Umroh.com – Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama bagi umat Islam yang juga menjadi masjid suci ketiga terbesar setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Namun, bagi umat Nasrani, mereka meyakini bahwa di tempat itulah Yesus disalib dan dibangkitkan.
Sedang umat Yahudi menganggap Kota Tua Yerusalem sebagai tempat paling suci karena di situlah kerajaan Israel dan kuil-kuil Yahudi dibangun.
Masjidil Aqsha merupakan sebuah kompleks di Kota Tua Yerusalem yang di dalamnya terdiri dari banyak situs seperti Kubah Batu (Dome of Rock/Qubbatu Shakhrakh) yang berkubah emas, Masjid Marwani, Masjid Buraq, dan Masjid Qibly. Masjid yang terakhir ini biasa disebut Masjid al-Aqsha karena paling dekat dengan kiblat di Ka’bah, Mekah. Kompleks ini dinamakan Masjidil Aqsha atau Haram al-Sharif.
Baca juga: Kisah Tertutupnya Gerbang Emas Menuju Masjidil Aqsha
Fakta Masjid Al Aqsha
Umroh.com merangkum, sebagai masjid suci milik umat Islam, masjid Al Aqsha memiliki fakta menarik yang tidak diketahui orang banyak. Berikut ini fakta masjid Al Aqsha!
1. Kubah pertama di dunia
Kubah di Dome of Rock dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah. Kubah tersebut diklaim sebagai kubah pertama yang dibangun di dunia Islam. Semula, kubah Dome of Rock merupakan kayu yang dilapisi dengan kuningan atau keramik. Namun, pada kekuasaan Turki Utsmani, kubahnya diperbaiki dan bagian bawah dilapisi marmer sebagaimana yang tertera dalam buku Jerusalem: Satu Kota Tiga Iman.
Lalu, di dalam Dome of Rock ada batu yang diyakini sebagai tempat singgah Nabi Muhammad sebelum naik ke langit saat melakukan Isra Mi’raj.
2. Pernah Dijadikan Tempat Sampah
Pada saat Romawi menguasai wilayah Yerusalem, kompleks Masjidil Aqsha sungguh miris keadaannya yakni pernah dijadikan sebagai tempat sampah. Setelah Amirul Mukminin Umar bin Khattab berhasil mengalahkan Romawi dan menaklukkan Yerusalem, Masjidil Aqsha yang penuh sampah itupun dibersihkan kembali.
3. Beberapa kali dibakar dan dihancurkan
Apabila kamu mencari sejarah Yerusalem, sejarah ini adalah sejarah penaklukkan. Umat Yahudi, Kristen, dan Islam ‘saling perang’ untuk memperebutkan tanah suci Yerusalem hingga hari ini.
Beberapa kali Masjidil Aqsha hancur karena invasi dan peperangan, kuasa Allah, akhirnya Masjid Al Aqsha dibangun kembali. Masjidil Aqsha juga sempat hancur karena bencana. Misalnya, pada abad ke-7 Masjid al-Aqsha hancur karena gempa bumi yang terjadi di wilayah Yerusalem.
Sama halnya saat pendudukan Israel 1967, kerusakan kompleks Masjidil Aqsha juga tak bisa terhindarkan. Yang tak kalah menggemparkan adalah kejadian yang dilakukan oleh seorang turis dari Australia bernama Denis Michael Rohan. Ia membakar dengan sengaja Masjid Qibla dan mimbar Nuruddin Zanki pada 1969. Dua hari setelah pembakaran, Rohan ditahan pihak berwenang dan dianggap mengalami gangguan mental yang serius sebagaimana yang dilaporkan kantor berita Anadolu.
4. Tempat Kitab Ihya Ulumuddin Ditulis
Kitab Ihya merupakan salah satu kitab yang paling terkenal dan cukup berpengaruh dalam literatur Islam. Al-Ghazali dikatakan pernah tinggal di Masjidil Aqsha untuk sementara waktu dan menulis kitab Ihya Ulumuddin. Adapun sebuah bangunan di Masjidil Aqsha juga ditandai sebagai lokasi kamar dimana al-Ghazali melahirkan magnum opus-nya itu.
Mau jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paket umrohnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
5. Memiliki Perpustakaan
Sebagai tempat yang memiliki banyak sejarah, Masjidil Aqsha memiliki perpustakaan yang terdiri dari berbagai peristiwa bersejarah penting Palestina pada awal abad ke-20. Perpustakaan Al-Aqsha didirikan Dewan Legislatif Muslim Tertinggi pada tahun 1923. Perpustakaan ini juga menyimpan berbagai koleksi manuskrip berharga dan karya yang diterbitkan dalam studi Islam dan Arab.
6. Memiliki mimbar buatan Jepara
Pada tahun 1969 Masjidil Aqsha terbakar termasuk mimbar Nurudin Zanki atau yang lebih dikenal dengan mimbar Shalahuddin. Oleh sebab itum Raja Yordania Abdullah bin Husein II turut memprakarsai pembuatan replika mimbar masjid tersebut.
Berdasarkan laporan Adara Relief International yakni lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian pada urusan Palestina, tiga dari lima orang yang ditugaskan untuk membuat mimbar Masjidil Aqsha itu didapati berasal dari Jepara Indonesia.
7. Mengilhami nama-nama yang sama di Jawa
Al-Quds merupakan nama Arab dari kota Yerusalem. Di wilayah itulah Masjidil Aqsha berdiri dan Gunung Moria berada. Adapun salah seorang Wali Songo, Syekh Ja’far Shodiq atau Sunan Kudus ‘terinspirasi’ dengan nama-nama yang ada di Yerusalem.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Kemudian ia pun ‘membangun’ sebuah kota di Jawa Tengah dengan nama Kudus. Kudus juga memiliki masjid yang dibangun dengan nama yang ada di Yerusalem, yaitu Masjid al-Aqsha. Begitu pula jika di Yerusalem ada Gunung Moria, maka Kudus juga ada Gunung Muria.
Itulah fakta unik mengenai masjid Al Aqsha. Semoga kita sebagai umat muslim bisa terus menjaga masjid suci ini ya!