-Berhitung dengan Metode Arab
Sistem perhitungan dengan angka mungkin bermula di daerah India. Namun sistem penjabaran angkanya berasal dari Arab. Salah satu buktinya adalah berdasarkan keterangan yag muncul pada karya Al-Khwarizmi dan Al-Kindi di sekitar tahun 825 M. Isi dari buku al-Khawarizmi, Al-Jabr wa-al-Muqabilah, tetap digunakan sampai sekarang.
Karya ini juga dibawa ke Eropa sekitar awal abad ke-12 oleh matematikawan Italia, Fibonacci. Sebenarnya ilmu tentang algoritma dan sebagian besar teori trigonometri berasal dari kalangan Muslim. Selain itu, penemuan Al-Kindi mengenai analisis frekuensi menjadi dasar dari ilmu kriptologi modern.
-Alat Bedah
Penemuan yang satu ini bisa terbilang sebagai penemuan fenomenal yang sangat banyak membantu bidang medis. Karena bisa dibayangkan, bagaimana jadinya apabia rumah sakit modern tidak memiliki unit bedah. Selain itu, tak jarang pula peralatan bedah modern yang yang dirancang dengan bentuk yang sama dengan yang telah dibuat pada abad 10 oleh Abu Qosim Az-Zahrawi.
Bentuk-bentuk alat bedah yang diciptakan pada abad 10 antara lain berupa pisau bedah, gergaji tulang, tang, gunting halus untuk bedah mata dan masih ada lagi sekitar 200 alat ciptaannya yang hingga kini masih di pakai oleh ahli bedah modern.
Selain itu, Abu Qosim juga yang menemukan Catgut, yaitu alat yang digunakan untuk jahitan internal, dan mampu melarutkan diri secara alami. Fakta ini dapat terkuak ketika pada awalnya ada seekor monyet yang menelan senar kecapinya. Itu pulalah yang mungkin menjadi cikal bakal mengapa benda tersebut juga dapat digunakan untuk membuat kapsul obat.
Pada abad ke-13, ada juga petugas medis Muslim lainnya bernama Ibn Nafis, telah memaparkan mengenai sirkulasi darah, lebih awal 300 tahun daripada penemuan yang dilakukan oleh William Harvey.
Banyak juga dokter muslim yang telah menemukan obat bius dari campuran opium dan alcohol, serta jarum berongga yang dipakai untuk menyedot katarak dari mata, sebuah teknik yang masih digunakan sampai saat ini.