1
Serba-serbi Ramadhan

Inilah Penjelasan Tentang Nuzulul Quran

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Di bulan Ramadhan, biasanya suasana semakin semarak dengan perayaan Nuzulul Quran. Perayaan jatuh pada tanggal 17 Ramadhan setiap tahunnya. Di malam itu, banyak masyarakat menyelenggarakan pengajian atau majelis dzikir. Penjelasan tentang Nuzulul Quran dirangkum umroh.com pada artikel kali ini.

Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Pendapat yang populer di kalangan ulama adalah Al Quran turun di malam Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadar).” (QS.Al Qadr: 1).

Mengenai ayat itu, para ulama berpendapat bahwa Al Quran turun ke langit dunia dalam jumlah dan bentuk yang utuh di malam Lailatul Qadar. Kemudian dari langit dunia, Al Quran diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur. Sesuai kebutuhan dan kondisi umat.

Baca juga: Doa Nuzulul Quran dan Beserta Peristiwa Besar di Dalamnya

Ada juga ulama yang berpendapat bahwa Al Quran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun. Kemudian Al Quran dibacakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sesuai kebutuhan.

Ulama lain pun ada yang berpendapat bahwa Al Quran turun pertama kali di malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara bertahap di waktu yang berbeda-beda.

Pengertian Nuzulul Quran

Turunnya Al Quran kemudian diperingati sebagai Nuzulul Quran, dan diselenggarakan tiap Ramadhan. Allah berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS.Al Baqarah: 185). Istilah Nuzulul Quran berasal dari kata ‘nuzul’ yang berarti ‘turun’.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Mengapa Nuzulul Quran Diperingati Setiap 17 Ramadhan?

Kita biasa melaksanakan peringatan Nuzulul Quran di tanggal 17 Ramadhan. Penetapan tanggal ini bukan berarti Lailatul Qadar turun di tanggal 17 Ramadhan. Sejatinya, hanya Allah yang mengetahui turunnya malam Lailatul Qadar.

webinar umroh.com

Penetapan tanggal 17 Ramadhan berdasarkan pendapat para ulama, dimana Rasulullah pertama kali menerima wahyu di tanggal 17 Ramadhan. Kala itu, Rasulullah tengah bertahannuts di Gua Hira, dan mendapatkan wahyu pertama. Yaitu surat Al Alaq ayat 1-5.

”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca” (QS.Al A’laq: 1-5).

Pendapat turunnya Al Quran pertama kali dijelaskan Ibnu Katsir dalam Kitab Al Bidayah Wa An Nihayah. Menukil dari Abu Ja’far al Baqir, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pertama kali diturunkannya wahyu kepada Rasulullah adalah 17 Ramadhan. Namun, ada juga yang menganggap 24 Ramadhan.

Cara Rasulullah Memperingati Turunnya Al Quran

Rasulullah disebut semakin dekat dengan Al Quran di setiap Ramadhan. Di antaranya, beliau selalu bertemu dengan Malaikat Jibril dan membaca Al Quran bersama di setiap malam Ramadhan. Serta memperbanyak membaca Al Quran dalam shalatnya.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas, “Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Quran bersamanya”.

Sementara itu, Sahabat Huzaifah ra pernah shalat malam di belakang Rasulullah saat Ramadhan. Dan mendapati Rasulullah membaca surat-surat panjang di Al Quran.

“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai shalatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa:

الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, saya pun mengira beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Saya pun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. …. Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu shalat subuh telah tiba beliau hanya shalat empat rakaat” (HR.Ahmad dan Al Hakim).

Yuk jadilah tamu istimewa Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Cara Para Ulama Memperingati Nuzulul Quran

Seperti Rasulullah, para ulama juga mendekatkan diri dengan Al Quran di bulan Ramadhan. Sebagaimana Imam Syafi’i yang mengkhatamkan Al Quran sebanyak 60 kali, Al  Aswab An Nakha’i mengkhatamkan Al Quran setiap dua malam, dan sebagainya.

Dari Rasulullah, para Sahabat, serta para ulama, kita bisa meneladani cara memperingati Nuzulul Quran. Di bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al Quran. Lebih penting lagi, mentadaburi maknanya.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Al Quran adalah kitab mulia yang Allah turunkan sebagai pedoman bagi umat manusia. Memperbanyak membaca Al Quran, terutama di bulan Ramadhan, akan membuat kita mendapat limpahan kebaikan.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.