Umroh.com – Para ilmuwan banyak mengungkapkan bahwa pikiran seseorang adalah hal yang akan menentukan kualitas hidupnya. Dalam Islam, kebenaran hal itu bisa dikaitkan dengan kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan hidup, yaitu tafakur, tadabur, dan tasyakur. Ketiganya merupakan aktivitas yang melibatkan pikiran manusia. Jika dilakukan dengan baik, ketiganya akan membuat hidup manusia menjadi lebih tenang. Sebab ketiganya membuat hubungan dengan Allah semakin dekat.
Lalu, apakah perbedaan tafakur, tadabur, dan tasyakur? Berikut penjelasan yang dirangkum oleh umroh.com.
Baca juga: Membuat Hidup Makin Berkah, Ini Manfaat Tawadhu
Tafakur
Tafakur merupakan aktivitas manusia dalam berpikir dan merenungi kebesaran Allah. Bisa dilakukan dengan merenungi tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, merenungi nikmat-nikmat yang Allah berikan, hingga merenungi kesalahan yang harus diperbaiki.
Al Quran menggambarkan mereka yang senang tafakur. Mereka selalu mengingat Allah kapanpun dan di manapun. Sehingga mereka mudah memahami tanda-tanda kebesaran Allah.
Allah berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS.Ali Imran: 190-191).
Keutamaan tafakur adalah membuat seseorang semakin mengenal Allah. Orang yang gemar bertafakur akan mengetahui betapa besar kekuasaan Allah, sehingga timbul rasa cinta sekaligus takut kepada Allah. Inilah yang kemudian mendorong seseorang semakin bertaqwa kepada-Nya.
Tafakur juga membuat seseorang mudah untuk mengetahui dan mengenali mana yang benar dan mana yang batil. Para ulama sufi menyebut tafakur sebagai pelita hati, karena dengan tafakur seseorang mengenal Tuhan-Nya dan bisa mengenali petunjuk dari-Nya.
Tadabur
Kata tadabur sering lekat dengan Al Quran, sehingga kita sering mendengar istilah “Tadabur Al Quran”. Ada juga istilah “tadabur alam” yang juga tidak jarang kita jumpai. Makna ‘Tadabur’ adalah sebuah aktivitas merenungkan dan memperhatikan suatu perkara secara berulang-ulang, dengan melihat berbagai sisi.
Tadabur dilakukan dengan pemikiran mendalam yang melibatkan hati, untuk melihat sesuatu, komponen-komponennya, hal yang terjadi sebelumnya, hal-hal yang menyertainya, hingga akibat-akibat dari hal tersebut. Para ulama menyebut bahwa tadabur dan tafakur sama-sama dilakukan dengan mata hati. Bedanya, tafakur dilakukan dengan melihat dalil atau tanda, sedangkan tadabur dilakukan dengan memperhatikan suatu perkara secara detil. Mulai dari hal yang menyebabkan suatu perkara, hingga akibat dari perkara itu.
Sementara istilah “Tadabur Al Quran” bermakna suatu usaha untuk memikirkan, menghayati, dan memahami setiap ayat di dalam Al Quran. Para ulama menjelaskannya sebagai kegiatan merenungkan lafal-lafal Al Quran hingga sampai pada kandungan-kandungan maknanya. Tadabur Al Quran dilakukan dengan mengetahui arti, memahami tafsir, kemudian merenungkan pelajaran yang bisa diambil.
Dalil tentang Perintah Tadabur
Perintah untuk mentadaburi Al Quran diturunkan ketika Allah bertanya kepada kaum kafir dan kaum munafik, mengapa mereka tidak merenungkan (mentadabur) Al Quran yang merupakan kitab yang mulia. Ada beberapa ayat yang memerintahkan tadabur, di antaranya:
“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS.An Nisa: 82).
“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka merenungkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran (yang baik)” (QS.Shad: 29)
Ayat-ayat tentang tadabur diturunkan bagi kaum kafir yang masih menolak Al Quran. Namun kaum muslimin juga tidak lepas dari perintah untuk mentadaburi Al Quran. Melakukan tadabur di segala hal, terutama pada Al Quran, akan membuat seorang muslim semakin dekat dengan Allah.
Selain memudahkan kaum muslim memahami ayat-ayat Allah, manfaat tadabur lainnya adalah:
– Membuat hati semakin lembut
– Menjadikan ibadah semakin khusyuk
– Menambah iman
– Membuat hati menjadi tenang dan bahagia
Tak hanya menjadi tamu Allah, umroh juga menjadikan rezeki Anda lancar. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Tasyakur
Tasyakur berarti mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan. Kemampuan untuk mentasyakuri nikmat Allah merupakan buah dari aktivitas tafakur dan tadabur seseorang.
Menurut para ulama, bersyukur kepada Allah berarti mengakui dan menunjukkan adanya nikmat Allah dalam dirinya. Bersyukur bisa diungkapkan dengan lisan, maupun lewat hati. Bersyukur dengan lisan berarti mengucapkan terima kasih atas nikmat Allah, disertai dengan pujian kepada-Nya. Sementara bersyukur yang diungkapkan dengan hati dilakukan dengan pengakuan atas nikmat-nikmat Allah, yang disertai dengan bertambahnya kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah.
Mensyukuri nikmat Allah merupakan perintah-Nya kepada kita. Allah berfirman, “Hai manusia ingatlah nikmat Allah kepadamu, adakah pencipta yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi selain Dia?” (QS.Fathir: 3). Di ayat ini, Allah menjelaskan kepada manusia bahwa kepada-Nya-lah kita harus bersyukur. Sebab hanya Allah penguasa langit dan bumi.
Selain memerintahkan untuk bersyukur, Allah juga menjanjikan kebaikan bagi siapa saja yang mau bersyukur kepada-Nya. Allah akan menambahkan nikmat kepada hamba yang mau bersyukur. Allah berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu” (QS.Ibrahim: 7).
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Kemampuan untuk mentasyakuri nikmat Allah merupakan bentuk kebaikan yang Allah augerahkan kepada hamba-Nya. Dengan bersyukur, seseorang akan mendapat banyak kebaikan, keberkahan, dimasukkan dalam golongan hamba yang bertawakal, hingga dimudahkan menuju surga. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya jika Allah menguji hamba-Nya kemudian dia bersabar, maka aku gantikan baginya surga” (HR.Bukhari).
Demikian penjelasan mengenai perbedaan tafakur, tadabur, dan tasyakur. Semoga Allah memudahkan jalan kita untuk mengamalkan ketiga hal tersebut.