1
Motivasi

Inilah 7 Kebiasaan Milik Orang-Orang Kalem

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Stres adalah hal yang banyak dihadapi oleh orang-orang masa kini. Sayangnya stres adalah hal yang memberi dampak negatif bagi manusia. Mengalami stres yang berkepanjangan bisa membuat orang memiliki resiko penyakit, baik fisik maupun mental.

Salah satu cara untuk mengendalikan stres adalah dengan bersikap tenang dan kalem. Bagi beberapa orang, bersikap tenang dan kalem memang bukan hal yang mudah. Namun kita bisa mengakalinya dengan beberapa strategi yang banyak diterapkan oleh orang-orang yang masuk dalam top performance. Studi mengatakan bahwa orang-orang yang masuk dalam jajaran tersebut adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk bersikap tenang. Mereka terbiasa mengendalikan stres dengan cara-cara di bawah ini.

Bersyukur dengan Apa yang Mereka Punya

Saat stres mulai melanda, cobalah berhenti sejenak dan lihatlah hal-hal yang telah kamu miliki. Memanfaatkan sedikit waktu untuk mensyukuri hal-hal baik di hidupmu bisa membuat pikiran sedikit tenang. Sebaliknya, jika kita terus fokus untuk menentukan hal-hal yang harus dilakukan ketika stres melanda, maka pikiran akan semakin stres dan mood menjadi tidak karuan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California menunjukkan bahwa orang-orang yang punya kebiasaan bersyukur memiliki mood yang lebih terjaga, serta energi dan kesehatan tubuh yang lebih baik. Bersyukur bisa membuat level hormon kortisol berkurang. Hormon kortisol inilah yang membuat seseorang menjadi uring-uringan, serta mengembangkan beberapa resiko penyakit.

Tidak Berandai-Andai

Stres biasanya disebabkan oleh kejadian-kejadian tidak menyenangkan yang terjadi di hadapan kita. Ketika kita menghadapi peristiwa tidak menyenangkan tersebut, beberapa orang seringkali memilih untuk berandai-andai, dan membayangkan hal yang seharusnya bisa mereka lakukan sebelum itu terjadi. Sayangnya, peristiwa yang kamu lalui adalah ketentuan dari Allah yang sudah terjadi padamu. Berandai-andai hanya akan membuatmu semakin stres.

Mengendalikan Pikiran agar Tetap Positif

Orang-orang yang mampu bersikap kalem sebenarnya pandai mengganti fokus di dalam pikirannya. Ketika situasi yang tidak menyenangkan terjadi, ia lebih memilih untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan dan positif.

Mengambil Jarak Sejenak dari Gadget

Gadget yang ada di tangan kita seringkali menjadi sumber stres utama. Pesan-pesan dari orang-orang, notifikasi, atau berita-berita negatif di media sosial adalah hal-hal yang bisa membuat seseorang semakin stres. Orang-orang yang pandai mengendalikan diri dan selalu tenang memiliki kebiasaan menjauhkan diri sejenak dari gadgetnya. Ia tidak selalu terhubung secara online dan memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat.

Membatasi Asupan Kafein

Kafein akan memicu tubuh mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon adrenalin adalah hormon yang bisa mengubah mode tubuh menjadi mode “fight or flight” atau mendorong tubuh untuk selalu survive. Tubuh jadi lebih waspada untuk menangkal segala ‘serangan’ yang ada. Namun, terlalu banyak kafein akan membuat hormon adrenalin berlebihan di dalam tubuh. Inilah yang membuat seseorang menjadi mudah stres.

webinar umroh.com

Memberi Tubuh Waktu untuk Istirahat

Mengistirahatkan tubuh dengan tidur sangat penting untuk mengatur level stres seseorang. Tidur ibarat charger yang bisa membuat otak kembali segar. Inilah sebabnya jika seseorang kurang tidur, ia akan mudah emosi dan level stres cenderung meningkat. Seseorang yang selalu memastikan waktu untuk tidur cenderung lebih kalem, dibandingkan dengan yang membiarkan tubuhnya bekerja atau begadang tanpa istirahat.

Memiliki Seseorang yang Diandalkan

Menemui seseorang yang kita sayangi dan senantiasa mendukung kita adalah salah satu cara menanggulangi stres. Perasaan bahagia saat bertemu dengan orang yang menenangkan hati akan membuat seseorang lebih kalem dalam menangani masalah yang ia miliki.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.