1
Muslim Lifestyle News

Inilah Hakikat Tahlilan yang Wajib Diketahui

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

TAHLILAN (SELAMATAN KEMATIAN )
.
Sering kita dapati sebagian ustadz atau kiyai yang mengatakan, “Tahlilan kok dilarang?, tahlilan kan artinya Laa ilaah illallahh?”.

Jika tahlilan yang dimaksud memang seperti itu, tentu saja tidak akan ada seorang muslim pun yang melarang tahlilan, bahkan yang melarang tahlilan adalah orang yang diragukan kemuslimannya.

Akan tetapi yang dimaksud dengan istilah “Tahlilan” di sini bukanlah deikian. Yang dimaksud dengan tahlilan disini adalah sebuah acara yang dikenal oleh masyarakat yaitu acara kumpul-kumpul di rumah kematian sambil makan-makan disertai mendoakan sang mayit agar dirahmati oleh Allah.
.
Hukum Tahlilan Menurut Para Sahabat
.
Dari Jarir bin Abdullah Al Bajaliy, ia berkata: ” Kami (yakni para shahabat semuanya) memandang/menganggap (yakni menurut madzhab kami para shahabat) bahwa berkumpul-kumpul di tempat ahli mayit dan membuatkan makanan sesudah ditanamnya mayit termasuk dari bagian meratap” (HR. Ibnu Majah no. 1612 dan Imam Ahmad di musnadnya 2/204)
.
Telah berkata Al-Imam Asy-Syafi’iy di kitabnya ‘Al-Um” (I/318). “Aku benci al ma’tam yaitu berkumpul-kumpul dirumah ahli mayit meskipun tidak ada tangisan, karena sesungguhnya yang demikian itu akan memperbaharui kesedihan”
.
Al Imam Ahmad bin Hambal, ketika ditanya tentang masalah ini beliau menjawab: ” Dibuatkan makanan untuk mereka (ahli mayit ) dan tidaklah mereka (ahli mayit ) membuatkan makanan untuk para penta’ziyah.” [Masaa-il Imam Ahmad bin Hambal oleh Imam Abu Dawud hal. 139]
.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
.
“Man ‘amila ‘amalan laisa ‘alaihi amruna fahuwa roddun”.
. “Barangsiapa siapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka amal itu ditolak.” (HR.Muslim no.1718)
.
Maksudnya adalah amalan tersebut tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena tidak memenuhi syarat diterimanya amal. Karena itulah, hindari segala bentuk amalan yang tidak memenuhi syarat seperti yang telah ditetapkan oleh Allah. Karena itulah, sebelum mengerjakan suatu amalan, sudah sepatutnya semua kaum muslimin mengetahui dulu apakah amalan tersebut sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan Allah SWT.
.
Syarat diterimanya amal adalah ikhlas dan ittiba’ (mengikuti tata cara yang dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).