1
Kuliner Travel

Ini Dia Asal Usul Budaya Makanan di Arab Saudi

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Arab Saudi merupakan negara terbesar ketiga di Asia. Wilayahnya mencakup 4/5 bagian dari semenanjung Arab. Negara lain yang bertetangga dengan Arab Saudi, sekaligus menempati dataran semenanjung yang sama adalah Yaman, Oman, UEA, Qatar, Bahrain, dan Kuwait. Negara-negara tersebut memiliki wilayah yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Arab Saudi.

Suku Badui atau Bedouin Merupakan Nenek Moyang Masyarakat Arab Saudi

Orang-orang di Arab Saudi merupakan keturunan dari penggembala domba dan kambing yang hidupnya nomaden atau berpindah-pindah. Sekelompok orang ini disebut dengan Bedouin atau Suku Badui.

Cara Makan Masyarakat Badui

Makanan masyarakat Badui, suku yang hidup dengan berpindah-pindah ini, bisa dibilang sederhana dibandingkan dengan makanan yang dikonsumsi masyarakat Arab yang hidup menetap di kota. Bahan pokok makanan mereka hampir selalu sama, yaitu kacang fava, gandum, beras, yoghurt, kurma, dan ayam.

Bagi masyarakat Bedouin atau Badui, makanan pokok yang biasa mereka konsumsi adalah roti pipih yang disebut Fatir dan Kimaje. Roti ini dibuat dengan memipihkan adonan di panci besi yang telah dipanaskan. Roti ini digunakan dalam setiap waktu makan. Bentuk roti yang pipih membuat roti ini tidak memerlukan sendok dan garpu untuk memakannya. Bahkan roti ini digunakan sebagai sendok untuk mengambil makanan lain.

Hidangan Masyarakat Arab Modern

Orang-orang Arab Saudi saat ini, masih mempertahankan tradisi lama dari nenek moyang mereka, termasuk dalam makanan. Makanan tradisional di Arab Saudi adalah kurma, fatir atau roti pipih, arikah atau roti khas dari wilayah barat daya, dan hawayij atau bumbu rempah yang khas.

webinar umroh.com

Hingga saat ini, makanan-makanan tersebut masih dikonsumsi oleh masyarakat Arab Saudi, walaupun mereka telah hidup menetap di kota dan tidak lagi hidup secara nomaden. Makanan yang ada di Arab Saudi juga sangat dipengaruhi oleh hukum Islam. Makanan dengan kandungan babi atau alkohol tidak akan ditemukan di negara ini.

Perkembangan Industri Agrikultur di Arab Saudi

Arab Saudi memang negara gurun, namun sejak negara ini maju karena produksi minyaknya, Arab Saudi mulai mengembangkan industri agrikultur. Saat ini, Arab Saudi sudah bisa memproduksi buah dan sayur, serta menghasilkan produk susu dari dalam negeri.

Arab Saudi sendiri memang memiliki sekitar lebih dari 18 juta pohon kurma yang memproduksi 600 juta pound kurma setiap tahun. Untuk konsumsi ayam, Arab Saudi termasuk negara dengan tingkat konsumsi ayam broiler tertinggi di dunia. Tercatat rata-rata satu orang Arab Saudi mengkonsumsi 88,2 pound ayam setiap tahun.

Makanan lain yang banyak diproduksi dalam negeri adalah daging unta, domba, dan kambing. Hewan-hewan tersebut juga menghasilkan susu yang banyak dinikmati. Masyarakat Bedouin juga menikmati produk susu tersebut dalam menu harian mereka. Produk susu sendiri merupakan makanan yang sangat populer di Arab Saudi. Misalnya yoghurt, yang dikonsumsi apa adanya, digunakan sebagai saus masakan, atau dijadikan bahan untuk membuat makanan bernama Lassi.

Tradisi Makan Orang Arab Saudi

Cara makan orang Arab Saudi banyak dilakukan dengan duduk di lantai. Biasanya mereka menikmati hidangan sabil duduk bersila bersama-sama. Makanan akan diambil dengan menggunakan tangan atau dengan bantuan roti pipih. Sesuai dengan ajaran Islam, kebanyakan masyarakat Arab SAudi makan dengan tangan kanan. Makan dengan tangan kiri dianggap tidak sopan dan tidak higienis.

Di Arab Saudi juga kita bisa menemukan makanan asing dari franchise asal luar negeri. Akan tetapi, kebanyakan penikmat makanan tersebut adalah para pendatang. Masyarakat lokal di Arab Saudi masih menyukai makanan  tradisional negaranya.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.