Umroh.com – Setiap manusia muslim perlu memiliki ilmu. Apalagi menuntut ilmu itu wajib. Ilmu akan dibawa hingga akhir hayat. Setiap ilmu yang kita peroleh dan berikan bermanfaat bagi orang lain akan dipertanggungjawabkan di hari akhir. Dakwah sebagian dari ilmu. Dakwah itu menyeru pada hal kebaikan dan mencegah kemungkaran. Lalu apa hakikat dan esensi dari dakwah itu sendiri? Berikut penjelasannya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104).
Baca juga: Tips Suami Berdakwah dalam Memuliakan Istri
Kewajiban Berdakwah
Umroh.com merangkum, pada dasarnya, dakwah adalah kewajiban setiap muslim sepanjang masa. Sejauh hayat dikandung badan, sejauh itu pula kewajiban dakwah melekat pada diri setiap muslim. Dakwah merupakan suatu aktivitas atau kegiatan menyiarkan agama Islam pada khalayak umum. Berakwah bukan semata untuk ulama, habib, ustadz atau tokoh penting lainnya. Berdakwah akan diwajibkan setiap umat muslim.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada katamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya akan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al Baqarah:186)
Dakwah itu langsung berasal dari ilahiyah. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam sepanjang hidupnya tak pernah lelah berdakwah meskipun terjadi peperangan yang mengancam keselamatan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Al-Bukhari)
Perintah ini disampaikan Rasulullah kepada umatnya agar mereka menyampaikan dakwah meskipun satu ayat saja. Ajakann ini berarti bahwa setiap individu wajib menyampaikan dawah sesuai dengan kadar kemampuannya. Peritah ini termasuk dalam amalan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Hakikat dan Esensi Dakwah
Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan Allah Subhanahu Wata’ala, sehingga dengan dakwah tersebut Allah menyematkan predikat sebaik-baik umat kepada umat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassallam. Ada tiga bentuk dakwah yaitu dakwah lisan, dakwah tulisan, dan dakwah perbuatan. Selain itu, dakwah hanya dilakukan perorangan, tetapi perlu dilakukan secara berjamaah melalui organisasi kemasyarakatan, Sasaran dakwah adalah keluarga terdekat, tetangga sekitar, dan khalayak umum.
Esensi dakwah adalah bagaimana mengantarkan manusia menemui kebahagiaan hidup, dunia dan akhirat. Namun manusia dihadapkan pada dua kecenderungan dalam dirinya yakni, kebaikan dan keburukan. Potensi kebaikan itu dapat digali dan diolah hanya dengan ilmu tentang nilai-nilai kehidupan. Sebaliknya kebodohannya akan nilai-nilai kehidupan membuat manusia terjebak dalam kerusakan. Disinilah dakwah diharap dapat menyadarkan manusia akan arti hidupnya, menunjukkan kemana harus melangkah dan bagaimana memaknai serta menyikapi setiap peristiwa yang ia hadapi. Maka dakwah hendaknya menyentuh pola “berpikir” dan “berasa” seseorang, agar ia merasa bahwa hidup ini tidak sia-sia, agar ia mampu memahami dan memberi nilai pada kehadirannya di dunia.
Agar rezeki lancar, yuk berangkat umroh dan temukan paketnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Cara menyampaikan dakwah hendaknya menggunakan metode yang tepat dan sesuai situasi dan kondisi baik itu individu, kelompok, maupun masyarakat luas. Agar semua pesan-pesan yang tersampaikan mudah diterima oleh oranglain. Dengan begini, apa yang kita suarakan bisa diterima dan diikuti dengan baik.
Tim Umroh.com memaparkan, berdasarkan pengalaman dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam ketika berdakwah. Bukannya mendapatkan sambutan hangat dari penduduknya karena kedatangan seorang manusia yang paling agung, justru sebaliknya, mendapatkan tekanan yang amat sangat mengenaskan sekali, dilempari batu, diusir tanpa ampun, bahkan sebagian anggota tubuh Nabi sampai berdarah-darah, termasuk bagian kepala dan wajah beliau. Begitupun para Sahabat yang selalu membantu Nabi pun tidak lepas dari tumbukan batu-batu yang melayang di udara yang menyebabkan pendarahan yang tidak terelakkan lagi. Tapi apakah Nabi kemudian balas dendam? Atau para Sahabat ingin melawan mereka dengan mengerahkan pasukan dari Madinah karena telah melukai Nabi? Sama sekali tidak! Tidak pernah terbersit dalam benak para Sahabat apalagi Nabi untuk melakukan serangan balasan, karena misi mereka bukan perang, tapi misi mereka sangatlah mulia, yaitu dakwah. Dalam hal ini, dakwah kepada orang yang benar-benar tidak tahu Islam sama sekali.
Begitulah bagaimana cara berdakwah Nabi kepada orang-orang yang belum tahu Islam, atau hanya tahu Islam dari media yang kesannya hanya mendiskreditkan Islam. Inilah pentingnya untuk mengirim para ulama ke pelosok-pelosok dan melakukan pendekatan kepada orang-orang borjuis dan elit lewat dialog. Sehingga mereka tidak salah kaprah memandang Islam sebagai agama yang damai, santun dan beradab.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Jadi dakwah membuat kita mampu memandang kehidupan dengan jernih, hidup ini bermakna. Kehadiran sesuatu yang indah dalam hidup seseorang, menjadikan perjalanan hidupnya penuh warna, harmonis, ada rasa nikmat yang memuaskan hati, ada suatu makna hidup dan perasaan haru yang mendalam, yang seringkali membawa kita pada suatu perasaan yang rendah hati, dan semangat hidup, sehingga kehidupannya tetap bertahan secara kreatif, tanpa dihancurkan oleh rasa frustasi. Dengan kesadaran itu kita akan berani menghadapi hidup.