1
Umroh & Haji

Jangan Sampai Kehilangan Sandal di Tanah Suci. Ini Bahayanya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Menjaga kesehatan dan keselamatan adalah pesan dari Kemenag kepada seluruh jamaah haji asal Indonesia. Cuaca di Tanah Suci saat ini sedang panas-panasnya, karena memang di sana sedang memasuki musim panas.

Jaga Kesehatan Agar Tidak Terkena Heat Stroke

Di cuaca panas yang terik, jamaah harus menjaga agar cairan tubuh terpenuhi, memakai pelindung, serta mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak perlu. Semua anjuran itu bertujuan agar jamaah tidak terkena heat stroke.

Heat stroke adalah serangan yang akan menimpa seseorang yang terlalu lama berada di bawah terik matahari. Gejalanya adalah tubuh lemas, mata berkunang-kunang, hingga kehilangan kesadaran.

Perhatikan Hal-Hal Sederhana

Panasnya cuaca di Tanah Suci membuat setiap jamaah haji harus memperhatikan hal-hal sederhana untuk menjaga kesehatan. Salah satunya adalah memastikan membawa kantong plastik untuk menaruh alas kaki saat memasuki Masjidil Haram. Kantong plastik itu mencegah alas kaki jamaah hilang, yang akan membuat jamaah harus berjalan tanpa alas kaki. Memangnya apa yang terjadi jika tidak memakai alas kaki?

Bahaya Tidak Memakai Alas Kaki

Tidak memakai alas kaki di cuaca panas bisa membahayakan. Suhu udara yang bisa mencapai 40-50 derajat Celcius mengakibatkan berjalan tanpa alas kaki bisa membuat jamaah haji terluka.

Berjalan tanpa alas kaki di lantai marmer pelataran Masjid Nabawi tidak akan berbahaya bagi jamaah walaupun cuaca sedang terik. Namun, akan menjadi masalah jika jamaah harus berjalan di permukaan aspal yang panas hingga mencapai ke hotel. Tentu saja hal itu bisa membuat kaki jamaah melepuh, sehingga sangat berbahaya.

Banyak Jamaah yang Kehilangan Alas Kaki

Kemenag berusaha selalu memastikan hal yang tampaknya sepele ini, karena setiap tahun selalu ada jamaah yang kehilangan sandal, terutama di Masjid Nabawi. Dilansir dari Kumparan, Pelaksana Tugas Kepala Daerah Kerja Madinah, Amin Handoyo, alas kaki yang hilang di Masjid Nabawi bukan hanya karena diambil orang, melainkan juga karena jamaah lupa di mana menaruh alas kakinya. Memang ada tempat penitipan sandal di pintu masuk, namun banyak jamaah yang keluar dari pintu lainnya.

Saat meletakkan sandal di plastik juga harus memastikan sandal selalu berada di dekat jamaah. Terkadang, jamaah menaruh kantong berisi sandal, kemudian karena terdorong shaf, akhirnya kantong sandal itu lupa diletakkan di mana.

webinar umroh.com

Tips Bagi Jamaah Haji Asal Indonesia

Jika sandal benar-benar hilang, Amin memberikan saran agar kaki tetap selamat. Caranya adalah dengan mengalasi kaki dengan benda apapun, agar tidak terkena aspal secara langsung. Setelah itu, cari toko yang menjual sandal.

Pemondokan jamaah haji di Madinah memang tidak jauh. Hanya berjarak 450 meter dari Masjid Nabawi untuk yang terjauh, dan satu meter untuk jarak yang terdekat. Namun jamaah juga harus tetap memperhatikan alas kakinya. Itu karena banyak jamaah yang tersesat dan lupa jalan pulang ke penginapan.

Agar jamaah tidak lupa jalan ke penginapan, Amin menyarankan agar jamaah benar-benar mengenali letak penginapan dengan baik. Setelah itu, kenali nomor pintu masjid dan keluar dari pintu yang sama.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.