Setiap jiwa yang hidup di dunia pasti akan mati dan kembali kepada sang pencipta. Sebagaimana Allah swt pernah berfirman yang artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
Apa yang dilakukan saat ziarah kubur?
Umroh.com merangkum, salah satu cara agar kita senantiasa mengingat Allah, mengingat akan kematian serta percaya akan hari akhir ialah dengan cara melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur ialah termasuk di antara dari banyak nya amalan yang dianjurkan dalam Islam. Mengunjungi makam lalu melantunkan dzikir dan doa-doa menjadi sarana (wasilah) seorang hamba untuk menghormati para pendahulu, mendoakan mereka, atau merenungi hidup yang kelak pasti akan berakhir.
Baca juga: Kisah Rasulullah Mengelola Kekayaan Alam
Dalam berziarah tentunya ada yang namanya ketentuan sesuai dengan syariat islam dan sebagaimana pula yang diajarkan atau dilakukan Rasulullah saw semasa beliau hidup. Di Indonesia beberapa masyarakat muslim masih saja ada yang salah mengartikan ataupun menyikapi mengenai pelaksanaan ziarah kubur. Sehingga bukannya manfaat yang mereka dapat, akan tetapi ziarah mereka justru mengundang murka dari Allah swt. Maka selalu ingatlah akan hal ini bahwa, tujuan utama berziarah kubur adalah untuk mengingat kematian dan akhirat, bukan untuk sekedar plesir, apalagi meminta-minta kepada mayit yang sudah tidak berdaya lagi.
Ziarah kubur adalah amalan yang sangat bermanfaat baik bagi yang berziarah maupun yang diziarahi. Agar berbuah pahala, maka ziarah kubur harus sesuai dengan tuntunan syari’at dan sesuai dengan ajaran Rasulullah saw.
Ini yang Dilakukan Rasulullah saat Ziarah Kubur
- Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya peziarah berwudhu terlebih dahulu
- Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan
Rasulullah saw termasuk orang yang tak hanya mempraktikkan ziarah kubur tapi mengajarkan apa yang hendaknya dibaca saat seseorang berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir itu. Inilah yang beliau ucapkan : Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn. Yang artinya, Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.
Usai membaca salam, Rasulullah lalu menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” Doa ini bisa kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para ahli kubur tempat peziarah berkunjung.
- Tidak Duduk dan Menginjak Atas Kuburan
Ketika memasuki kuburan Rasulullah memerintahkan agar tidak duduk di atasnya atau menginjak kuburan. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadist berikut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata : Rasulullah saw, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”
- Mendoakan Mayit
Di dalam kuburan tentu boleh kita mendoakan mayit atau orang yang sudah meninggal, agar diberi kesalamatan dan juga diterima segala amal baik yang telah dilakukannya. Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi saw berhenti di dekat Baqi’, dan mengangkat tangan beliau untuk mendoakan mereka. Perlu diketahui pada saat akan berdoa, hendaknya tidak menghadap kubur karena Nabi saw melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan doa adalah intisari sholat.
- Tidak diperbolehkan Menangis Meratapi Mayit
Menangis yang wajar diperbolehkan sebagaimana Nabi saw menangis ketika menziarahi kubur ibu beliau sehingga membuat orang-orang disekitar beliau ikut menangis. Asalkan bukanlah menangis yang menyebabkan histeris dan hilang kesadaran diri. Tentu saja akan berakibat mudhorot atau pingsan yang menyebabkan tidak terkontrolnya diri dan emosi.
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Meski sudah jadi kebiasaan bagi orang Indonesia, hukum ziarah kubur bukanlah ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak melakukannya. Ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata. Mereka akan makin beriman karena percaya adanya hari Kiamat, di mana amal ibadah akan dihisab atau dihitung oleh Allah SWT.