Rasulullah diutus oleh Allah kepada manusia untuk mengajarkan Islam. Dengan demikian, bisa dikatakan Rasulullah adalah seorang pendidik yang mendidik umatnya agar beriman dan taqwa kepada Allah. Saat memberikan pengajaran, ada cara-cara tertentu yang dilakukan oleh Rasulullah. Di bawah ini adalah cara Rasulullah mengajarkan Islam kepada para sahabat di sekitar Masjid Nabawi.
Membentuk Lingkaran atau Halaqah
Bentuk halaqah ini merupakan salah satu cara Rasulullah mengajar Sahabat. Kala itu, para Sahabat yang membentuk setengah lingkaran mengelilingi Rasulullah. Dengan formasi itu, Rasulullah bisa mengawasi para Sahabat dengan baik. Cara ini juga membuat tidak ada jarak yang terlalu jauh di antara beliau dan para Sahabat. Jarak yang dekat saat mengajar ini, meningkatkan kedekatan emosional antara Rasulullah dan sahabat.
Cara mengajar Rasulullah yang demikian dijelaskan oleh Abu Sa’id Al Khudri dalam sebuah riwayat dari Imam Abu Daud. Dalam riwayat tersebut, Abu Sa’id bercerita, “maka Rasulullah duduk di tengah, kami agar jarak antara dirinya dengan kami berimbang. Kemudian beliau memberikan isyarat dengan tangannya agar mereka duduk melingkar, sehingga wajah mereka tampak oleh Beliau”.
Dengan Cara Berdialog dan Berdiskusi
Cara ini dilakukan Rasulullah kepada para sahabat yang tinggal di sekitar Masjid Nabawi. Rasulullah membuka dialog dengan menanyakan kondisi para Sahabat terlebih dahulu, kemudian Rasulullah menyampaikan sesuatu dan para Sahabat menimpalinya. Dialog ini terjadi hingga Rasulullah dan para Sahabat saling menimpali.
Dengan Cara Ceramah
Cara mengajar dengan ceramah sering dilakukan Rasulullah ketika mendapatkan wahyu. Begitu mendapatkan wahyu, Rasulullah menyampaikannya dengan cara berkhutbah atau ceramah di depan para Sahabat.
Agar para sahabat memperhatikan Rasulullah yang sedang berceramah, ada trik tersendiri yang dilakukan oleh Beliau. Misalnya memulai ceramah dengan kalimat yang menimbulkan empati, memastikan isi ceramah singkat padat, dan langsung ke intinya. Rasulullah juga memberi memberi contoh yang mudah dipahami oleh para sahabat.
Dengan Cara Menceritakan Kisah
Ketika sedang berdakwah, Rasulullah sering menyelipkan kisah-kisah kepada para sahabat. Kisah yang disampaikan Rasulullah biasanya adalah kisah yang berhubungan dan mendukung penjelasan dari hal yang sedang diajarkan. Kisah yang disampaikan membantu agar sebuah pemikiran atau masalah yang diajarkan dapat dipahami oleh para sahabat.
Memberi Tugas kepada Sahabat yang Sudah Mahir
Rasulullah sering memberi tugas kepada sahabat yang telah mahir saat mengajar para sahabat. Dalam sebuah riwayat, Anas bin Malik bercerita bahwa suatu ketika, ada beberapa orang yang mendatangi Rasulullah. Rasulullah diminta untuk mengirimkan orang-orang yang dapat mengajarkan Al Qur’an dan Sunnah kepada mereka. Mendengar permintaan tersebut, Rasulullah kemudian mengirimkan 70 orang Anshor untuk mengajar mereka.
Dengan Memberikan Teladan dan Panutan
Rasulullah adalah suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia. Kepada para Sahabat, Rasulullah memberikan teladan dengan menerapkan apa yang telah diajarkannya. Jadi para sahabat bisa melihat materi pengajaran Rasulullah dalam perilaku beliau sehari-hari. Metode mengajar dengan teladan ini adalah yang paling efektif dan baik dalam sebuah proses belajar.
Memberikan Perumpamaan
Perumpamaan-perumpamaan banyak disampaikan oleh Rasulullah agar para sahabat mengerti apa yang disampaikannya. Salah satu perumpamaan yang diberikan adalah ketika beliau bertanya kepada Sahabat, “Siapa di antara mereka yang suka pergi ke lembah dan kemudian membawa pulang dua unta dengan punggung besar?”. Para sahabat kemudian menjawab bahwa mereka suka melakukannyanya. Mendengar jawaban Sahabat, Rasulullah kemudian berkata, “mengapa salah seorang dari kalian tidak pergi ke masjid, belajar dan membaca dua ayat kitabullah, yang itu lebih baik daripada dua ekor unta” (HR Abu Nu’aim).