1
Muslim Lifestyle

Jenis Jual Beli dalam Islam yang Wajib Diketahui

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Berdagang merupakan salah satu interaksi yang dilakukan umat manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka yang dapat memperkuat keadaan ekonomi negara. Namun, Khalifah Umar bin Khattab RA memberikan pesan kepada kaum muslimin agar berdagang dengan menggunakan ilmu lewat perkataan sebagai berikut,

اَ يَتَّجِرُ فِي سُوْقِنَا إِلاَّ مَنْ فَقُهَ وَإِلاَّ أَكَلَ الرِّبَا. ذكره ابن عبد البر بهذا اللفظ.
ورواه مالك والترمذي بلفظ: لاَ يَبِعْ فِي سُوْقِنَا إِلاَّ مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ. حسنه الألباني

“Hendaknya tidaklah berdagang di pasar kita selain orang yang telah faham (berilmu), bila tidak, niscaya ia akan memakan riba.” (Ucapan beliau dengan teks demikian ini dinukilkan oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky)

Ucapan tersebut dinukilkan oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky yang juga diriwayatkan serupa oleh Imam Malik serta Imam At Tirmidzi dengan teks sebagai berikut,

“Hendaknya tidaklah berdagang di pasar kita selain orang yang telah memiliki bekal ilmu agama.” (Riwayat ini dihasankan oleh Al Albany).

Baca juga: Hukum Jual Beli Agar Usaha Tak Jadi Masalah

Karena itulah berdagang bukanlah perkara yang mudah lantaran harus memiliki ilmunya terlebih dahulu seperti memahami hukumnya, jenis-jenisnya dan sebagainya.

Hukum Jual Beli dalam Islam

Umroh.com merangkum, adapun hukum dari setiap transaksi sejatinya adalah halal. Dalam syari’at Islam tidak ada satu pun dalil yang membatasi model interaksi mereka asalkan yang dilakukan sesuai syariat serta Islam dan tidak termasuk riba di dalamnya.

webinar umroh.com

Para ulama pun sepakat bahwa hukun berdagang atau perniagaan adalah boleh lewat ilmu fiqih sebagai berikut,

الأصل في الأشياء الإباحة، حتى يدل الدليل على التحريم

“Hukum asal dalam segala hal adalah boleh, hingga ada dalil yang menunjukkan akan keharamannya.”

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Jenis Jual Beli dalam Islam

Demi memperdalam ilmu perniagaan, berikut ini akan kami jelaskan mengenai jual beli dalam Islam yang memiliki beberapa jenis yang terbagi menjadi tiga kategori yakni:

Terkait dengan perbandingan harga jual dan beli, jual beli dibagi 3 jenis yakni murabahah (jual beli dengan untung), tauliyah (jual beli sesuai dengan harga modal)  serta muwadha’ah (jual beli harga rugi)

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Selanjutnya berdasarkan obyek yang diperjualbelikan, terdiri dari muqayadah (barter), Mutlaq, dan Sharf (mata uang). Lalu berdasarkan waktu penyerahan barang/dana, terbagi menjadi 4 yakni Ba’I thaman ajil (cicil), Salam (pesan), Istishna dan Istijrar. Terakhir, jenis jual beli menurut barang yang dilihat dari keberadaannya terdiri dari:

1. Ainun Hadlirah (barang yang ada di tempat)

Adapun hukum jual beli barang ini adalah boleh. Sementara sah dan tidaknya bergantung pada proses yang dijalani oleh penjual dan pembeli. Seperti akad dan kesepakatan serta aspek sosial dan akhlak lainnya (kejujuran dan sebagainya). Sebaliknya apabila proses jual beli tidak benar, maka tidak sah pula akad dan jual belinya.

وأما العين الحاضرة فإن وقع العقد عليها بما يعتبر فيه وفيها صح العقد وإلا فلا

Artinya: “Adapun jual beli barang ditempat, apabila proses transaksinya sesuai dengan syariat, maka sahlah akadnya. Sebaliknya, bila tidak sesuai dengan syariat, maka tidak sah akadnya.” (Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hushny)

2. Ainun Maushufun fi Al Dzimmah

Yakni barang yang dijual tidak ditempat tetapi spesifikasi barang dan keberadaannya dapat dijamin sehingga jual beli seperti ini diperbolehkan.

3. Ainun Ghaibah

Yakni kondisi barang yang sama sekali tidak ada di tempat dan tidak dapat diketahui wujud dan spesifikasinya.

Jual Beli yang Dilarang

Dapat kita ketahui bahwa jual beli yang dilarang oleh Islam disebabkan oleh tidak memenuhi rukun syar’i serta tidak memenuhi syarat jual beli dan terdapat faktor yang merugikan.

 Adapun transaksi jual beli yang tidak memenuhi rukun ataupun syarat yakni ketika terdapat unsur atau zat haram di dalamnya seperti khamr, babi, darah, bangkai, dan sebagainya serta jual beli yang belum jelas barangnya atau jual beli bersyarat, maka jual beli tersebut dilarang oleh syari’at.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Sementara praktik jual beli yang dapat merugikan yakni jual beli dengan akad menggantung yakni tawar menawar belum selesai namun ditinggal, lalu menghadang dagangan di luar pasar (talaqqi rukban) dan membeli barang yang banyak untuk ditimbun dan dijual kembali saat harganya naik (ikhtikar).

Sekian pembahasan mengenai jenis jual beli dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membawa kebaikan bagi kita semua. Aamiin!