Umroh.com – Kaum perempuan sangat dimuliakan dan diagungkan kedudukannya dalam agama Islam. Sebagaimana Islam juga sangat memperhatikan hak-hak kaum perempuan dan mensyariatkan hukum-hukum yang agung untuk menjaga dan melindungi mereka. Agungnya tugas dan peran perempuan terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama dan utama generasi muda Islam. Terutama untuk kaum ibu, ia memberikan bimbingan yang baik bagi anak-anaknya. Tak salah jika kedudukan seorang ibu sangat mulia. Apa makna kedudukan seorang ibu dalam islam?
Baca juga: Lakukan Amalan Ini, Maka 70 Ribu Malaikat Mendoakanmu
Makna Kedudukan Seorang Ibu Dalam Islam
Umroh.com merangkum, ibu adalah sosok yang istimewa tiada duanya bagi setiap anak. Bahkan sebesar apapun pengorbanan yang kita lakukan untuk beliau, tidak ada bandingannya dengan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Ibu juga sebagai tempat bersandar disaat kita terpuruk menjalani kehidupan.
Dalam Islam, seorang ibu memiliki kedudukan yang luar biasa. Sosok ibu derajat yang paling tinggi disbanding seorang ayah. Bahkan Rasulullah SAW saja mengagungkan seorang ibu. Sesungguhnya Allah SWT melalui firmanNya dalam Al Quran dan Rasulullah SAW dalam hadistnya telah memerintahkan kepada kita semua sebagai orang muslim, agar menghormati, memuliakan, mentaati perintah ibu yang tidak bermaksiat kepada Allah SWT, menyayangi hingga akhir hayatnya, dan sellau mendoakan ketika sudah wafat.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi,
يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ (البخاري و مسلم)
Dari Abu Hurairah RA, Rasululloh SAW bersabda,
“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu” (HR. Bukhari dan Muslim : 5971)
Pendapat Imam Al-Qurthubi dalam menjelaskan hadits tersebut adalah; “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Tafsir Al-Qurthubi X : 239)
Masya Allah, begitu agungnya kedudukan sorang ibu dalam Islam. Sudah sepatutnya kita mencontoh Rasulullah memuliakan seorang ibu yang telah melahirkan, merawat, hingga membimbing kita sepanjang hidupnya.
Selain melancarkan rezeki, Anda juga bisa menjadi tamu istimewa Allah. Yuk temukan paketnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Mulianya Menjadi Seorang Ibu
Tim Umroh.com merangkum, begitu mulia sebagi seorang ibu. Bahkan sosok ibu mendapatkan hak kemuliaan yang lebih besar daripada seorang ayah. Tak heran bahwa ada istilah mengatakan “surga di bawah telapak kaki ibu”. Bukan tanpa alasan, keberadaan ibu sangat diutamakan dalam sebuah keluarga.
Pada dasarnya, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ini sesuai dengan hadits Rasullullah SAW Al -Ummu madrasah Al-ula. Ibulah sosok pertama yang akan menanamkan norma-norma kebaikan dalam kehidupan manusia, sekaligus menjadi teladan dalam bersikap. Tanggung jawab ibu begitu besarnya dalam mendidik seorang anak, sehingga sudah sewajarnya kita menghormati, dan menaati apa-apa saja yang diperintahkan. Agama Islam mengharuskan setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama terhadap ibu. Perintah berbuat baik kepada ibu dan bapak ini banyak ditemukan dalam Al Quran.
Dalam hal ini Nabi Isa AS bisa jadi contoh bagaimana cara bersikap baik terhadap ibunya, Allah SWT berfirman,
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam : 32)
Inilah yang ditetapkan oleh Alquran dan disebutkan berulang kali di berbagai surah. Di antaranya sebagaimana tercantum dalam surah Luqman ayat 14:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Mengapa kedudukan ibu begitu mulia? Karena ibu memiliki pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang ayah. Pekerjaan ini sangatlah berat. Tugas kepayanagan seorang ibu ialah mengandung, melahirkan , dan menyusui. Namun apabila pekerjaan itu dilakukan dengan sabar dan dalam rangka mencari ridho Allah SWT, maka pekerjaan itu bagian dari jihad seorang ibu di mana pahala dari Allah SWT sangat besar.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Maka berbaktilah kepada sang ibu dengan cara memuliakan, menghormati, mematuhi perintah kebaikan, memohon ridhanya, dan melakukan berbagai hal yang terbaik demi kebahagiaan seorang ibu. Banyaklah berbuat kebaikan kepada ibu. Jangan sampai terucap dari lisan sesuatu yang buruk. Karena setiap ridha ibu, ridha Allah juga. Allah mendengarkan dan mengabulkan doa seorang ibu. Berbaktilah selagi masih ada waktu menjaga ibu kalian. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.