1
News

Inilah Bukti Jika Islam Memang Rahmatan Lil Alamin (Part 2)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dalam kewajiban untuk memimili suatu institusi atau sistem pemerintahan Islam, telah dijelaskan pula oleh para ulama mu’tabar. Al-Imam Abu Zakari al-Nawawi rahimahullah berkata:
لَا بُدَّ لِلْأُمَّةِ مِنْ إِمَامٍ يُقِيمُ الدِّينَ، وَيَنْصُرُ السُّنَّةَ، وَيَنْتَصِفُ لِلْمَظْلُومِينَ، وَيَسْتَوْفِي الْحُقُوقَ وَيَضَعُهَا مَوَاضِعَهَا
Menjadi keharusan bagi umat adanya seorang imam yang bertugas menegakkan agama, menolong sunnah, membela orang yang didzalimi, menunaikan hak, dan menempatkan hak pada tempatnya (Rawdhat al-Thâlibîn wa Umdat al-Muftîn, III/433).

Al-Syaikh Abdurrahman al-Jaziri rahimahullah juga berkata,
اتفق الأئمة رحمهم الله تعالى على : أن الإمامة فرض وأنه لا بد للمسليمن من إمام يقيم شعائر الدين وينصف المظلومين من الظالمين وعلى أنه لا يجوز أن يكون على المسلمين في وقت واحد في جميع الدنيا إمامان لا متفقان ولا مفترقان
“Para imam rahimahumullah telah sepakat bahwa imamah adalah fardhu; dan bahwa kaum Muslimin harus memiliki seorang pemimpin yang menegakkan syiar-syiar agama dan melindungi orang-orang yang dizalimi dari orang-orang yang zalim. Kaum Muslimin pada waktu yang sama di seluruh dunia tidak boleh memiliki dua imam, baik keduanya bersepakat maupun bertentangan.” (al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah, V/197).

Dengan demikian, maka keberadaan Sistem pemerintahan Islam bukan hanya sekadar bersifat fardhu lagi, namun sudah bisa dibilang bersifat lebih dari itu, dalam hal ini, kita harus mengetahui jika Sistem pemerintahan Islam adalah hal yang sudah bersifat tâj al-furûdh (mahkota berbagai kewajiban). Artinya, hukum-hukum Allah yang telah ditetapkan SWT tidak akan mungkin bisa ditegakkan di muka bumi ini kecuali dengan tegaknya sistem pemerintahan Islam.

Mewujudkan Rahmah
Patut ditegaskan bahwa Allah Swt menurunkan Islam sebagai rahmat bagi manusia. Dan oleh karenanya, ketika Islam diterapkan secara kaffah akan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. Allah Swt berfriman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS al-Anbiya’ [21]: 107).

Dalam menjelaskan kandungan ayat ini, Al-Syaukani juga berkata, “Tidaklah Kami mengutus kamu wahai Muhammad dengan syariah dan hukum kecuali sebagai rahmat bagi seluruh manusia.”

Berkah dari langit dan bumi akan diberikan kepada penduduk suatu negeri yang beriman dan bertakwa (lihat QS al-A’raf [7]: 96). Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw juga bersabda:
حَدٌّ يُقَامُ فِى الأَرْضِ خَيْرٌ لِلنَّاسِ مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا ثَلاَثِينَ أَوْ أَرْبَعِينَ صَبَاحاً
Satu hukuman (yang ditetapkan syara’ atas kejahatan) yang ditegakkan di muka bumi lebih baik bagi penduduknya daripada mereka diguyur hujan selama tiga puluh atau empat puluh hari (HR Ahmad).

Semua itu menunjukkan bahwa rahmat bagi alam hanya akan terjadi manakala Islam diterapkan secara total; dan itu hanya akan terwujud dengan adanya Sistem pemerintahan Islam. Maka, siapa pun yang menginginkan Islam mewujudkan rahmatan li al-‘âlamîn, tidak ada pilihan kecuali menegakkan Sistem pemerintahan Islam yang menerapkan syariah secara total. WaL-lah a’lam bi al-

 

webinar umroh.com