1
News

Ingin Tidak Mudah Saling Cela? Ingatlah Pesan Pada Hadits Berikut (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ada sedikit yang menarik tentang pembahasan sebuah hadits yang isinya berkaitan dengan perpecahan yang terjadi di kalangan umat muslim. Mengapa bisa menarik? Karena perlu kita ketahui juga jika fenomena ini dapat menimbulkan efek yang tidak main-main, hingga memunculkan klaim, memunculkan ashobiah akut, hingga memunculkan Takfiri yang sembrono..!!!

Artikel ini hanya mengutip dari berbagai sumber literasi ulama-ulama yang menjadi ahli hadits ataupun ahli tafsir, sebab jika dibandingkan dengan beliau semua (ulama ahli hadits dan ahli tafsir), maka tulisan dalam artile ini masih sangat tidak layak untuk dapat menghukumi sesuatu yang sudah dijelaskan oleh para ulama-ulama yang ada terdahulu, baik itu tabiin ataupun tabiut tabiin.

Ada beberapa hadits yang isinya menceritakan tentang perpecahan dalam kaum muslimin. Diantaranya:

“Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’ anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan.

Kemudian para sahabat bertanya: Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Kemudian Rasulullah menjawab: yang berpegang teguh dengan ajaran yang aku dan para sahabatku jalankan sekarang ini.” (Riwayat At Tirmizy dan Al Hakim)

Ada juga :

Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah.”

Untuk sementara kita ambil dua hadits di atas yang konten nya sama namun berbeda redaksinya.yaitu di frasa:

webinar umroh.com

“Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku.”

Juga frasa ;

Dia al jamaah..

Karena dari beberapa hadits yang ditemui, isinya hampir semua memberikan solusi yang selamat adalah kalimat yang terdapat pada dua frasa tersebut, tujuan dari artikel ini ditulis adalah tidak lebih agar kita jangan mudah menganggap suatu kelompok itu sesat, menganggap kelompok kita adalah yang paling sunnah, apalagi yang terparah adalah jika seseorang menganggap bahwa dirinya atau kelompoknya sajalah yang nantinya akan selamat (semoga kita di jauhkan dari perasaan tersebut).

Lalu apa penjabaran lebih lanjut tentang frasa “Ialah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku” dan juga frasa “Dia al jamaah”? Simak penjabaran lebih lanjutnya di part 2