Kebahagiaan menjadi sesuatu yang dicari oleh banyak orang. Namun tidak dapat dipungkiri masih banyak orang yang merasa belum menemukannya. Penyebabnya macam-macam, namun biasanya orang-orang yang tidak bahagia itu memiliki kesamaan dalam hal kebiasaannya sehari-hari. Berikut ini adalah kebiasaan yang bisa membuat seseorang merasa tidak bahagia dalam hidupnya.
Menekan Perasaan
Perasaan atau emosi adalah hal yang sangat wajar dirasakan oleh setiap manusia. Namun, menekan perasaan dan tidak mengekspresikannya bisa membuat kita merasa tidak bahagia. Saat seseorang terlalu sering menekan perasaannya, ia akan mengalami frustasi dan gangguan kecemasan.
Tidak ada yang salah dengan emosi dan perasaan yang dirasakan. Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita mengekskresikannya. Ekspresikan perasaan dengan cara yang santun dan tidak merugikan orang lain. Mengekspresikan perasaan juga merupakan salah satu cara untuk menerima diri apa adanya, sehingga kita tidak perlu merasa tertekan yang akhirnya membuat kita tidak bahagia.
Terlalu Banyak Menggunakan Teknologi
Di masa ini, teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap aspek kehidupan menggunakan teknologi dalam gadget. Seperti bekerja, berkomunikasi, hingga menjadi salah satu sarana memperoleh hiburan.
Namun terlalu banyak menggunakan teknologi bisa membuat kita tidak bahagia. Terlebih bagi seseorang yang terbiasa menonton TV atau video online, atau terlalu sering menghabiskan waktu di media sosial.
Semakin sering seseorang berinteraksi dengan gadget atau teknologi bisa membuat mereka merasa tidak puas dalam kehidupan. Efeknya, seseorang akan menjadi mati rasa dan tidak peka dengan kehidupan sekitar. Selain itu, teknologi atau gadget, dengan berbagai kemudahan dan hiburan di dalamnya, bisa membuat seseorang terjebak dan sulit untuk keluar.
Membeli Banyak Barang
Sebagian orang berpikir bahwa membeli barang yang baru bisa menimbulkan rasa bahagia. Memang seseorang akan merasa senang ketika mendapatkan barang baru setelah berbelanja. Namun sebenarnya, hal-hal bersifat material itu tidak bisa membuat kita bahagia dalam jangka waktu lama.
Ketika kita terbiasa mengejar barang-barang dan hal bersifat materiil lain, misalnya memiliki keinginan untuk membeli setiap barang yang menjadi trend, maka kita akan merasa tidak bahagia dalam hidup, karena mengejar sesuatu yang tidak ada habisnya.
Berpikir tentang Masa Depan
Hindari menjadikan hal-hal di masa depan (atau keinginanmu) menjadi standar untuk berbahagia. Karena hal tersebut hanya akan membuat kita semakin merasa kosong, karena terlalu fokus pada sesuatu yang belum dimiliki.
Fokuslah pada apa yang kita miliki hari ini dan apa yang sedang kita jalani. Karena kita tidak bisa menjamin masa depan, jadi jangan habiskan waktumu untuk memikirkan hal-hal yang belum pasti.
Tidak Terbuka terhadap Perubahan
Perubahan merupakan hal yang senantiasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari perubahan dari tubuh kita, perubahan dari orang-orang di sekitar, hingga perubahan kondisi lingkungan. Untuk menjadi orang yang berbahagia, usahakan untuk selalu terbuka terhadap perubahan yang terjadi di hadapan kita.
Karena perubahan merupakan sebuah keniscayaan, maka menolaknya merupakan hal yang sia-sia. Menolak perubahan hanya akan membuat kita merasa frustasi dan kesal, sehingga membuat kita tidak bahagia. Sambut perubahan yang terjadi, karena memang itu adalah tanda positif bahwa kita sedang berkembang menjadi lebih baik.
Iri dan Dengki
Kedua sifat tersebut biasanya datang dari kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Kebiasaan tersebut tentu saja membuat kita tidak bahagia, dan mengubah kita menjadi seseorang yang negatif.
Apa yang ada dalam hati akan tercermin dari segala perilaku dan tutur kata kita. Iri dan dengki adalah penyakit hati yang memperburuk kondisi hati seseorang. Akibatnya, tutur kata dan perilaku mereka cenderung negatif dan membuat diri mereka sendiri tidak bahagia. Usahakan selalu berbahagia saat melihat orang yang bahagia. Syukuri apa yang telah kita miliki.