Umar Bin Khattab adalah orang yang semula menentang Islam. Akan tetapi, alasan penentangan Umar Bin Khattab bukan karena beliau tidak mengerti dengan ajaran yang disampaikan Muhammad saw. Ia juga bukan orang yang fanatik dengan agama leluhurnya yang menyembah berhala.
Alasan Umar Bin Khattab Menentang Ajaran Islam
Alasan Umar Bin Khattab menentang ajaran Rasulullah adalah karena ia ingin agar masyarakat Quraisy tetap bersatu. Menurut Umar Bin Khattab saat itu, ajaran baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah membuat masyarakat Quraisy terpecah-belah dan berkonflik. Bahkan beberapa kali, Umar bin Khattab Sempat berpikir untuk membunuh Rasulullah, yang dianggapnya telah memecah-belah masyarakat Quraisy saat itu.
Akan tetapi, Allah kemudian mengubah hati Umar Bin Khattab. Umar Bin Khattab kemudian menjadi seseorang yang sangat gigih membela Islam.
Riwayat yang Menceritakan Umar Bin Khattab Saat Masuk Islam
Ada riwayat yang menyatakan bahwa hidayah yang diperoleh Umar Bin Khattab terjadi ketika beliau pergi ke tempat Nabi Muhammad untuk membunuhnya. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Nu’am bin Abdullah. Nu’am meminta Umar bin Khattab menemui saudara perempuannya, yaitu Fatimah binti Khattab dan iparnya, Sa’id bin Zaid bin Amir. Umar bin Khattab disarankan menemui keduanya karena mereka dikabarkan telah masuk Islam.
Umar bin Khattab kemudian menuju ke rumah Fatimah, karena ingin minta penjelasan dari adiknya yang telah masuk Islam. Ketika sampai di depan rumah Fatimah, Umar Bin Khattab mendengar Khabbab bin Al Arat sedang membacakan Al Qur’an kepada Fatimah dan Said bin Zaid bin Amir. Surat yang dibaca saat itu adalah surat Thoha.
Lantunan ayat suci Al Qur’an tersebut ternyata malah meluluhkan hati Umar Bin Khattab. Beliau terkesima dengan keindahan kata-kata dalam ayat yang dibacakan oleh Khabbab. Saat itu juga, Umar Bin Khattab meminta Khabbab untuk mengantarnya menemui Nabi Muhammad. Ia mengakui ajaran Islam dan ingin masuk Islam.
Riwayat lain mengungkapkan bahwa Umar Bin Khattab masuk Islam ketika melihat Rasulullah dengan mengerjakan sholat di Ka’bah. Sebelumnya, Umar Bin Khattab hendak mencari teman-temannya untuk diajak minum khamr. Akan tetapi, ia tidak menemukan teman-temannya. Umar kemudian memutuskan untuk pergi ke Ka’bah. Di sanalah ia melihat Rasulullah sedang mengerjakan sholat. Umar Bin Khattab kemudian merasa penasaran dan ingin mendengar apa yang dibaca Nabi Muhammad. Umar Bin Khattab kemudian mendekati Rasulullah secara diam-diam dan menyelinap di balik Ka’bah. Saat itu, Nabi Muhammad dan Umar Bin Khattab hanya dibatasi oleh kain Ka’bah.
Umar bin Khattab kemudian menangis dan merasa bahwa Islam telah masuk ke dalam hatinya. Seketika itu juga, ia menunggu hingga selesai sholat. Rasulullah yang telah menyelesaikan sholat kemudian pulang ke rumahnya. Saat itu, Umar Bin Khattab mengikutinya dari belakang. Nabi Muhammad baru mengetahui kehadiran pemerintah ketika sudah berada di dekat rumahnya.
Awalnya, Rasulullah merasa terkejut dan mengira Umar Bin Khattab akan menyakitinya. Setelah ditanya, Umar Bin Khattab kemudian menyatakan keinginannya untuk masuk Islam dan beriman kepada Allah dan Rasulullah. Usai menyatakan syahadat, Rasulullah kemudian mengusap dada Umar bin Khattab. Beliau berdoa agar Umar bin Khattab tetap tabah.