1
News

Kecaman dari Negara Timur Tengah terhadap Pelaku Pengeboman di Sri Lanka

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Negara-negara Muslim mengecam keras peristiwa pengeboman yang terjadi di Sri Lanka Minggu (21/4/2019) lalu. Kecaman disampaikan oleh Mesir, UAE, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, dan Turki. Kecaman serupa juga disampaikan Organisasi Kerjasama Islam.

Imam Besar Al Azhar Mengutuk Serangan di Sri Lanka

Al Alzhar, Mesir, mengutuk serangan bom teroris yang terjadi di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019). Serangan bom di gereja dan hotel mewah itu menewaskan sedikitnya 290 orang. Imam besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al-Tayeb menyebut serangan yang terjadi saat perayaan paskah di gereja tersebut sebagai serangan teroris.

Dalam pernyataan yang dilansir AFP, Sheikh Ahmed Al-Tayeb mengatakan, “Saya tidak bisa membayangkan seorang manusia bisa menargetkan ketenangan saat hari perayaan mereka. Dalam situs resmi Al Azhar, Imam Besar institusi religius itu menyatakan bahwa watak sesat para teroris itu bertentangan dengan ajaran seluruh agama.

Al Tayeb menambahkan, ia berharap agar Tuhan memberikan ketabahan untuk para keluarga korban tewas dan memberikan kesembuhan pada para korban luka.

Presiden Turki Mengecam Peristiwa yang Juga Menewaskan Warganya Ini

Kecaman juga datang dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dalam akun Twitternya, Erdogan berkata, “Saya mengutuk sekeras mungkin serangan teror paskah di Sri Lanka. Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan. Atas nama rakyat Turki, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan rakyat Sri Lanka. Saya berharap semoga yang luka-luka dapat segera pulih”.

Dua orang insinyur asal Turki diketahui menjadi korban tewas. Mereka berada di Sri Lanka untuk mengerjakan proyek.

webinar umroh.com

Negara-Negara Arab Mengecam Peristiwa Pengeboman Sri Lanka

Selain dari Al Azhar Mesir, kecaman juga datang dari negara-negara Arab. Dilansir dari Emirates News, Kementrian Luar Negeri dan Kerja Sama International UAE menegaskan posisinya yang teguh dalam melawan segala bentuk kekerasan, terorisme, dan ekstremisme, yang menarget semua, tanpa membedakan agama dan ras.

Qatar dan Bahrain juga mengeluarkan kecaman terhadap peristiwa di Sri Lanka tersebut. Qatar secara tegas menolak kekerasan dan terorisme, sementara Bahrain mengatakan bahwa serangan tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama, serta nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Arab Saudi juga mengeluarkan kecaman serupa.

Kecaman Datang dari Organisasi Kerjasama Islam dan Organisasi Muslim Sri Lanka

Kecaman juga datang dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi. Ketua OKI, Dr. Yousef Al Othaimeen juga menggambarkan mereka sebagai serangan pengecut yang menargetkan warga sipil yang tidak bersalah.

Dua organisasi muslim Sri Lanka juga menyatakan hal yang serupa. Dewan Muslim Sri Lanka menyatakan berduka atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam ledakan itu. Ledakan itu diyakini oleh Dewan Muslim Sri Lanka sebagai upaya para ekstrimis yang berusaha memecah belah kelompok agama dan etnis. Badan Ulama Muslim Sri Lanka, The All Ceylon Jamiyyathul Ulama, mengatakan bahwa menargetkan tempat ibadah Kristen adalah perbuatan yang tidak bisa diterima.

Ratusan Orang Menjadi Korban dalam Delapan Ledakan Bom di Gereja dan Hotel

Serangan yang terjadi hari Minggu (21/4) itu merupakan delapan ledakan bom yang menyerang berbagai wilayah. Sebanyak tiga gereja, empat hotel mewah, dan satu rumah menjadi lokasi yang diserang oleh pelaku teroris itu. Sebagian besar ledakan yang terjadi disebabkan oleh ledakan bom bunuh diri.

Sebanyak 24 orang ditangkap terkait dengan serangan yang memakan banyak korban itu. Mereka adalah warga negara Sri Lanka yang ditangkap di Colombo dan sekitarnya. Akan tetapi, sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas rentetan ledakan mematikan itu.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa selain korban tewas sejumlah 290 orang, korban luka-luka mencapai 500 orang. Sebanyak 35 warga negara asing dari delapan negara termasuk dalam korban yang tewas.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.