1
Motivasi Muslim Lifestyle News

Inilah Cinta Menurut Pandangan Islam (Part 3)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Nabi memberi tahu para sahabatnya sebagaimana diriwayatkan secara otentik dalam al-Targheeb (3/210):

“Kamu tidak benar-benar percaya sampai kamu memiliki rahmah untuk orang lain.” Teman-temannya menjawab, “Kita semua memiliki rahmah.” Nabi Muhammad SAW kemudian memberi tahu mereka, “Sesungguhnya, kamu tidak mencapai tingkat keyakinan ini hanya dengan memiliki rahmah bagi mereka yang dekat denganmu, tetapi kamu harus memiliki rahmah untuk semua orang.”

Sebenarnya ini adalah alasan mengapa Allah mengirim Nabi. Dia mengatakan dalam ayat 107 al-Anbiyaa dalam Al Qur’an,

Dan Kami tidak mengutus kamu, [Muhammad], kecuali sebagai rahmat bagi dunia. (21: 107)

Dalam kategori yang mencakup global, cinta sendiri bersifat umum dan dapat berlaku untuk semuanya Namun ada lagi jenis cinta yang memiliki pengertian yang lebih spesifik lagi, yaitu cinta kepada lawan jenis. Cinta ini adalah cinta antara laki-laki dan perempuan, yang mana hal ini juga yang sering menjadi latar belakang terjadinya sebuah pernikahan, lalu membentuk keluarga dan melahirkan anak-anak yang bertujuan untuk melanjutkan dan melestarikan keturunan. Jadi sebelum melanjutkan tentang cinta ini dan bagaimana cinta itu memanifestasikan dirinya di antara pasangan yang menikah, mari kita bicara tentang bagaimana seseorang menikah menurut Islam.

Menemukan pasangan dalam Islam tidaklah susah bahkan bisa terbilang cukup mudah. Bahkan cara untuk menemukan pasangan jika kita memandangnya menurut aturan Islam sebenarnya jauh lebih mudah daripada dalam budaya barat pada umumnya. Hal ini tentu saja karena aturan-aturan yang diperintahkan dalam Islam ketika seseorang hendak mencari pasangan yang bertujuan untuk dinikahinya dalam rangka membina rumah tangga. Salah satu aturan yang cukup tampak nyata dan terlihat dalam aturan Islam adalah Islam melarang segala sesuatu yang bisa menyebabkan pencabulan, atau pun segala bentuk tindakan asusila  serta penyimpangan-penyimpangan seksual. Mari kita renungkan ayat 32 Surat al-Israa dalam Al Qur’an,

Ayat ini berarti “Jangan mendekati percabulan.” (17:32)

Di dalam ayat itu, sangat tegas sekali diterangkan bahwa Islam bahkan sudah melarang hal-hal yang baru sekedar dapat mendekati pencabulan, apalagi pencabulan itu sendiri. Karena itulah semua orang yang hendak mencari pasangan dilarang keras untuk melakukan hal-hal yang dapat memancing terjadinya pencabulan. Diantara hal-hal yang dapat memancing terjadinya pencabulan antara lain  seperti berduaan, main mata, atau menyentuh seseorang dari lawan jenis yang bukan pasangan, muhrin, atau keluarga dekat anda.

webinar umroh.com

Satu-satunya interaksi yang dilakukan terhadap lawan jenis termasuk untuk yang bertujuan mencari pasangan haruslah dilakulan dengan memenuhi aturan-aturan yang ada dalam hukum Islam seperti harus dengan menurunkan pandangan, memakai jilbab bagi wanita, hanya berbicara tentang kebutuhan seperti membeli sesuatu, menanyakan arah, membahas masalah agama, dll. Jadi darisini pun dapat terlihat mengapa Islam melarang konsep modern hubungan dengan lawan jenis melalui pacaran terlebih yang di dalamnya dipenuhi oleh aktivitas yang melanggar aturan syariah. Hal ini memecahkan begitu banyak masalah sosial yang lazim dalam masyarakat yang tidak mematuhi aturan yang tampaknya ketat tentang interaksi terhadap lawan jenis ini. Banyak yang ditekankan di sini.

Masyarakat barat pun memiliki banyak reaksi terhadap aturan-aturan dalam Islam ini, yang paling umum adalah pertanyaan, “Jadi bagaimana kita bisa menemukan pasangan hidup?”

Kembali ke masa Nabi dan bahkan sampai hari ini di beberapa budaya, orang tua mengatur pernikahan melalui hubungan mereka dengan keluarga lain yang mereka kenal dengan baik. Skenario kasus terbaik adalah bahwa mereka memungkinkan antara pasangan yang hendak dinikahkan dapat melihat satu sama lain sekali atau menunjukkan foto, tetapi kemudian orang tua akan sepenuhnya membuat keputusan akan kelanjutan hubungan serta pernikahan itu sendiri. Percaya atau tidak, di masa lalu ini cara ini terbukti sering berhasil dalam membuat seseorang dapat menikah dan membina rumah tangga dengan seseorang, dan rumah tanggga yang terjalin dengan cara ini pun tak jarang yang langgeng hingga maut memisahkan.