Untuk poin 1-28, bisa dilihat di part 1 dengan link berikut: https://www.umroh.com/blog/inilah-fenomena-pengertian-hijab-yang-terus-mengalami-metamorfosis-part-1/.
29- Di masa Jahiliyah, kaum hawa memakai gelang kaki, ketika mrk berjalan sambil menjejakkan kakinya ke tanah.
30- Agar terdengar suara gelang kakinya. Tujuannya untuk menarik kaum lawan jenisnya.
31- Kaum pria yg ada di sekitarnya pun telinga dan matanya tertuju kepadanya. Begitulah, dahulu mereka melakukan “tabarruj”.
32- Karena itu, Islam tidak saja melarang tabarruj, tetapi juga mewajibkan kaum perempuan menutup seluruh auratnya.
33- Tidak hanya sampai di situ, Islam menyempurnakan perlindungannya terhadap kaum perempuan dg mewajibkannya berjilbab.
34- “Jilbab” adalah jubah. Allah berfirman: “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu..”
35- “serta perempuan kaum Mukmin, agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka.” (Q.s. al-Ahzab: 59)
36- Tidak hanya itu, Allah jg berfirman: “Hendaknya kaum perempuan itu mengulurkan kerudungnya hingga ke dada-dada mereka.”
37- tulah titah Allah, dalam Q.s. an-Nur: 31. Iya, Jilbab, yang tak lain adalah jubah, untuk menutup tubuh wanita.
38- Sedangkan himar, yang tak lain adalah kerudung, untuk menutup bagian kepala wanita hingga dada.
39- Jilbab dan himar itu, dua-duanya, ditetapkan sebagai pakaian wajib kaum perempuan ketika berada di luar rumah.
40- Semuanya itu untuk menjaga dan melindungi kehormatan kaum perempuan. Begitulah Islam menjaga dan melindungi wanita.
41- Wanita ditempatkan sebagai kehormatan yang wajib dilindungi dan dijaga, bahkan dengan taruhan nyawa sekalipun.
42- Lihatlah, bagaimana sikap Nabi saw., saat seorang wanita Muslimah, yg ujung jubahnya diikat orang Yahudi Bani Qainuqa’!
43- Ketika wanita itu hendak meninggalkan lapak Yahudi itu, dia pun terjatuh, jubahnya tersingkap, dan auratnya terlihat.
44- Dampak dari peristiwa ini, Nabi saw. pun murka. Yahudi Bani Qainuqa’ pun akhirnya diperangi dan diusir dari Madinah.
45- Lihatlah, bagaimana Khalifah al-Mu’tashim, saat memenuhi jeritan wanita yang memanggil namanya, “Wahmu’tashimah!”
46- (Wahai al-Mu’tashim, di manakah Engkau!). Khalifah agung itu pun kerahkan tentara untuk menuntut kehormatan wanita itu.
47- Wanita naas yang jilbabnya ditarik tentara Romawi itu membuat Khalifah al-Mu’tashim murka.
48- Lihatlah, akibatnya,30,000 tentara Romawi tewas, dan lainnya menjadi sabaya (semacam tawanan).
49- Benteng Amuriah yang angker itu pun berhasil ditaklukkan oleh Khalifah yang agung itu (Ibn Katsir, al-Bidayah, I/1601).
50- Begitulah Islam memandang kehormatan wanita. Apapun dipertaruhkan untuk menjaga dan melindunginya.
51- Maka, ketika ada wanita yang mengumbar auratnya, dia tidak saja melawan perintah dan larangan Allah SWT.
52- Tetapi, wanita itu juga menjatuhkan martabat dan kehormatannya sendiri, di hadapan Allah dan manusia.
53- Siapa saja yg melecehkannya, tidak saja melecehkan kehormatan wanita, tapi telah melecehkan Dzat Pentitah, Allah SWT.
54- Maka berhijab bkn sekedar kewajiban, apalagi fashion. Tapi lebih dari itu, merupakan kehormatan dan kemuliaan wanita.
55- Begitulah Allah menjaga dan melindungi kehormatan wanita. Moga Allah melindungi anak-anak, isteri dan Muslimah kita.