Kita pasti sering mendengar ungkapan seperti ini: Lelaki yang baik untuk wanita yang baik, begitu juga dengan sebaliknya. Ya, hal itu memang benar dan sesuai dengan janji Allah. Allah telah memberi jaminan kepada mereka yang memilih jalan yang diridhoi-Nya berupa kehidupan yang berkah.
Lelaki yang baik dan shalih, pastinya tidak akan mempermainkan hati wanita. Apalagi jika dia sampau berkamuflase menjadi orang alim dengan dalih ‘dakwah dan nasihat’, padahal mempunyai modus busuk dibaliknya.
Lelaki yang baik nan shalih, juga akan senantiasa menjaga pandangannya. Tidak hanya pandangannya di dunia nyata ya, tapi termasuk juga di dunia maya. Salah satu bentuk menjaga pandangan di dunia maya adalah dengan senantiasa menjaga postingan pada status-status sosmednya.
Selain itu, lelaki yang baik dan shalih sudah pasti tidak akan mau mengumbar rayauan gombal kepada seorang wanita yang belum halal baginya. Apalagi jika disertai niat busuk. Allah Ta’ala Berfirman,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” [Surat An-Nuur: 26]
Selain itu, lelaki yang baik pastinya juga mencegah dirinya agar tidak berkhalwat (berduaan tanpa mahram). Berkhalwat disini juga tidak harus berduaan di dunia nyata yang mana betul-betul bertemu secara fisik. Tetapi juga ada perkara yang bisa dilakukan di dunia maya.
Contohnya saja seperti chatting, telpon via sosmed maupun langsung dengan lawan jenis atau wanita yang bukan mahram [tanpa udzur syar’i]. Jelas hal tersebut merupakan hal yang sangat dilarang oleh syari’at.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما
Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua. [ Fathul Bari, karya Ibnu Hajar Al-Asqolani, terbitan Darus Salam, cetakan pertama 1421 H].
ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يخلون بامرأة ليس معها ذو محرم منها فإن ثالثهما الشيطان
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua. [ Umdatul Qori, karya Badaruddin Al-‘Aini, terbitan Dar Ihyaut Turots Al-‘Arobi].