1
Muslim Lifestyle

Ini Perbedaan Aqidah, Tauhid, dan Manhaj

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Keimanan merupakan hal pokok bagi setiap muslim. Seseorang tidak disebut muslim jika tidak mengakui Allah dan Rasul, serta tidak melaksanakan perintah-Nya. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait dengan keimanan. Perbedaan aqidah, tauhid, dan manhaj menjadi hal utama untuk kita ketahui. Mengingat semakin banyak kajian agama yang bermunculan. Pada akhirnya kita akan lebih mudah menguatkan iman dan mantap dalam beribadah.

Aqidah

Pengertian aqidah yaitu keyakinan kuat terhadap sesuatu, tanpa ada keraguan sedikit pun. Dalam Islam, aqidah hanya ditujukan kepada Allah SWT. Wujudnya melalui ketaatan kepada-Nya, serta keimanan terhadap malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-Nya, dan kehendak-Nya.

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Alasan Aqidah yang Dibutuhkan Umat Islam

Aqidah mencakup apa yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan kepada umat manusia. Sekaligus terkait dengan mengesakan Allah (tauhid), aqidah kepada Rasul-Nya, kitab-Nya, Malaikat-Nya, hari akhir, dan sebagainya.

Aqidah menjadi dasar iman seseorang, pemaknaan terhadap syahadat, serta pemahaman akan konsekuensinya. Aqidah menjadi keyakinan kuat di dalam hati seseorang. Karena aqidah inilah seseorang beragama dan menyembah Allah.

Sebagian ulama menyamakan iman dengan aqidah. Mereka menjelaskan bahwa aqidah adalah iman. Artinya keyakinan yang ada di dalam hati seseorang. Mereka menjelaskan bahwa aqidah dan iman sama-sama merupakan amalan hati.

1. Islam adalah Aqidah yang Benar

Umroh.com merangkum, aqidah yang benar disampaikan oleh Rasul-Rasul sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kemudian hal pertama yang didakwahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam setelah diutus adalah aqidah. Beliau mengajarkan pada kaumnya kala itu untuk mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah.

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!

Ada tiga prinsip yang harus dimiliki oleh seorang muslim beraqidah benar. Pertama, berserah diri pada Allah dengan mentauhidkan-Nya. Kedua, patuh kepada-Nya dan melakukan ketaatan. Ketiga, berlepas diri dari syirik dan perilaku syirik.

webinar umroh.com

Sumber dari aqidah yang benar ini adalah Al Quran, Hadis atau Sunnah, dan ijma’ para ulama. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS.An Nisa: 59).

Aqidah bukanlah hal sederhana. Dengan aqidah yang benar, seseorang akan memperoleh: kualitas hidup, mengetahui baik dan buruk, meningkatkan semangat beribadah, memperoleh ketenangan jiwa, dan menguatkan iman.

Yuk jadilah tamu istimewa Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Tauhid

Inilah salah satu aspek di dalam aqidah. Tauhid merupakan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut diimani, disembah, dan diibadahi. Tauhid juga berisi keyakinan bahwa hanya Allah yang Maha Menciptakan, Maha Memberi Rizki, dan memiliki sifat-sifat yang tinggi. Ada tiga aspek dalam tauhid, yaitu:

1. Tauhid Rububiyah

Tauhid rububiyah berarti mengakui keesaan Allah. Ada keyakinan bahwa hanya Allah yang menciptakan alam semesta. Hanya Allah pula yang mampu memberi rizki, mendatangkan kebahagiaan atau kesulitan, menghidupkan atau mematikan, dan sebagainya. Tidak ada yang bisa memberi ketentuan pada suatu makhluk kecuali Allah yang Maha Berkehendak.

2. Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah berarti mengakui bahwa yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Semua ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah. Misalnya saat beribadah shalat, puasa, zakat, sedekah, haji, berbuat baik, dan sebagainya. Permohonan dan doa juga hanya dipanjatkan kepada Allah, bukan yang lain. Keyakinan ini adalah buah dari rasa yakin bahwa hanya Allah yang menciptakan alam semesta, dan tidak ada sekutu baginya.

Allah SWT juga memerintahkan kepada hamba-Nya agar selalu beribadah kepada-Nya, bukan kepada Tuhan yang lain. Allah berfirman, “Katakanlah, Siapakah yang mempunyai tujuh langit dan mempunyai Arsy yang besar? Mereka akan menjawab, Kepunyaan Allah. Katakanlah, Mengapa kamu tidak bertaqwa?” (QS.Al Mu’minun: 86-87).

3. Tauhid Asma Was Sifat

Tauhid Asma Was Sifat artinya mengakui nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah yang mulia. Di dalam diri, ada keyakinan bahwa Allah terlepas dari segala kekurangan atau aib. Allah berfirman, “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS.Al A’raf: 180).

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Manhaj

Manhaj adalah metodologi beragama yang mencakup aqidah, akhlak, muamalah, dan sebagainya. Setiap langkah atau pilihan yang dilakuan oleh seorang muslim disebut manhaj. Manhaj mencakup hal-hal yang diyakini, ibadah, cara berfikir, pemahaman ilmu agama, serta metode menghadapi ahli bid’ah. Ada beberapa ulama yang tidak membedakan aqidah dan manhaj, dan menganggap keduanya adalah hal yang sama.

Dinukil dari pendapat Syekh Abu Zahroh, ada lima manhaj dalam Islam. Diantaranya:

  • Manhaj Falasifah adalah manhaj yang menggunakan ayat-ayat teologi dan nalar yang menerangkan tentang ketuhanan.
  • Manhaj Mutakallimin (Mu’tazilah), manhaj yang menggunakan qodiyah aqliyah atau ketetapan nalar dari nash Al Quran.
  • Manhaj Maturidiyah adalah manhaj yang memahami nash Al Quran dan Hadist, dengan didukung oleh rasio.
  • Manhaj Asy’ariah adalah manhaj yang selalu berpegang pada Al Quran dan Hadis, tetapi tidak mengesampingkan rasio atau dalil aqliyah.
  • Manhaj Salaf adalah manhaj yang menerima Al Quran dan Hadist secara tekstual (tanpa ta’wil).

Demikian penjelasan mengenai perbedaan aqidah, tauhid, dan manhaj. Semoga semakin menguatkan keimanan kita.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.