Banyak orang berkata bahwa, kita hendaknya ikhlas dalam melakukan ibadah atau perbuatan baik. Kebanyakan orang menerjemahkan ikhlas sebagai tindakan tanpa pamrih. Penafsiran tersebut bisa benar bisa juga kurang tepat. Ini penjelasannya.
Arti dan Makna Ikhlas
Secara bahasa, “ikhlas” artinya jernih atau murni. Ikhlas juga bisa bermakna bersih dari kotoran. Dari arti kata tersebut, bisa dipahami bahwa ikhlas secara istilah berarti menjaga niat, agar ibadah yang dilakukannya hanya untuk mengharap ridha Allah.
Orang yang ikhlas tidak akan menyekutukan Allah dengan makhluk lain. Menyekutukan di sini berarti mengharapkan makhluk lain memberikan kebaikan pada dirinya. Padahal yang bisa memberikan kebaikan hanyalah Allah SWT. Mengharap kebaikan, misalnya pujian atau balasan, dari orang lain hanya akan membuat kemurnian niat seseorang menjadi kotor dan rusak.
Pentingnya Ikhlas
Dari makna tersebut, bisa dipahami bahwa Ikhlas merupakan inti dari keimanan seseorang. Akan dianggap baik iman seseorang ketika ia memiliki hati yang ikhlas. Orang yang ikhlas hanya akan mengharap ridha Allah dan kebaikan dari Allah. Ia tidak akan menghiraukan tanggapan atau pendapat dari makhluk lain saat berbuat baik atau beribadah.
Ikhlas juga menjadi syarat agar amal ibadah kita diterima. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridhaNya”.
Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas
Dzun Nuun Al Misri, seorang ulama Sufi besar yang hidup di sekitar abad ketiga Hijriyah, menjelaskan tentang 3 ciri-ciri orang yang ikhlas.
- Tetap Merasa Sama Antara Pujian dan Celaan Orang Lain
Orang yang ikhlas hanya mengharap kepada Allah. Ia tidak akan merasakan perbedaan antara pujian dan celaan. Baginya, keduanya merupakan hal yang tidak berpengaruh pada dirinya. Tidak ada perbedaan sikap ketika ia dipuji atau dihina.
- Melupakan Amal Kebajikan yang Dulu Pernah Diperbuat
orang-orang yang ikhlas tidak akan mengingat segala perbuatan dan amal ibadah yang telah dilakukannya. Baginya, ibadah tersebut bukan sesuatu untuk diungkit. Mengungkit ibadah atau perbuatan baik yang kita lakukan, terutama kepada manusia, akan membuat amalan kita menjadi hilang.
Orang yang ikhlas tidak akan mau menyebutkan amalan atau ibadah di depan orang lain. Ia yakin bahwa yang terpenting adalah Allah mengetahui ibadah yang telah dilakukannya, serta mengharap balasan dari Allah SWT.
- Mengharap Balasan dari Amal di Akhirat, dan Bukan di Dunia
Orang yang ikhlas hanya mengharap balasan kebaikan dari Allah SWT. Terlebih lagi, ia ingin agar seluruh amal ibadahnya dibalas saat di akhirat. Inilah yang kemudian membuat seseorang yang ikhlas merasa kurang dengan amal ibadahnya dan terus berusaha berbuat baik agar Allah memberikannya yang terbaik di akhirat.