Mencari jodoh memang sangat dianjurkan, apabila diri ini sudah terpikir untuk menikah dan membina rumah tangga, serta merasa diri ini sudah mampu dan siap lahir batin untuk menikah. Akan tetapi, lakukanlah pekerjaan mencari jodoh dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan Islam.
Mencari jodoh yang benar dan sesuai dengan aturan Islam tentu saja dengan cara taaruf, dan bukan dengan jalan pacaran. Percayalah jika aktivitas pacaran itu akan banyak membawa mudharat, dan jika kita semua bertekad untuk mencari jodoh dengan cara yang sesuai dengan aturan Islam, percayalah bahwa Allah senantiasa membantu dan meringankan langkah, dan insyaAllah hasil yang kita dapatkan pun akan lebih barokah.
Bayangkan jika kamu tinggal di kampung. Selama berminggu-minggu berjuang mengumpulkan kayu bakar untuk keperluan memasak ke depannya. Lalu, suatu hari ada orang yang meminta kayu bakar, dan kamu berikan dengan ikhlas. Padahal, orang tadi menggunakan kayu bakarnya untuk membakar tubuhmu bahkan keluargamu.
.
Barangkali logika sederhananya seperti itu aktivitas pacaran. Banyak wanita, yang sungguh-sungguh berjuang karena ingin mendapatkan suatu cinta sejati. Sampai-sampai mereka rela mengorbankan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya. Eh, tapi siapa sangka, karena salah menempuh jalan untuk mengekspresikan cintanya dengan jalan pacaran, maka ia tidak sadar jika telah memberikan cinta dan harga dirinya pada lelaki yang tak bertanggung jawab.
Padahal cinta yang telah diberikannya dalam aktivitas pacaran bukanlah dibalas dengan sebuah kebaikan, tapi sebaliknya justru ia mendapatkan sesuatu yang menghancurkan dirinya termasuk juga keluarganya. Sakit tidak? Ya pastinya sangat sakit. Maka tidak heran, jika begitu banyak orang yang telah patah hati gara-gara aktivitas pacaran. Ada yang minum baygon, tidak mau makan berhari-hari, sampai bunuh diri.
.
Korbannya pun bukan cuma satu. Sungguh dalam melihat kenyataan yang memperlihatkan sebuah fenomena yang sudah banyak memakan korban, khususnya para kaum wanita yang terus berjatuhan. Maka para wanita, sudah sepantasnya mereka berhati-hati agar mereka jangan sampai termakan muslihat lelaki dalam pacaran, yang kelak akan menguras tenaga, waktu dan juga harta benda bahkan sampai membuatnya rela mengorbankan segala perasaan dalam hati. Sementara, laki-laki bejat dan tidak bertanggung jawab akan dengan santai menikmati hasil muslihatnya tanpa mau ikut susah. Wanita baru sadar saat lelaki sudah mau meninggalkannya dengan tega.
Untuk itu, sebelum terlanjur hancur, dan tidak menyesal nantinya segera putuskan. Kalau belum pernah pacaran, bersyukurlah! Jangan coba-coba jerumuskan dirimu dalam lautan asmara yang membuat sengsara dunia akhirat. Jika sudah pernah, bertaubatlah. Bahkan jika sedang dan masih melakukan aktivitas pacaran, suruhlah pasanganmu untuk segera bertaubat dan menghentikannya. Jika memang keduanya masih mau menikah, ya segera saja melakukan taaruf dan khitbah, untuk apa terus menerus pacaran.
Namun jika belum ada bayangan sama sekali untuk mau menikah, untuk apa juga dilanjutkan bukan? Carilah jodoh lain yang memang berakhlak mulia serta mau menjauhkan dirinya dari aktivitas dosa seperti pacaran. Jodoh yang seperti ini insyaAllah akan membawa keberkahan juga. Mungkin tak jarang masyarakat kita yang terjebak dengan pemikiran yang membolehkan pacaran asalkan masih menjaga adab dan tatacara yang berlaku, bahkan ada yang sampai membawa-bawa agama dengan memunculkan istilah pacaran islami. Padahal di Islam tidak ada pacaran dan yang ada ta’aruf.
.
“Tidak apa-apa pacaran, kita sudah tau mana yang baik dan buruk?”. Ini salah satu alasan yang sering diungkapkan aktivis pacaran. Kadang ditambah dengan alasan begini “ah tidak semua pacaran itu jelek-jelek”.
.
Merasa dirinya bisa mengendalikan cinta. Yah, saya bisa membenarkan pernyataan kamu untuk saat ini. Tapi ke depannya? Sangat tidak percaya bisa tetap menjaga diri selamanya. Jika kita bisa mempelajari sebuah naluri cinta, maka kita akan menemukan dahsyatnya pergerakan naluri cinta hingga dapat menimbulkan gejolak dan mengakibatkan 2 insan tidak mampu menahan diri hingga terjerumus dalam zina.
.
“Tapi aku beda dengan mereka koq?” Percayalah, semua manusia itu pada dasarnya sama, punya titik lemah yang sama, aspek psikologis yang sama. Jika sudah terjun dalam pacaran sungguh tinggal menunggu waktu saja, kapan kamu menjadi korban.
.
Sebersih apapun dirimu, jika masuk dalam lumpur pacaran, maka kamu akan ternoda juga. Manusia itu makhluk bernafsu, setan itu sangat pandai, lingkungan sekuler ini kejam. Jika 3 aspek ini bersatu maka manusia bagaikan menahan gelombang tsunami yang dahsyat. Sekuat apapun bentengmu akhirnya akan roboh juga.
Jodoh Itu Ajaib
Jodoh memang ajaib. Kadang sudah direncanakan matang, tapi sering terjadi hal di luar dugaan. Manusia hanya bisa berencana, tapi keajaiban itu selalu ada. Kadangkala sudah direncanakan matang-matang, tapi ternyata malah tidak jodoh. Begitu juga kadang tidak direncanakan, eh malah berjodoh.Unik memang! Karena sifat jodoh ini memang ajaib, maka tidak ada salahnya menyiapkan jauh-jauh hari menjadi umi shalehah. Sehingga, suatu saat nanti terjadi sesuatu di luar dugaan, maka harus selalu siap. Jadi tetap tenang dan siap kapanpun jodoh menjemput.