1
Motivasi Muslim Lifestyle News

Keanekaragaman dalam Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di saat rasisme merajalela. Orang-orang Arab menganggap diri mereka lebih unggul daripada orang-orang non-Arab. Orang kaya menganggap diri mereka lebih tinggi dari orang miskin, dan tuan menganggap diri mereka lebih tinggi dari budak mereka. Ketika seseorang membaca Al-Qur’an, mereka akan segera melihat bahwa itu berusaha untuk menghilangkan rasisme. Ini mengingatkan manusia bahwa Tuhan menciptakan kita semua berbeda karena suatu alasan, agar kita dapat saling mengenal. Rasisme bukan hanya antar ras, tetapi juga intraracial. Artinya, seseorang bahkan dapat menemukan rasisme dalam etnis dan ras tertentu. Jika semua manusia identik, kita tidak akan bisa membedakan satu sama lain. Lebih jauh, keberagaman adalah berkah. Jika kita semua berpakaian, makan, dan berbicara dengan cara yang sama kehidupan akan sangat membosankan.

Al-Qur’an menyoroti pentingnya keragaman manusia:

Hai,manusia! Sesungguhnya, Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya, yang paling mulia di sisi Allah ialah orang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti (QS 49:13).

Al-Qur’an menyoroti pentingnya dan perlunya keragaman ras dan itu harus dirayakan. Rasisme memang dangkal karena di bawah lapisan kulit kita yang sangat tipis, kita semua sama. Kita semua terbuat dari daging, darah, dan tulang yang sama. Ketika kita mati, kita semua berakhir seperti debu.

Nabi Muhammad SAW menegaskan kembali pesan ini dalam khotbah terakhirnya. Ini adalah khotbah perpisahannya di mana ia berbicara kepada komunitas Muslim pada umumnya untuk terakhir kalinya sebelum akhir hidupnya.

Dia berkata: Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa, orang Arab tidak memiliki keunggulan dibandingkan orang non-Arab maupun orang non-Arab memiliki keunggulan dibandingkan orang Arab; juga putih tidak memiliki keunggulan di atas hitam atau hitam memiliki keunggulan lebih dari putih – kecuali oleh kesalehan dan tindakan yang baik. Pelajari bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi setiap Muslim dan bahwa Muslim membentuk satu persaudaraan. Tidak ada yang sah bagi seorang Muslim yang menjadi milik sesama Muslim kecuali diberikan secara bebas dan sukarela. Karena itu, jangan melakukan ketidakadilan terhadap dirimu sendiri. Ingat suatu hari Anda akan bertemu Allah dan menjawab perbuatan Anda. Jadi, waspadalah: jangan menyimpang dari jalan kebenaran setelah aku pergi.

Selama masa hidupnya, beberapa orang Arab yang kaya mempertimbangkan untuk menjadi Muslim. Namun, mereka mengatakan bahwa mereka hanya akan datang untuk belajar tentang Islam dengan syarat bahwa mereka memiliki sesi sendiri yang tidak memiliki orang miskin atau budak yang hadir. Nabi saw merenungkan ini karena keinginan agar mereka dapat menerima pesannya. Namun, Allah mengungkapkan sebuah ayat yang menolak kondisi seperti itu dan mengingatkan Nabi saw untuk tetap dengan mereka yang hanya mencari Tuhan, bahkan jika mereka miskin.

Dan bersabarlah kamu bersama orang yang menyeru Tuhan pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan kenikmatan kehidupan dunia. Janganlah kamu ikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami. Mereka hanya menuruti hawa nafsunya dan sudah melewati batas. Katakan, Muhammad, “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barang siapa menghendaki beriman, hendaklah ia beriman dan barang siapa menghendaki kafir biarlah ia kafir. “ Sungguh, bagi orang zalim Kami telah sediakan neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Jika meminta minum, mereka akan diberi air seperti besi mendidih yang menghanguskan wajah. Itulah minuman paling buruk dan tempat istirahat paling jelek. (QS 18: 28-29).

webinar umroh.com

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Islam tidak akan berkompromi dengan ajaran kesetaraan di antara semua orang. Ayat-ayat itu menegur gagasan bahwa harus ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, atau si hitam dan si putih. Sebaliknya, mereka dengan jelas menyatakan bahwa ini, Islam dan persamaan semua orang, adalah kebenaran dari Tuhan. Siapa pun yang ingin menerimanya apa adanya, bebas untuk melakukannya, dan siapa pun yang ingin menolaknya juga dapat melakukannya.

Namun, Islam mengambil konsep persamaan ini lebih jauh. Ini tidak terbatas pada teori, tetapi kesetaraan tertanam dalam ritual Islam. Ketika umat Islam melakukan sholat lima waktu sehari-hari secara berjamaah, semua orang berdiri bersama dalam garis lurus, bahu membahu. Tidak ada perbedaan atau tempat khusus bagi siapa pun untuk berdiri berdasarkan status apa pun. Haji mungkin merupakan ritual terbesar yang menanamkan ajaran bahwa semua manusia adalah sama. Semua orang memakai dua potong kain putih, dan ada jutaan orang di sana dari semua lapisan masyarakat yang identik di hadapan Tuhan. Mereka tidak memiliki apa pun kecuali dua potong kain putih di atasnya yang mengingatkan mereka akan kemanusiaan mereka. Hitam dan putih sama, orang miskin akhirnya merasakan kesetaraan dengan orang kaya, dan hamba merasa setara dengan raja. Mereka semua berdiri di hadapan Tuhan dengan apa pun kecuali kemanusiaan mereka.