1
Muslim Lifestyle Tips

Istri Ibarat Sahabat Bagi Suami

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Seorang istri, bukan pelayan, melainkan sahabat suami. 😊

Seorang sahabat solehah itu tanpa diembel – embeli ‘pelayan’, pasti berusaha menolong kesulitan suaminya dan sebaliknya.

Saling tolong menolong suami istri karena fastabiqul khairat / berlomba – lomba dalam kebaikan.

***

Suami janganlah menjadi penganut aliran, “Istri adalah pelayan dan suami majikannya. Istri gak punya hak berpendapat. Istri sekedar full sumur, dapur & kasur, gak punya hak istirahat.” No!

Bagi suami, rumah tangga ideal adalah penganut ajaran agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Dan Nabi SAW tidak marah saat ‘Aisyah Ra. meminta orang lain membuatkan adonan makanan.

Nabi SAW juga tidak marah saat ‘Aisyah Ra. istirahat, karena sakit.

webinar umroh.com

Nabi SAW tidak ngelarang istri – istrinya refreshing.

Nabi SAW tidak berang saat ‘Aisyah Ra. cemburu.

Nabi SAW tidak pernah manggil istrinya dengan gelar yang buruk. Meskipun hanya bercanda.

Nabi SAW juga menemani istrinya keluar rumah.

Nabi SAW pisah rumah dengan mertuanya, Abu Bakar Ash – Shiddiq. Tidak ada cerita Nabi SAW satu atap sama mertua. Bukan benci mertua ya? Ini ajaran agama.

***
Istri memang bisa berpahala melayani suami, tapi bukan sebagai pelayan, melainkan sahabat.

Suami juga boleh melayani istri, bukan sebagai kacung, melainkan sebagai sahabat.

***

Gak ada kewajiban juga melayani keluarga suami, hukumnya mubah / boleh, bukan wajib. Bila istri gak mau, ya gak boleh dipaksa, karena istri adl sahabat, bukan pelayan yang bisa disuruh seenaknya.

Bila kita seorang pemimpin di suatu perkumpulan, entah berbau bisnis, reuni, rekan kerja, apapun lah. Jadilah sosok yang hangat, yang dirindu setiap rangkaian kata dan sikap kita. Bisa merangkul semua karakter. Anggaplah orang – orang yang dipimpin sebagai manusia yang benar – benar kita harapkan kehadirannya, bukan seakan dibutuhkan karena kinerjanya saja, sehingga kita bersikap baik ke orang tertentu saja, sebab kinerjanya baik, sedangkan bila kinerjanya buruk kita bermasam muka, tak perhatian, bahkan malah berkata yg melukai sukmanya.

Mereka yang belum punya kinerja baik tetap punya hak untuk diberikan sebuah senyuman, sikap hangat serta tutur kata manis dari kita. Kita tetap bisa menasehati dengan cara yang terbaik, bukan?

Demikian jugalah ibaratnya suami yang merupakan pemimpin dalam suatu kehidupan rumah tangga. Karena istrimu adalah manusia dan bukan robot, dia juga memiliki perasaan. Kita sejatinya membangun sebuah bahtera rumah tangga bukan dengan tenaga istri, namun lebih pada ikatan emosionalnya.

Ada beberapa manusia yang hatinya peka. Bila sudah kecewa, maka tak ragu akan pergi menjauh.

Belajar berterima kasih, bukan seakan tak butuh orang lain.

Ketika suami mentaati Allah, mata istri menjadi sejuk dan ketika istri mentaati Allah, mata suami menjadi sejuk. Seperti itulah pasangan yang taat kepada Allah menjadi penyejuk pandangan mata.

😊 😊