1
Motivasi News

Inilah Beberapa Sifat Penghuni Surga yang Wajib Kamu Tahu (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

 —-(Tafsir QS al-Insan[76]:7-12)

يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَيَخَافُونَ يَوۡمٗا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرٗا ٧ وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا ٨ إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمۡ جَزَآءٗ وَلَا شُكُورًا ٩ إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوۡمًا عَبُوسٗا قَمۡطَرِيرٗا ١٠ فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمِ وَلَقَّىٰهُمۡ نَضۡرَةٗ وَسُرُورٗا ١١ وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُواْ جَنَّةٗ وَحَرِيرٗا ١٢

Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Mereka memberikan makanan yang mereka sukai kepada orang miskin, anak yatim dan tawanan. (Mereka berkata), “Sungguh kami memberi makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dan ucapan terima kasih dari kalian. Sungguh kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.” Lalu Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, juga memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dia memberikan balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutra (QS al-Insan [76]: 7-12).


Tafsir Ayat

Allah SWT berfirman: Yûfûna bi al-nadzr (Mereka menunaikan nazar). Ayat ini menerangkan sifat yang dimiliki dan perbuatan yang dikerjakan oleh al-abrâr (orang-orang yang melakukan kebajikan) semasa mereka hidup di dunia. Dengan sifat-sifat itu mereka berhak mendapatkan pahala.

Sifat pertama yang disebutkan dalam surat tersebut adalah semasa mereka hidup di dunia. Diberitakan dalam ayat ini bahwasannya mereka menunaikan nazar. Secara bahasa, an-nadzar disini memiliki arti al-îjâb (mewajibkan).

Secara syar’i bermakna apa yang diwajibkan oleh mukallaf atas dirinya sendiri untuk Allah SWT seperti shalat, puasa, menyembelih kurban, dan lain-lain yang sebelumnya tidak wajib secara syar’i.

Pengertian ini pula yang digunakan oleh sebagian mufassir dalam menafsirkan ayat ini, yakni mereka berbuat kebajikan dengan menepati nazar mereka kepada Allah SWT dalam ketaatan kepada-Nya.

webinar umroh.com

Ikrimah berkata, “Mereka memenuhi apa yang mereka wajibkan atas diri mereka.”

Sebagian mufassir memaknai ayat ini lebih luas, yakni mencakup semua kewajiban yang dibebankan oleh syariah kepada mukallaf. Di antara yang berpendapat tersebut adalah asy-Syaukani. Ia berkata, “Artinya, mereka memenuhi berbagai ketaatan yang diwajibkan Allah SWT atas diri mereka.”6

Qatadah dan Mujahid juga berkata, “Mereka memenuhi ketaatan kepada Allah berupa shalat, haji dan semacamnya.”

Ibnu Katsir berkata, “Mereka adalah orang-orang yang beribadah kepada Allah SWT dengan mengerjakan ketaatan dan kewajiban yang telah diwajibkan oleh Allah atas mereka berdasarkan syariah, juga apa yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri dalam nazar.”

Menurut al-Baidhawi, penyebutan “yûfûna bi al-nadzr (mereka menunaikan nazar)” lebih terang dan juga lebih mengena untuk menyebut sifat-sifat mereka dalam menunaikan kewajiban. Alasannya, bagi siapa saja yang telah menunaikan atas apa yang diwajibkan kepada dirinya sendiri untuk Allah SWT itu, maka dia akan lebih menunaikan apa yang diwajibkan Allah SWT atas dirinya.

(bersambung ke part 2)