1
Sejarah Islam

Ini Keajaiban Sunnah Nabi soal Lalat dan Antibiotik

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Beberapa orang menganggap bahwa lalat adalah hewan kotor pembawa penyakit. Sering kali menyatakan lalat yang hinggapnya di kotoran akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Zaman modern ditemukan bahwa lalat membawa patogen parasit untuk banyak penyakit termasuk malaria, demam tifoid, kolera, dan lain-lain. Ditemukan juga bahwa lalat membawa jamur parasite bakteriofag yang mampu melawan kuman dari semua penyakit ini.

Baca juga: Bikin Penasaran, Ini Keajaiban Al Quran pada Sidik Jari Manusia

Namun, tahukah kalian bahwa Rasulullah SAW mengatakan selain membawa penyakit, lalat juga menyediakan penawaran pada salah satu sayapnya. Hal itu sebagaimana hadist,

Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat” (HR. Al Bukhari)

Mungkin hadis itu bagi orang awam merasa janggal. Namun, Hadis tersebut sudah dibuktikan secara ilmiah. Beberapa tahun lalu, sebuah tim ilmuwan Australia melakukan penelitian. Dan ternyata, mereka menemukan pada permukaan lalat terdapat antinbiotik sama dengan hadis Nabi itu.

Umroh.com merangkum, dalam sebuah artikel yang dimuat laman ABC Australia, Selasa 1 Oktober 2002, para ilmuwan dari Departemen Ilmu Biologi Universitas Macquarie, melakukan penelitian tentang lalat. Mereka berpegang pada teori bahwa lalat pasti memiliki antimikroba yang luar biasa untuk bisa bertahan hidup di daging busuk, kotoran, dan lingkungan kotor lainnya.

Dalam penelitian itu, para ilmuwan ini mengidentifikasi antibakteri pada tahap-tahap perkembangan lalat. “ Penelitian kami merupakan bagian kecil dari usaha penelitian global untuk mendapatkan antibiotik baru,” kata salah satu peneliti, Joanne Clarke.

“ Tapi kami melihat di mana kami yakin terhadap apa yang belum pernah dilihat siapapun sebelumnya,” tambah Clarke saat menjabarkan temuan penelitian dalam Australian Society for Microbiology Conference di Melbourne.

webinar umroh.com

Baca juga: Lihat Hadist dan Ayat soal Sunnah Nabi dalam Al Quran

Dalam penelitian yang merpakan bagian dari tesis program PhD ini, para ilmuwan menguji empat spesies lalat berbeda, yaitu lalat rumah, lalat domba, lalat buah cuka, dan lalat buah Queensland yang bertelur di buah segar. Larva ini tidak membutuhkan banyak senyawa antibakteri karena mereka tidak bersentuhan dengan banyak bakteri.

Lalat melalui tahap kehidupan larva dan pupa sebelum dewasa. Pada tahap pupa, lalat terbungkus pelindung dan tidak makan. “ Kami memperkirakan mereka tidak akan menghasilkan banyak antibiotik,” ujar Ms Clarke.

keajaiban sunnah nabi
source: freepik.com

Larva-larva yang diteliti itu juga semua menunjukkan sifat antibakteri, kecuali lalat buah Queensland. Saat dewasa, semua lalat yang diteliti itu memiliki antibakteri, termasuk lalat buah Queensland. Mereka membutuhkan antibakteri, karena lalat-lalat dewasa itu terbang dan hinggap pada tempat-tempat kotor.

Menurut para peneliti itu, antibakteri itu terdapat di permukaan tubuh keempat jenis lalat yang diteliti, selain itu juga terdapat di bagian dalam tubuh atau usus. “ Anda menemukan aktivitas di kedua tempat,” ujar Ms Clarke.

“ Alasan kami berkonsentrasi pada permukaan karena merupakan ekstraksi yang sederhana.” Bahan antibiotik pada lalat itu kemudian diekstraksi dalam etanol, kemudian menyaring campuran ini untuk mendapatkan ekstrak kasar.

Ketika ekstrasi itu ditempatkan dalam larutan dengan berbagai bakteri, termasuk E.coli, Golden Staph, Candida (jamur), dan patogen rumah sakit umum, reaksi antibiotik terus diamati. Karena senyawa itu tidak berasal dari bakteri, setiap gen resisten pada mereka, mungkin tidak mudah berubah menjadi patogen. Diharapkan bentuk baru antibiotik akan memiliki efek terapi.  

Hasil penelitian Joan Clark ini cukup mengejutkan sekaligus memancing banyak ilmuwan lain untuk melakukan penelitian berikutnya. Hasilnya menunjukkan fakta lebih rinci bahwa cara terbaik mengeluarkan zat antibiotik pada lalat adalah dengan cara mencelupkannya ke dalam air. sebab, zat antibiotik tersebut terutama terdapat pada permukaan luar tubuh dan sayapnya.

Setelah penelitian tersebut, seorang dokter dari Rusia kemudian mengembangkan pengobatan baru dengan lalat. Sedangkan Profesor Juan Alvarez Bravo dari Universitas Tokyo mengisyaratkan pengembangan pemanfaatan ekstrak lalat untuk pengobatan.

Baca juga: Pengobatan Ala Rasulullah yang Bisa Jadi Panutan

Dalam Fatawa Mu’ashirah, Syaikh Dr Yusur Qardhawi ketika menerangkan hadits lalat ini juga menguatkannya dengan hasil penelitian yang menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah bahwa dalam sayap lalat terdapat obat untuk menetralisir penyakit yang terdapat pada sayapnya yang lain.

Luar biasa, fakta-fakta ilmiah ini baru terungkap mulai abad ke-20. Sedangkan Rasulullah telah mensabdakannya 13 abad sebelumnya. Lalu siapa yang mengajari Rasulullah kalau bukan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Hal ini juga menjadi salah satu bukti kebenaran Islam yang seharusnya membuat iman dan rasa syukur kita meningkat.