1
Serba-serbi Ramadhan

Inilah Penjelasan Tentang Niat Puasa Ramadhan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Ada dua macam ibadah puasa bagi umat muslim, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib dilaksanakan selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Perintahnya tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Selanjutnya Allah berfirman, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS.Al Baqarah: 185).

Baca juga: Jangan Lupa! Ini 7 Persiapan Menyambut Ramadhan

Puasa adalah Rukun Islam

Umroh.com merangkum, seseorang yang mengaku muslim wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, puasa Ramadhan” (HR.Bukhari dan Muslim).

Dari sini kita bisa memahami bahwa berpuasa itu penting bagi seorang muslim. Dikisahkan oleh Tholhah bin ‘Ubaidillan, suatu hari ada seorang Arab Badui mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan bertanya, “Kabarkanlah padaku mengenai puasa yang Allah wajibkan.” Rasulullah menjawab, “Yang wajib adalah puasa Ramadhan. Terserah setelah itu engkau mau menambah puasa sunnah lainnya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Jadi, tidak perlu diragukan lagi dasar wajibnya perintah puasa Ramadhan.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Niat Puasa Ramadhan

Pembeda antara aktivitas duniawi dengan aktivitas ibadah adalah niat. Dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, tentunya kita harus berniat mengerjakannya sebagai ibadah kepada Allah Ta’ala.

Niat puasa Ramadhan harus dilakukan sebelum waktu pelaksanaannya. Berbeda dengan puasa sunnah, dimana niat bisa dilakukan pada pagi hari atau siang hari selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Niat puasa Ramadhan bisa kita hadirkan di dalam hati, atau melafalkannya. Melafalkan niat berfungsi untuk membantu hati menguatkan niat berpuasa Ramadhan. Dalam menghadirkan niat ini, harus ada pernyataan tentang kefarduan ibadah puasa yang akan dikerjakan.

webinar umroh.com

Berikut adalah lafal niat puasa Ramadhan yang bisa kita lakukan di malam hari, atau sebelum sahur.

نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَان هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالى

Nawaitu shauma ghadin an’adaa-i fardhi syahri romadhooni hadzihissanati lillahita’ala

Artinya: “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”.

Niat puasa Ramadhan harus dilakukan di malam hari sebelumnya atau sebelum fajar. Rasulullah bersabda, “Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu hajar, maka ia tidak berpuasa,” (HR.Abu Dawud, Tirmidzi dan An Nasa’i).

Tak hanya melancarkan rezeki Anda, umroh juga menjadikan Anda tamu istimewa Allah. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Niat Puasa Ramadhan sebagai Bekal Meraih Kemuliaan

Niat puasa Ramadhan yang benar akan membawa kita pada keutamaan menjalankannya. Karena puasa Ramadhan hukumnya wajib, maka mengerjakan ibadah ini akan mendatangkan manfaat dan keutamaan yang luar biasa.

Ketika bulan Ramadhan, pintu surga dibuka sehingga setiap muslim hendaknya berlomba untuk meraihnya dengan mengerjakan ibadah puasa dan ibadah lain sebaik-baiknya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR.Imam Muslim).

Menurut para ulama, kalimat “dibukanya pintu surga” bermakna bahwa di waktu itu kita diperintah untuk memperbanyak ketaatan. Utamanya, mengerjakan ibadah puasa. Dengan melakukan ketaatan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya, ridho Allah akan turun. Sehingga mempermudah jalan seseorang meraih surga.

Di samping waktu dibukanya pintu surga, bulan Ramadhan juga menjadi waktu “ditutupnya pintu neraka”, sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas. Para ulama menerangkan maksud dari “ditutupnya pintu neraka” adalah tanda seseorang dianjurkan untuk menghindari maksiat. Manusia memang tidak akan lepas dari dosa, namun berusaha menjaga diri dari maksiat akan menjadi cara untuk meraih ridho Allah.

Hadis tentang keutamaan bulan Ramadhan itu juga menjelaskan tentang “dibelenggunya setan”. Menurut para ulama, ungkapan itu menjadi tanda bahwa seseorang yang berpuasa akan terputus dari was-was yang dibisikkan setan. Jika ibadah puasanya benar ikhlas karena Allah, maka setan tidak bisa membisikkan godaan untuk berbuat maksiat. Inilah yang melatih manusia menjadi pribadi lebih baik di bulan Ramadhan.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Karena itu, kualitas puasa serta baik dan buruknya seseorang sangat tergantung dari kualitas niat puasa Ramadhan yang dimiliki. Semakin ikhlas niat seseorang beribadah puasa karena Allah dan semakin tinggi semangat dia dalam mengerjakan ketaatan, maka dia akan semakin dekat dengan ridho Allah. Peluang mencapai kemuliaan derajat pun akan Allah berikan di bulan Ramadhan.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.