Dinasti Ayyubiyah adalah salah satu kerajaan yang didirikan oleh Salahudin Al Ayyubi, seorang tokoh Kurdi yang berkebangsaan Suriah. Bersama Shirkuh, ia menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Salahudin Al Ayyubi dikenal sebagai pemimpin besar Islam langendaris dari abad ke 12 Masehi.
Baca juga: 10 Destinasi yang Wajib Dikunjungi saat Umroh atau Haji
Selama berkuasa pada abad ke-12 dan ke-13, dinasti ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas meliputi Mesir, Suriah, Yaman (kecuali Pegunungan Utara), Diyar Bakr, Makkah, Hijaz, dan Irak utara.
Salah satu prestasi terbesar yang pernah ditorehkan dinasti ini adalah memukul mundur dan membuat malu tentara Salib dalam Perang Hattin, yang bertujuan menaklukkan dan mengambil alih Baitul Maqdis dari tangan tentara Salib. Peristiwa itu terjadi pada 1187.
Baca juga: Cek Jadwal Sholat untuk Daerah Anda di Sini
Sejarah Kastil di Yordania
Selama berkuasa, Dinasti ini memiliki armada dan benteng yang sangat kuat. Dinasti Ayyubiyah mendirikan sejumlah benteng kokoh di sejumlah daerah yang pernah menjadi kekuasaannya.
Salahudin mendirikan benteng (Kastil Ajloun) ini antara 1176 dan 1183 M, beberapa tahun setelah mengalahkan Dinasti Fatimiyah. Pendiriannya dimaksudkan untuk membendung dan melindungi Mesir dari tentara Salib.
Baca juga: Fakta Unik Tentang Ka’bah
Kastil itu berdiri di atas reruntuhan gereja pada era Byzantium, lalu dibangun kembali oleh seorang komandan perang sekaligus keponakan Salahuddin, Izz al-Din Usama, sekitar tahun 1184-1185. Bangunan ini terdiri atas empat menara pengawas yang terhubung oleh tembok tebal. Panjang bangunan keseluruhan sekitar 16 meter dengan lebar 12-15 meter.
Letak Kastil Ajloun
Letak Kastil Ajloun berada di kawasan Barat Laut Yordania. Jaraknya dari kota Amman sekitar 1,5 jam perjalanan. Posisinya berada di puncak bukit Ajloun atau dikenal dengan nama Jabal ‘Auf atau juga Jabal Ajloun dengan ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut.
Seusai merampungkan benteng, ia membangun dinding yang mengelilingi dua pusat kota ketika itu, yaitu Kairo dan Fustat. Benteng itu hingga kini masih berdiri kokoh dan berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kairo modern.
Baca juga: Sebelum ke Kastil Ajloun, Jangan Lupa Kunjungi Tempat Istimewa Ini
Benteng ini berlokasi 10 km dari Kota Al-Aqaba dan 250 meter dari perbatasan Mesir. Kastil ini memiliki peran strategis dan historis yang sangat signifikan karena terletak dekat perbatasan empat negara, yaitu Mesir, Arab Saudi, Jordon, dan Israel, atau Palestina. Selain itu, benteng yang dibangun oleh Salahudin pada 1171 M ini diperuntukkan guna melindungi Mesir dari serangan tentara salib yang datang dari Eropa.
Karena letaknya yang tinggi, Kastil juga berfungsi sebagai mercusuar yang mengirim sinyal atau aba-aba untuk armada laut yang hendak merapat ke pelabuhan. Ajloun Castle juga merupakan salah satu dari rangkaian benteng-benteng yang mengirimkan sinyal berupa lampu mulai dari Eufrat sampai Kairo.
Kisal Menarik Kastil di Yordania
Di kastil ini tentara Salahuddin melatih burung-burung merpati sebagai sarana untuk berkirim pesan. Burung merpati yang dilepaskan akan mengirim pesan hingga ke Kairo, Baghdad dan Damaskus. Kastil ini juga dimanfaatkan sebagai kegiatan mata-mata bagi pergerakan umat Islam. Selain itu, kastil ini juga merupakan jalur penghubung antara Suriah dan Jordan Selatan.
Di bagian awal istana, kita akan melihat terlebih dulu museum peninggalan sisa-sisa kaligrafi dan sejumlah peralatan masak kuno. Setelah itu, kita akan melihat gereja kuno pada era ByzantiUM, yang lebih dulu hadir di sana. Di sisi kanan dan kiri koridor istana, terdapat sejumlah ruangan yang biasa dipakai oleh para pasukan untuk berkumpul.
Baca juga: Wajib Dikunjungi, Ini Fakta Seputar Gua Hira
Bagian menarik dari Istana Ajloun ada di bagian atas atau puncak istana. Di sana, kita akan disuguhi pemandangan dari berbagai sisi. Bila melihat ke arah barat, kita akan menemukan Kota Jerussalem dan wilayah lembah Yordania. Di sisi utara, ada kota lembah Yordania sampai Danau Tiberius.
Sebagaimana peradaban masyarakat Ajloun yang selalu berdampingan antara kultur dan agama, demikian juga dengan kastil yang ada di sana. Kastil yang dibangun oleh tentara Islam ini memiliki perpaduan antara arsitektur Islam, Yunani dan juga Romania. Gaya arsitektur campuran tersebut tak lepas dari setiap sudut bangunan dan menara yang ada di setiap sudut kastil.
Bagian kepurbakalaan Negara Jordan telah membangun sebuah museum di dalam salah satu bagian dari kastil yang merupakan harta karun negara. Semua potongan arkeologi yang ditemukan, dikumpulkan, diperbaiki dan dijaga agar tidak rusak ataupun hilang. Banyak barang antik yang ada di dalam museum ini, seperti tembikar, mosaik, fosil yang terukir symbol-simbol Islam, salib logam, kaligrafi dan juga banyak terdapat simbol-simbol Kristen kuno. Barang-barang antik tersebut ditata dengan rapih dan diletakkan berurutan sesuai usia pembuatannya.
Baca juga: Ada Banyak Paket Umroh Menarik di Sini, Langsung Cek Yuk!
Ada beberapa ruangan pada koridor kastil yang merupakan tempat berkumpulnya tentara pada masa itu. Setiap sudut kastil yang mengagumkan ini seolah menceritakan tentang seorang prajurit, seorang yang sedang memanah, prajurit lainnya menembakkan bom batu, prajurit lainnya menghadang musuh dengan semua pertahanan yang sudah dipersiapkan, dan semua itu terlindungi di balik dinding kastil yang tebal dan kokoh.