Ibadah sholat tahajud dilakukan di tengah malam, setelah tidur. Sholat Sunnah ini memberikan keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang melaksanakannya, apalagi secara rutin. Di antaranya, mendapatkan kedudukan yang terpuji, dan senantiasa dimudahkan dalam setiap urusan.
Baca juga: Niat dan Bacaan Sholat Tahajud yang Perlu Diingat
Sholat tahajud bisa dilakukan setelah sholat isya’ hingga sholat subuh. Para ulama berpendapat bahwa sholat tahajud memang merupakan sholat yang dikerjakan setelah bangun dari tidur, sehingga dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu.
Perbedaan Pendapat Mengenai Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Umroh.com merangkum, ibadah sunnah juga harus dikerjakan sesuai tuntunan. Jika berlebihan, maka ditakutkan ibadah tidak akan diterima. Begitu juga saat melaksanakan sholat tahajud.
Baca juga: Jadwal Sholat Terlengkap untuk Daerah Anda Bisa Dilihat di Sini
Mengenai jumlah rakaat sholat tahajud, para ulama berbeda pendapat. Perbedaan tersebut ada pada maksimal jumlah rakaat. Akan tetapi, para ulama sepakat mengenai minimal jumlah rakaat.
Sholat tahajud dilaksanakan dengan jumlah rakaat minimal dua. Jika kita melakukukan dua rakaat sholat tahajud, maka dinilai sudah cukup dan sempurna. Para ulama mendasarkan penjelasan tersebut pada hadist Rasulullah yang berasal dari Abu Hurairah. Rasulullah bersabda, “Jika kalian melaksanakan sholat malam, maka hendaklah membukanya dengan dua rakaat yang ringan”.
Pendapat Ulama Mengenai Jumlah Maksimal Rakaat Sholat Tahajud
Berikut adalah beberapa pendapat mengenai maksimal jumlah rakaat sholat tahajud:
- Menurut ulama Hanafiyah, maksimalnya adalah delapan rakaat. Dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, disebutkan bahwa menurut ulama Hanafiyah, maksimal jumlah rakaat sholat tahajud adalah delapan. Dalam kitab tersebut, disebutkan bahwa Ibnul Himam berkata, ‘Yang tampak bahwa jumlah paling sedikit sholat tahajudnya Nabi Saw adalah dua rakaat, sementara paling banyaknya adalah delapan rakaat.”
- Menurut ulama Malikiyah, maksimalnya adalah sepuluh atau dua belas. Kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah menyebutkan bahwa ulama Malikiyah berkata, ‘Jumlah maksimal rakaat sholat tahajud adalah sepuluh atau dua belas rakaat”.
- Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah meyakini bahwa tidak ada maksimal jumlah rakaat sholat tahajud. Artinya, seseorang bisa melaksanakan sholat tahajud berapapun jumlah rakaatnya. Kesimpulan itu didasarkan pada hadist Rasulullah yang bersabda, “Sholat adalah sebaik-baik ibadah yang telah ditetapkan. Karena itu, boleh seseorang melakukan sedikit sesukanya dan boleh memperbanyak sesukanya”.
Baca juga: Banyak Paket Umroh Menarik di Sini, Apa Saja?
Menurut mazhab Syafi’i dan Hanbali, tidak adanya batasan mengenai jumlah rakaat sholat tahajud disebabkan karena sholat sunnah tersebut adalah sarana untuk mendekatkan diri pada Allah. Sehingga, semakin banyak jumlah rakaat sholat tahajud yang dilakukan, maka itu adalah bagian dari tambahan dalam melaksanakan ibadah.
Pelaksanaan Sholat Tahajud
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, minimal jumlah rakaat sholat tahajud adalah dua rakaat. Jika dilakukan dengan dua rakaat, maka sholat tahajud dikerjakan dengan satu salam.
Jika mengerjakan sholat tahajud dengan jumlah rakaat lebih dari dua (misalnya empat atau delapan rakaat), maka sholat dikerjakan dengan salam di setiap dua rakaat.
Sebelum memulai rakaat pertama sholat tahajud, berikut bacaan niat yang bisa dilafalka:
أصَِّ ليْ سَُّ نةَ َّ التهَ ُّ جدِ رَكْعَتَیْنِ َّ ﷲِِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat tahajjudi rok’ataiyni lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku berniat sholat tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala”.
Di rakaat pertama sholat tahajud, kita bisa membaca doa iftitah yang diajarkan oleh
Rasulullah (diriwayatkan Imam Muslim, Imam Ibnu Majah, dan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas r.a):
اَ ُّ لل َّ هم لَكَ الحَمْدُ أنْتَ نُوْرُ َّ السمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْهِ َّ ن، وَلَكَ الحَمْدُ أنْتَ قَِّ یمُ َّ السمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیهِ َّ ن، وَلَكَ الحَمْدُ أنْتَ رَ ُّ ب َّ السمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِیْهِ َّ ن، أنْتَ الْحَ ُّ ق، وَوَعْدُكَ الْحَ ُّ ق، وَقَوْلُكَ الحَ ُّ ق، وَلِقَاؤُكَ الْحَ ُّ ق، وَالْجََّ نةُ حَ ٌّ ق، وَ َّ النارُ حَ ٌّ ق، وَ َّ الساعَةُ حَ ٌّ ق
اَ ُّ لل َّ هم لَكَ أسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَیْكَ تَوََّ كلْتُ، وَإِلَیْكَ أَنبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَیْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قََّ دمْتُ وَمَا
أَ َّ خرْتُ، وَمَا أسْرَرْتُ وَمَا أَعْلنْتُ، أَنْتَ الْمُقَِّ دمُ وَأَنْتَ الْمُؤَ ِّ خرُ، أنْتَ إلهِيْ لاَ إلهَ إِ َّ لا أنْتَ
Allahumma lakalhamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakalhamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakalhamdu anta robbus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, antalhaqqu, wawa’dukal haqqu, waqowlukalhaqqu, waliqoo-ukal haqqu, waljannatu haqqu, wannaaru haqqu, wassaa’atu haqqu.
Allahumma laka aslamtu, wa bika amantu, wa ‘alayka tawakkaltu, wa ilayka anabtu, wabika khooshomtu, wa ilayka haakamtu. Faghfirlii maa qoddamtu wamaa akhkhortu, wa maa asrortu wa maa a’lantu, antal muqoddimu wa antal mu-akhkhiru, anta ilaahii laa ilaa ha illaa anta.
Artinya: “Yaa, Allah, hanya milikMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikmu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi, serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha Benar, janjiMu benar, firmanMu benar, pertemuan denganMu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud yang Wajib Dilakukan
Yaa Allah, hanya kepadaMu aku pasrah diri, hanya kepadaMu aku beriman, hanya kepadaMu aku betawakkal, hanya kepadaMu aku bertaubat, hanya dengan petunjukMu aku berdebat, hanya kepadaMu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau”.