Tidak seperti negara di Timur Tengah lain, Bahrain memiliki keunikan dalam hal hidangan khas. Negara kepulauan ini memiliki makanan yang unik. Mirip dengan hidangan Timur Tengah pada umumnya, namun memiliki kemiripan juga dari berbagai hidangan dari negara lain.
Dahulu, Tidak Banyak yang Bisa Dikonsumsi di Bahrain
Sebagian wilayah Bahrain adalah gurun. Inilah yang menyebabkan tidak banyak hidangan Bahrain yang menggunakan hewan dahulu. Di Bahrain sendiri, hewan yang banyak ditemui dan dimanfaatkan adalah unta. Sudah sejak lama unta dimanfaatkan untuk diambil susunya. Daging unta juga dikonsumsi dalam acara-acara spesial. Bahan makanan dari tumbuhan yang banyak digunakan adalah kurma. Tidak heran, karena kita akan banyak menemukan pohon kurma di Bahrain.
Wilayahnya yang Berupa Kepulauan Membuat Hasil Laut Bahrain Dominan Sejak Dulu
Selain itu, Bahrain juga merupakan negara kepulauan. Negara ini terletak di Teluk Persia dan dikelilingi lautan. Kondisi wilayah ini tentunya akan mempengaruhi makanan di Bahrain. Karena merupakan negara kepulauan, hasil laut Bahrain menjadi salah satu yang dominan. Tidak heran banyak bahan makanan yang terbuat dari ikan. Ikan yang digunakan dalam kuliner Bahrain misalnya grouper atau kerapu, makarel, udang, kepiting, dan lobster.
Berakar dari Suku Bedouin
Makanan tradisional Bahrain diyakini berakar dari Suku Bedouin. Suku yang dikenal hidup nomaden ini datang ke Bahrain dan menentukan makanan-makanan yang dikonsumsi di Bahrain. Sesuai dengan karakteristik wilayahnya, makanan yang bisa dikonsumsi di Bahrain berkisar seputar makanan laut, kurma, dan susu unta.
Bahrain Menjadi Tempat Persinggahan Pedagang Dunia
Seiring dengan berjalannya waktu, Bahrain kemudian menjadi tempat persinggahan para pedagang dunia. Makanan-makanan yang dikonsumsi di Bahrain kemudian sedikit banyak mendapat pengaruh dari orang asing yang berkunjung ke Bahrain.
Para Pedagang Membawa Hidangan Khas dari Negaranya
Salah satu pengaruh kuat datang dari kedatangan bangsa Arab lain, seperti orang-orang dari negeri Syam atau sekitar Lebanon. Mereka membawa hummus, tabbouleh, dan bumbu rempah yang kemudian banyak digunakan di Bahrain dan seluruh wilayah Timur Tengah.
Bukan hanya kedatangan orang dari negeri Syam, pedagang-pedagang dari negeri lain juga memberi pengaruh pada kuliner Bahrain. Misalnya pedagang dari Persia, India, bahkan Eropa. Orang-orang Eropa datang dengan berbagai macam bahan masakan dan menu yang mempengaruhi hidangan Bahrain.
Orang-orang di Bahrain kemudian mulai menyukai nasi dan menggunakannya di banyak hidangan. Penggunaan bumbu-bumbu dan bahan-bahan yang beragam juga mulai banyak dipakai.
Para Ekspatriat di Bahrain Juga Memegang Peranan dalam Keragaman Hidangan Bahrain
Di era modern, banyak pendatang dari negara lain yang bermukim di negara kepulauan ini. Mereka kemudian membawa pengaruh terhadap makanan Bahrain. Orang-orang dari Cina, India, Filipina, Italia, dan Amerika kemudian mulai membawa dan memperkenalkan makanan dari daerah mereka.
Makanan-makanan ini tidak sampai merubah hidangan tradisional Bahrain. Kehadiran makanan ini menambah daftar makanan etnik yang bisa dinikmati di Bahrain. Makanan fusion ini kemudian banyak digemari karena banyaknya orang-orang dari negara lain yang bermukim dan bekerja di Bahrain. Kepopuleran makanan baru ini juga tidak lepas dari warga lokal yang juga menyukainya.