1
Muslim Lifestyle Tips

Ingin Mengokohkan Pernikahan? Ingatlah Pesan Berikut

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Bukan cinta yang mengokohkan bangunan pernikahan kita, melainkan mahabbah. Adapun mahabbah itu tidak sama dengan cinta. Ia lebih istimewa dari semata cinta.

Istilah mahabbah secara bahasa berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang berarti mencintai secara mendalam, khususnya kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa mahabbah adalah cinta murni yang menjadikan diri kita ingin melakukan yang terbaik dan berkorban demi cinta kepadaNya.

Sungguh benar lah adanya jika Ikatan mahabbah lebih kuat dari cinta. Karena sejatinya mahabbah adalah cinta di atas cinta. Maka, tentu setiap rumah tangga muslim menginginkan adanya lukisan mahabbah di dalamnya bukan?

Lantas bagaimana cara melukis mahabbah di istana kita?

Pertama, jadikan takwa sebagai pondasi. Bersama pasangan halal kita saling menguatkan dalam tauhid, merekatkan dalam syariat. Salah satu caranya hidupkan majelis ilmu di dalam istana kita. Suami gurunya, istri dan anak-anak adalah muridnya. Sebagaimana hakikatnya fitrah seorang suami adalah qowwam (pemimpin) bagi Istrinya. Oleh karena itu, sudah selayaknya seorang suami menjadi sosok yang mendidik dan mengayomi istri dan anak-anaknya. Pimpin mereka untuk senantiasa bertakwa kepada Allah.

Kedua, hidupkan amar ma’ruf nahyi mungkar (saling menasehati dalam kebenaran). Hal ini mutlak adanya jika mahabbah ingin tercipta di istana kita. Karena sejatinya, saling menasehati dalam kebenaran adalah sebentuk cinta karenaNya. Tak ingin pasangan kita terjerumus ke dalam lumpur kemaksiatan. Namun perlu diingat, bahwa adab menasehati pasangan kita adalah dengan cara yang ma’ruf, agar tak menyakiti dan mendzolimi. Nasehatilah dengan tegas namun tidak kasar. Sebagaimana Allah swt berfirman:

“Serulah (manusia) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah Yang Mahatahu tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS an-Nahl [16]: 125).

Bila pasanganmu belum sempurna menurutmu, jangan tanya dirinya, tapi tanyalah dirimu, sebab dia adalah cerminan jiwamu, belahan dirimu, bagian hatimu

webinar umroh.com

Sebab tugas lelaki itu memimpin wanita, menjadi sandaran baginya, tempat kepercayaannya, perlindungan yang tak lekang. Begitulah makna ‘qawwam’, sang lelaki

Kewajiban lelaki itu mendidik dan membina wanita, dan itu bukan dengan menyalahkan, tapi dengan menunjukkan mana yang benar, dan sabar sampai wanita itu menetapi kebenaran dari Allah

Bila sekedar menyalahkan, anak kecil pun pandai, bila sekedar marah-marah, yang tak beriman juga bisa. Tapi mengawal dengan sabar, hanya bisa dilakukan oleh lelaki yang hakiki

Jadilah lelaki yang terbaik, jangan banyak mengeluh, jangan ragu, jangan bimbang, jangan plinplan. Bila tiang sudah goyang, bagaimana yang berpegang?

Membina itu dengan lisan bukan dengan tangan, dengan pengertian bukan dengan makian, buat dia paham bukan buat dia lebam, buat dia bahagia jangan buat dia sengsara

Sebagaimana Allah sudah memuliakannya, dan ayahnya sudah membahagiakannya, maka tuntutlah dia menuju ke surga. Bersama-sama menikmati hidangan dari Allah Azza Wa Jalla

Bersikap ksatrialah pada wanita, pada wanita yang membersamai keseharian kita, yaity istri. Maka Allah akan jadikan kebaikan pada kita yang banyak

Maaf yang masih belum berpasangan kalau tulisan ini mengganggu. Dan abaikan Superman di belakang saya 🙂🙂🙂.