1
Motivasi Tips

Inilah Kunci Bahagia Dunia Akhirat (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Di antara doa yang sehari-hari dipanjatkan oleh hampir setiap Muslim adalah:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ٢٠١
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka (QS al-Baqarah [2]: 201).

Doa ini mencakup semua kebaikan di dunia dan akhirat serta harapan untuk tidak ditimpa keburukan.

 

Dalam satu hadis juga telah dijelaskan bahwa kebaikan dunia itu digambarkan dengan beberapa bentuk kenikmatan seperti dianugerahi pasangan hidup yang shalih, mendapatkan rumah dan juga kendaraan yang nyaman, serta mendapatkan lingkungan tetangga maupun teman yang baik. Tentu tidak hanya terbatas pada hal tersebut saja yang kita inginkan, melainkan kita ingin juga mendapat ilmu yang bermanfaat, kesehatan, rezeki berkah dan berlimpah, putera-puteri yang shalih dan sukses, aman dari kriminalitas, transportasi yang mudah dan semua kebaikan hidup lainnya.

 

Adapun kebaikan di akhirat, yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti aman dari rasa takut yang amat besar di Padang Mahsyar, dapat kemudahan dalam hisab, dan lain sebagainya.

 

webinar umroh.com

Sehubungan dengan hal ini Abul Qasim Abu Abdur Rahman mengatakan, “Siapa saja yang dianugerahi hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berzikir dan tubuh yang sabar, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta dipelihara dari siksa neraka.”

 

Konsekuensi Logis 

 

Kebaikan hidup di dunia dan juga di akhirat tidak bisa serta-merta didapat tanpa sebab. Ada sebab, ada akibat. Bagi mereka yang berharap kebaikan, ada tuntutan untuk mengerjakan perbuatan yang membawa mereka pada kebaikan tersebut; juga meninggalkan perbuatan buruk dan haram, perbuatan dosa, dan perkara syubhat (yang meragukan). Pasangan hidup shalih, anak-anak shalih-shalihah, tetangga dan teman yang baik, rumah dan kendaraan nyaman, fasilitas umum yang memadai dan layak, kebutuhan asasi yang menyejahterakan adalah hasil dari proses kerja.

 

Pasangan hidup shalih, anak-anak shalih, lahir dari pendidikan keluarga shalih, masyarakat yang peduli masa depan generasi dan pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan Islam yang benar serta bertanggung jawab penuh. Calon orangtua shalih itu lahir dari sebuah kerja sinergi tiga pihak, keluarga, masyarakat dan negara.

 

Rumah, kendaraan, makanan yang baik dan cukup, adalah hasil dari upaya kepala keluarga yang bekerja dan kemudahan yang diberikan oleh negara, atau karena karunia Allah berupa rezeki dari warisan, hadiah karena doa-doa hamba yang shalih kepada Rabb-nya. Begitu pun dengan layanan kesehatan yang baik dan terjangkau, keamanan yang menentramkan, transportasi yang nyaman dan menyelamatkan, informasi dan komunikasi yang lancar, ketenangan ibadah dan sebagainya. Semua itu adalah hasil kolaborasi kerja berbagai pihak yang dikoordinasi oleh negara.

 

Alhasil, Allah SWT tak hanya memerintahkan kita untuk berdoa dan berharap datangnya kebaikan dunia dan akhirat. Allah pun telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berikhtiar menciptakan lingkungan kehidupan yang baik dan nyaman dengan kemampuan dan potensi akalnya untuk mengadakan dan mengembangkan berbagai fasilitas hidup. Semua ini termasuk dalam wilayah kemampuan manusia untuk mengupayakannya. Adapun doa dan pinta yang kita haturkan kepada Allah adalah upaya kita mendekat kepada-Nya. Agar Allah semakin mencintai kita dan memudahkan kebaikan itu datang menghampiri kita.

(bersambung ke part 2)