1
Muslim Lifestyle Parenting Tips

Inilah Cara Orangtua Mengendalikan Syahwat Anak Lelaki (Part 2)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Supaya naluri seksual anak lelaki kita dapat terjaga, ayah bunda perlu melakukan sejumlah hal, yakni:

Pertama, memberikan pemahaman fase akil baligh dan ihtilam. Jangan sungkan berdialog dengan si bujang. Ini bukan masalah yang tabu untuk dibicarakan. Ini adalah persoalan hukum syara’ yang wajib dipahami setiap muslim, khususnya remaja. Untuk itu bekali diri dengan ilmu agama yang cukup agar bisa memberikan pemahaman yang benar pada mereka, seperti pengertian pengertian ihtilam, perbedaan mani dan madzi, dan cara thaharah ketika ihtilam.

Kedua, tanamkan pemahaman bahwa ia sudah punya tanggung jawab di hadapan Allah SWT. sehingga sudah harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan hukum-hukum Islam seperti shalat, menutup aurat, mengaji dan berdakwah. Termasuk menjaga pergaulan dengan lawan jenis.

Ketiga, minta ia untuk menjaga pergaulan dari lawan jenis. Karena naluri seksual datang dari stimulan maka minta mereka bergaul dengan lawan jenis seperlunya saja. Cegah mereka dari pertemuan yang tak perlu dengan lawan jenis seperti pesta ulang tahun, belajar bersama, wisata, olahraga renang di mana pengunjungnya bercampur antara pria dengan wanita. Termasuk minta ia agar mengurangi komunikasi dengan lawan jenis meski itu melalui media sosial atau layanan pesan singkat. Seperlunya saja. Dulu, Rasulullah SAW. pernah memalingkan wajah Fadhl bin Abbas ra. karena memandangi seorang perempuan. Ketika ayahnya menanyakan hal itu, Beliau menjawab, “Karena aku melihat seorang pemuda dan seorang pemudi tidak aman dari gangguan syaitan.”

Di dalam al-Qur’an surat an-Nur ayat 30-31 tentang perintah ghaddul bashar/menundukkan pandangan, Allah SWT. memerintahkannya lebih dulu kepada kaum pria baru pada ayat selanjutnya pada kaum perempuan. Ini adalah tanda bahwa untuk lelaki, pandangan amat berpengaruh kuat terhadap gejolak seksual mereka. Dan banyak hadits yang juga mengingatkan kaum pria tentang bahaya memandang wanita.

Keempat, jauhkan dari stimulan naluri seksual seperti tayangan pornografi, film-film romantis/percintaan, lagu-lagu cinta, novel atau buku bacaan bertema percintaan. Konten-konten seperti itu akan memicu naluri seksual mereka, atau setidaknya mendorong mereka untuk berpacaran.

Termasuk ayahbunda juga harus menjaga pergaulan di hadapan si bujang. Jangan memperlihatkan kemesraan berlebihan di depan mereka, selain haram, ini juga berpengaruh pada naluri seksual mereka.

Kelima, minta mereka respek pada perempuan. Ketika ada pemuda yang minta izin untuk berzina, Nabi SAW. menasihatinya dengan mengingatkan kalau tak ada keluarga yang rela kalau ibunya, saudarinya atau anak perempuannya dirusak kehormatannya. Kemudian Beliau mendoakan kebaikian untuk pemuda ini;

webinar umroh.com

“Ya Allah… ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

Dalam hadits tersebut Nabi SAW. mengajarkan anak muda untuk respek/menghormati perempuan. Bila di zaman itu saja menghormati perempuan menjadi amat penting, apalagi di zaman sekarang, ketika nilai-nilai kemanusiaan sudah dirusak oleh paham liberalisme-hedonisme.

Keenam, alihkan pikiran dan kegiatan anak lelaki kita. Kuatkan naluri beragama dan pertahanan dirinya. Ajak mereka untuk banyak beribadah, shalat ke mesjid, qiyamul layl, shalat dhuha, membaca Kitabullah, mengkaji Islam, dsb. Giatkan juga mereka dengan kegiatan fisik yang membuat mereka merasa ada tantangan seperti olahraga, bela diri, hiking, kegiatan sosial, dsb.