Jangan sampai kita semua mengira bahwa gagal terbesar adalah gagal dalam mendapatkan orang yang Anda cintai. Atau memandang jika kegagalan terbesar adalah gagal mendapatkan suatu pekerjaan, gagal meraih suatu cita-cita, gagal kuliah dan lain-lain. Sungguh ada satu kegagalan terbesar manusia di dunia yang jika ini gagal memecahkannya maka sepanjang hidupnya bisa gagal total.
Lantas kegagalan apa itu?
Kegagalan itu pada hakikatnya adalah gagal dalam memandang hidup. Gagal memandang hidup disini artinya ialah gagal memandang bahwa dirinya berasal dari mana, untuk apa hidup yang digunakannyanya dan mau kemana setelah hidupnya kelak. Kegagalan terbesar juga bisa dibilang ketika seseorang tak mau mensyukuri kodrat yang ada pada dirinya yang telah diberikan Allah.
Seandainya salah menjawab pertanyaan yang ada diatas maka disinilah letak kegagalan besar hidup manusia sesungguhnya sehingga terjadi dalam fenomena banyak hal seperti yang ada di masa kini.
Lihatlah beberapa fenomena yang ada di kehidupan sekarang dan dangat sering sekali bisa kita lihat dengan kasat mata…
Manusia melakukan pekerjaan banyak yang sudah tidak lagi menstandarkan pada Ridha Alllah, dimana mereka memiliki standar lain dalam melakukan pekerjaan itu seperti keuntungan misalnya tanpa mau memandang lagi halal haramnya menurut aturan agama. Akhirnya banyak yang usaha dengan menggunakan riba, mendirikan perusahaan maksiat (lokalisasasi, Miras), dan lain-lain.
Kebahagian merayakan dan mengekspresikan cinta juga sudah tidak lagi distandarkan pada ridha Allah, akhirnya banyak anak-anak muda sekarang yang terjebak dalam aktivitas pacaran yang di dalamnya penuh dengan kegiatan maksiat. Padahal dalam islam jika ingin menikah menyuruh kita ta’aruf.
Sama halnya ketika seseorang membuat sebuah aturan dalam kehidupan bermasyarakat dan juga bernegara. Aturan-aturan tersebut dibuat tidak lagi berstandarkan pada aturan Syariah Islam, karena itulah aturan-aturan itu akhirnya mengambil hukum dari barat seperti, HAM, Pluralisme dll, yang di dalamnya cukup banyak nilai-nilai yang bertentangan dan tidak sesuai dengan aturan Islam.
Mari pikirkan lagi Anda berasal dari Allah Swt dan kembali ke pada Allah Swt, maka harusnya hidup di dunia ini untuk mencari Ridha Allah Swt, standarnya juga ridha Allah, kebahagian distandarkan pada Ridha Allah Swt termasuk segala aturan hidup harusnya distandarkan dengan aturan Allah Swt.
Termasuk jika tidak mau mensyukuri kodrat yang ada pada dirinya. Seperti para wanita, akan menjadi suatu kegagalan terbesar dalam hidup apabila mereka tidak bisa memandang dan mensyukuri kodratnya sebagai seorang wanita. Dan yang lebih celaka apabila karena diiringi perasaan tidak bersyukur sampai membuat mereka memaksakan diri untuk dapat dipandang sama dengan pria, atau yang lebih celaka sampai operasi kelamin untuk mengubah jenis kelaminnya.
Oleh karena itu, mulailah para wanita agar tetap memandang kodratnya sebagai wanita dan tak perlu memaksakan diri untuk dapat dipandang pria. Apalagi kalau berpikir secara rasional, meski di beberapa sisi mereka kurang dari pria seperti soal tenaga misalnya, tetapi banyak juga sisi positif dan kelebihan serta keindahan dari wanita yang tidak dimiliki pria. Jadi rasanya sudah tidak ada lagi alasan bagi seorang wanita untuk tidak bangga dan bersyukur pada kodrat dirinya sebagai wanita.