1
Sejarah Islam

Inilah Kisah Perang Umat Islam di Badar

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Badar merupakan suatu lembah yang terletak antara Mekah dan Madinah. Di sana terdapat mata air, sehingga menjadi tempat pemberhentian dan sering dilalui oleh kabilah-kabilah dagang yang bepergian antara Mekah dan Madinah, atau yang berdagang menuju Yaman atau Syam. Badar yang letaknya sekitar 148 km dari Madinah ini menjadi lokasi terjadinya Perang Badar.

Dipicu Karena Kaum Muslim Lelah Didzolimi Kaum Kafir Quraisy

Perang Badar sebenarnya diakibatkan karena perlakuan kurang menyenangkan yang diterima oleh kaum muslimin dari kaum musyrikin di Mekkah. Kaum muslimin di Mekkah saat itu selalu mendapat ancaman, didholimi, dirampas harta bendanya, hingga diusir dari Mekkah.

Kaum muslimin kemudian hijrah menuju Madinah. Walaupun kaum muslimin sudah hijrah ke Madinah, kaum kafir Quraisy di Mekkah masih suka mengganggu mereka. Kaum muslimin yang berdagang sering mengalami penyiksaan atau didholimi, dan barang dagangannya dirampas oleh kaum kafir Quraisy.

Perlakuan yang semena-mena tersebut semakin sering dilakukan, hingga akhirnya Rasulullah mempersiapkan umat Islam untuk memberi pelajaran kepada kabilah dagang kaum kafir Quraisy. Pada tanggal 17 Romadhan di tahun 2 Hijriyah, terjadilah Perang Badar di Badar.

Kaum Muslimin Mendengar Kabilah Abu Sufyan akan Melewati Badar

Perang tersebut diawali ketika kaum Muslimin di Madinah mendengar kabar bahwa kabilah dagang kaum kafir Quraisy akan melewati Badar. Mereka melakukan perjalanan dari Syam, dan kabilah dagang tersebut dipimpin oleh Abu Sufyan.

Informasi tersebut membuat salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu Hamzah, meminta izin untuk melakukan penyerangan demi membalas perlakuan orang kafir Quraisy. Saat itulah turun surat Al-Hajj ayat 39-40, yang intinya merupakan izin dari Allah untuk kaum muslim yang ingin berperang, karena mereka telah sering didzolimi.

Diizinkan Allah

Izin dari Allah yang telah turun kemudian membuat Rasulullah memutuskan untuk memimpin sendiri pasukannya. Beliau berencana menghadang kabilah dagang dengan pasukan yang terdiri dari 313 orang dan 2 ekor unta. Rasulullah dan pasukannya kemudian menuju suatu tempat bernama Shafra, di luar kota Madinah.

Rencana kaum muslimin ini ternyata tercium oleh Abu Sufyan. Ia pun memutuskan untuk kembali ke Mekkah dan mengambil jalur lain. Kaum kafir Quraisy lainnya, yang mendengar bahwa rombongan Abu Sufyan akan dihadang oleh kaum Muslimin, kemudian mengirimkan pasukan sebanyak 1.000 orang yang dipimpin oleh Abu Jahal.

webinar umroh.com

Kaum Kafir Mengirim Pasukan

Rasulullah yang berhenti di Shafra kemudian memerintahkan para sahabat untuk mencari informasi tentang keberadaan pasukan kaum kafir Quraisy. Mereka kemudian memperoleh informasi dari beberapa orang yang ada di jalur yang dilewati oleh pasukan kaum kafir Quraisy. Kabar bahwa Abu Sufyan sudah sampai Mekkah, dan kaum kafir Quraisy yang mengirimkan pasukan sedemikian banyak tidak membuat pasukan Rasulullah mengurungkan niatnya. Mereka tetap bertekad menyerang pasukan Abu Jahal.

Rasulullah Berdoa kepada Allah

Jumlah pasukan yang demikian banyak sebenarnya juga membuat pasukan kaum muslimin takut. Karena itulah Allah menjadikan para sahabat mengantuk agar mereka lebih tentram, tenang, dan tidak lagi merasa takut. Sementara itu, Rasulullah dan Abu Bakar berdoa dengan khusyuk meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Doa Rasulullah kemudian dijawab oleh Allah dalam surat Al Anfal ayat 9. Allah berfirman, “(ingatlah) ketika kamu mohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu diperkenankannya bagimu: ‘Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan 1000 malaikat yang datang berturut-turut'”.

Di waktu yang telah ditentukan, pecahlah perang antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy di wilayah Badar. Dalam perang tersebut, Rasulullah diceritakan merupakan orang yang paling dekat posisinya dengan kaum kafir Quraisy. Ada satu riwayat dari Imam Muslim yang menyebutkan bahwa Rasulullah berpesan pada para Sahabat, “janganlah sekali-sekali ada salah seorang diantara kalian yang maju kepada sesuatu, sampai aku berada di dekat sesuatu itu”. Berkat bantuan Allah, Perang Badar kemudian dimenangkan oleh kaum muslimin.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.