1
News

InsyaAllah Doa Akan Makbul Jika Dipanjatkan di 2 Waktu Khusus Ketika Sholat Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Memang ada beberapa waktu khusus yang sudah diyakini sebagai waktu mujarab untuk dapat dikabulkannya suatu doa. Namun dianatara itu semua, terdapat dua tempat atau waktu khusus pada saat melaksanakan sholat, yang diperintahkan dan dianjurkan secara khusus oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memperbanyak do’a padanya, yaitu di waktu sujud dan setelah tasyahhud sebelum salam dari shalat.

📌1. Di Waktu Sujud

Sedekat-dekatnya seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah do’a (pada waktu itu). Adapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdo’a padanya, karena pantas untuk dikabulkan do’amu (pada waktu itu).]

Hal ini menunjukkan keutamaan berdo’a di waktu sujud sehingga Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memperbanyak do’a padanya (setelah membaca dzikir untuk sujud), dan juga menunjukkan bahwa waktu sujud adalah saat yang dijanjikan pengabulan do’a padanya.

Oleh karena itulah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering dan paling banyak berdo’a pada waktu sujud dalam shalat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sebagaimana penjelasan Imam Ibnul Qayyim dan Imam Ibnu Hajar.

Juga perlu diingatkan di sini, bahwa keutamaan ini berlaku untuk semua sujud dalam shalat dan tidak hanya untuk sujud terakhir saja, sebagaimana yang disangka dan dipraktekkan oleh sebagian dari kaum Muslimin.

📌2. Setelah Tasyahhud Sebelum Salam dari Shalat

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah

webinar umroh.com

Do’a apakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla )? Salah satunya adalah (Do’a) di tengah malam (akhir malam) dan di ujung (akhir) shalat-shalat (lima waktu) yang wajib.

Yang di maksud ‘akhir shalat yang wajib ini adalah setelah tasyahhud dan sebelum salam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin.

Ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bacaan tahiyyat dan tasyahhud dalam shalat kepada para Sahabat Radhiyallahu anhum, di akhir hadits ini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kemudian (orang yang sedang shalat, setelah membaca tahiyyat dan tasyahhud) hendaknya dia memilih do’a yang paling disukainya dan berdo’a dengannya (ketika itu)”.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Kemudian orang yang sedang shalat hendaknya membaca shalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu setelah itu berdo’a sesuai dengan keinginannya.”

Kedua sabda rasul ini menunjukkan perintah dan anjuran untuk memperbanyak do’a di saat ini.

Syaikh al-Albani rahimahullah membawakan banyak hadits shahih yang berisi do’a-do’a yang diucapkan dan diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam dari shalat.

Bahkan sebagian Ulama mengatakan bahwa anjuran berdo’a di saat ini tidak hanya berlaku pada waktu duduk tahiyyat akhir, tapi juga berlaku pada waktu tahiyyat awal. Mereka berdalil dengan lafazh riwayat lain yang mengatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika kamu duduk (dalam shalat) di setiap dua raka’at, maka ucapkanlah: at-tahiyyaatu lillahi washalawaatu wathayyibaat… dan hendaknya dia memilih do’a yang paling disukainya lalu berdo’a kepada Allâh Azza wa Jalla ”

Sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ada yang berbunyi “…di setiap dua raka’at…” menunjukkan bahwa ini berlaku untuk tahiyyat awal dan tahiyyat akhir.

Pendapat inilah yang dipilih oleh Imam Ibnu Hazm al-Andalusi t dan dikuatkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah .