Batuk merupakan salah satu gejala atau serangan yang sering terjadi pada penderita asma. Gejala batuk tersebut biasanya terjadi pada malam hari dan pada saat cuaca dingin. Namun tidak menutup kemungkinan gejala tersebut bisa saja datang pada saat yang tidak diperkirakan. Untuk mengatasi gejala tersebut biasanya penderita atau pasien akan mencoba untuk mengkonsumsi obat batuk agar batuk yang dideritanya dapat hilang. Terdapat beberapa pilihan obat batuk yang dapat dikonsumsi oleh penderita asma. Dibawah ini akan dijelaskan bebrapa jenis obat batuk yang dapat digunankan untuk mengatasi gejala asma yaitu batuk.
Jenis obat batuk
Mukolitik
Jenis obat batuk yang pertama yaitu Mukolitik. Mukolitik adalah obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara membuat hancur bentuk dahak sehingga dahak tidak lagi memiliki sifat-sifat alaminya. Mukolitik bekerja dengan cara menghancurkan benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari dahak. Sebagai hasil akhir, dahak tidak lagi bersifat kental dan dengan begitu tidak dapat bertahan di tenggorokan lagi seperti sebelumnya. Obat tersebut dapat membuat saluran pernapasan bebas dari dahak.
Ekspektoran
Jenis obat batuk yang kedua yaitu Ekspektoran. Ekspektoran adalah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran pernafasan. Ekspektoran bekerja dengan cara merangsang selaput lendir lambung dan selanjutnya secara refleks memicu pengeluaran lendir saluran nafas sehingga menurunkan tingkat kekentalan dan mempermudah pengeluaran dahak. Obat ini juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak. Beberapa obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan obat ini adalah Glyceril Guaiacolate, Ammonium Klorida, Succus liquiritae dan lain-lain. Ekspektoran nekerja dengan cara meningkatkan pembersihan mukus dari saluran bronkus. Satu-satunya preparat yang paling efektif untuk mengatasinya adalah air, terutama pada pasien yang mengalami dehidrasi. Karena itu sangat dianjurkan bagi pasien yang menderita asma untuk minum sebanyak mungkin karena hal tersebut akan mencegah pengeringan mukus. Pada asma berat, setelah terapi inhalasi dengan bronkodilator dapat dilanjutkan dengan cairan NaCl 0,9% memakai nebulizer selama 20-30 menit, sebanyak 3-4 kali sehari.
Ambroxol
Jenis obat batuk yang selanjutnya yaitu Ambroxol. Ambroxol merupakan obat yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, yang dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Obat tersebut bekerja dengan cara mempermudah pengeluaran lendir sehingga dapat melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada permukaan mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali. Penggunaan jangka panjang pada obat jenis ini dapat mungkin dilakukan karena preparat ini mempunyai toleransi yang baik.
Dari ketiga jenis obat batuk yang telah dijelaskan diatas terdapat masih banyak lagi obat batuk yang dapat digunakan. Namun perlu diingat bagi anda yang akan mengkonsumsi salah satu dari obat batuk tersebut sangatlah penting bagi anda untuk untuk memperhatikan dosisnya dan jangan lupa juga untuk mengetahui efek samping yang diakibatkan apabila mengkonsumsi obat tersebut karena obat tersebut biasanya adalah obat-obatan kimia. Sebaiknya untuk mengatasi batuk yang merupakan gejala penyakit asma yang anda derita lakukanlah konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep obat yang sesuai bagi penderita penyakit asma beserta dosis dan efek samping yang tidak terlalu merugikan bagi tubuh anda.