Shawarma merupakan makanan paling banyak di-tag di Instagram area Timur Tengah. Data tersebut diperoleh dari hasil riset yang dirangkum oleh Gousto, sebuah perusahaan jasa antar (delivery) makanan. Tercatat Shawarma telah di-tag 544.230 kali, bahkan di beberapa bahasa.
Shawarma, Sandwich Ala Timur Tengah
Secara sederhana, Shawarma merupakan sandwich ala Timur Tengah. Populer di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekitarnya, Shawarma merupakan hidangan roti pipih, yang diisi dengan daging berbumbu yang dipanggang dan diiris tipis-tipis. Di dalamnya juga diberi sayur, acar, atau saus.
Daging yang biasa digunakan di dalam shawarma adalah daging yang ditumpuk vertikal, kemudian dipanggang perlahan dengan cara memutar. Cara masak ini membuat daging yang dimasak memiliki tekstur yang masih juicy dan gurih.
Daging itu kemudian diiris dengan pisau khusus yang panjang hingga jatuh di nampan. Irisan daging tipis tersebut kemudian digunakan sebagai isian Shawarma, bersama dengan sayur dan saus.
Shawarma banyak diyakini berasal dari Turki. Kata “Shawarma”, konon berasal dari kata “çevirme” dalam bahasa Turki yang artinya berputar. Makanan serupa Shawarma disebut dengan Kebab Doner di Turki. Di Yunani, ada juga makanan serupa yang disebut Gyro.
Kombinasi Saus dan Daging Berbumbu
Daging yang digunakan untuk isian Shawarma biasa dibumbui dengan beragam rempah. Rempah-rempah yang biasa digunakan untuk membuat Shawarma ayam biasanya adalah pasta cabai, oregano, cuka putih, dan saus bawang putih. Sementara Shawarma dengan daging sapi biasanya dimarinasi dengan kayu manis, kapulaga, oregano, thyme, pala, minyak jagung, dan campuran saus tahini.
Saus yang biasa digunakan adalah tahini (saus putih dari kacang yang dihaluskan) atau toum (saus dari bawang). Shawarma dengan daging sapi biasa menggunakan saus tahini, sedangkan Shawarma dengan daging ayam biasa menggunakan toum.
Perpaduan Beragam Tekstur dan Cita Rasa yang Seimbang
Asyiknya menikmati Shawarma berasal dari beragam tekstur yang kontras di dalam roti pipih. Cita rasa dan tekstur yang kontras itu berasal dari bahan yang digunakan. Rempah daun dan sayur digunakan untuk menimbulkan rasa segar, serta tekstur yang renyah berasal dari acar dan bawang bombay mentah.
Di Shawarma juga ada cita rasa krim yang lembut, yang berasal dari tahini atau toum. Saus tersebut juga membuat rasa daging menyatu dengan bahan-bahan lain.
Rasa kacang dari tahini sangat cocok dengan rasa daging. Sementara toum memiliki peran untuk mengurangi rasa eneg dari daging.
Beragam Roti Pipih yang Digunakan
Roti pipih yang digunakan untuk membuat Shawarma juga beragam. Ada roti markouk atau as saj, hingga khubz (roti pita khas wilayah Syam). Ada juga roti Lavash khas Iran yang lebih ramping. Keragaman tersebut memberikan variasi tekstur serta cita rasa dari Shawarma. Misalnya roti khubz dari Lebanon (Syam) yang lembut bisa menyerap sari daging sehingga Shawarma menjadi lebih nikmat.
Inovasi Shawarma
Shawarma yang semakin berkembang kini juga banyak dimodifikasi. Banyak pengusaha kuliner di Uni Emirat Arab yang berinovasi dalam membuat Shawarma. Di antaranya Shawarma dengan saus harissa, dibumbui dengan beragam rempah, acar ala Asia, menghidangkan dengan kentang goreng (french fries), hingga menggunakan bumbu barbeque ala Amerika (BBQ). Walaupun banyak orang yang lebih menyukai versi original, namun aneka ragam inovasi Shawarma membuat penggemarnya memiliki banyak pilihan saat akan menyantap Shawarma kesukaan.