar“. Atau bila kita ingin anak kita tidak nakal, daripada sering berkata “jangan jadi anak nakal”, kita dapat menggantinya dengan kalimat “jadilah anak yang baik”.
Contoh lain juga andaikata anak balita kita merengek karena minta permen pada sat diajak berbelanja berbelanja, daripada menggunakan kalimat “Tidak boleh makan permen sebelum makan malam”, gantilah kalimatnya dengan “kamu boleh makan permen apabila sudah makan malam”.
🌸 Latihlah rasa tanggung jawab
Misalkan saja ketika seorang anak bermain-main dengan gelas minuman dan menumpahkannya dari atas meja, kasihlah anak tersebut kain lap dan suruhlah dia membersihkan bekas tumpahan air itu. Melalui metode demikian, berarti kita bukan melarangnya untuk bermain lebih lanjut, tetapi melatihnya supaya bertanggung jawab pada apa yang telah diperbuat.
🌸 Beri suatu pilihan
Selain melarang anak dengan tidak menjawab “ya“ atau “tidak“ kepadanya, para orang tua juga bisa memberikan pilihan lain untuk menjawab permintaannya. Contohnya, jika balita meminta permen, jawablah keinginannya dengan menawarkan alternatif buah atau roti. Ia akan belajar bahwa kita menolaknya secara halus, namun tetap terlihat positif.
🌸 Kasih alasan
Metode melarang anak yang baik adalah dengan memberikan sebuah penjelasan kenapa keinginannya tak dipenuhi. Meskipun bisa jadi sang anak belum dapat mengerti sepenuhnya, namun tahap ini merupakan sebuah proses belajar dan melatih jalan pikirannya.
Misalkan saja, anak merengek dan memukul-mukul meja pada saat diajak makan di luar karena tidak setuju. Beri pengertian jika tidak langkunya membuat orang di sekitarnya tidak nyaman. Meskipun bisa jadi anak tetap tak ingin mematuhi perintah orang tua, tapi minimal dia mulai belajar dalam memikirkan lingkungan sekitarnya, serta mulai dilatih untuk dapat bertenggang rasa terhadap orang lain.
🌸 Jangan katakana “tidak” selain dalam kondisi terpaksa
Dalam kondisi tertentu, bisa saja memang para orang tua terpaksa harus berkata “tidak“, terutama bila metode-metode yang telah ditulis sebelumnya telah diterapkan semua, namun tetap saja tidak berhasil. Namun, pada saat mengatkan “tidak”, jangan sampai bersikap emosional tetapi tetap tegas. Darisana ia tahu bahwa larangan tersebut bukan hal yang main-main. Bahasa tubuh orang tua juga harus diperhatikan supaya anak mengerti jika orang tua benar-benar melarangnya.
🌸 Antisipasi permintaan anak yang hendak kita larang
Sebelum anak berkata dalam rangkan meminta sesuatu yang tidak kita ijinkan, kita sudah bisa mengantisipasinya agar sang anak jangan sampai ingat sehingga tak sempat memintanya. Contohnya saja ketika kita anak dilarang untuk membeli sebuah mainan di took terentu, maka pada saat orang tua bersama sang anak melewati toko tersebut, perhatiannya dapat dialihkan dengan hal lain. Contohnya saja dengan memberitahu anak lampu-lampu di sekitar jalan sehingga sang anak fokus kesana, dan keinginanannya untuk membali mainan di sebuah took jadi lupa.