1
Doa

Keistimewaan Sholat Tahajud, Ibadah yang Diganjar Surga

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Salah satu ibadah sunnah yang sangat agung ialah sholat malam/qiyqm atau sholat tahajud. Sholat tahajud merupakan tempat seorang hamba bermunajat dengan Allah di tengah malam terutama ketika 1/3 malam terakhir. Kira-kira apa sih keistimewaan melaksanakan ibadah sholat tahajud?

Di waktu tahajud lah harusnya seorang hamba memuji-muji Allah, melaporkan keluh-kesahnya, dan meminta banyak hal hanya pada Allah subhanahu wa ta’ala. Di waktu tersebut, saat suasana hening, Anda akan bisa fokus beribadah, selain itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah akan turun di 1/3 malam terakhir untuk hambanya.

Baca juga: Waktu yang Dianjurkan untuk Laksanakan Sholat Tahajud

Dalil Sholat Tahajud

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,

”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 1808)

Lihatlah janji Allah di dalam hadist tersebut, barangsiapa yang berdoa meminta di waktu tersebut, maka akan dikabulkan, juga barangsiapa yang memohon ampunan maka akan diampuni.

Keistimewaan orang yang sholat tahajud

Umroh.com merangkum, ada banyak keistimewaan khusus yang bisa diperoleh hamba-Nya dari sholat tahajud. Berikut tulisannya yang dirangkum umroh.com:

1. Sholat tahajud adalah sifat orang bertakwa dan calon penghuni surga

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Adz Dzariyat,

webinar umroh.com

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آَخِذِينَ مَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18)

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS. Adz Dzariyat: 15-18)

Imam Al Hasan Al Bashri mengatakan mengenai ayat ini, “Mereka bersengaja melaksanakan qiyamul lail (sholat tahajud), di malam hari, dan mereka hanya tidur sedikit saja. Mereka menghidupkan malam hingga sahur (menjelang subuh). Mereka pun banyak beristighfar di waktu sahur.”

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

2. Sholat tahajud adalah sebaik-baik sholat sunnah

Sholat sunnah yang paling utama di sisi Allah ialah sholat tahajud, karena memiliki kedekatan khusus antara tuhan dengan hambanya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam.”

Ulama Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, ini adalah dalil dari kesepakatan ulama bahwa sholat sunnah di malam hari lebih baik dari sholat sunnah di siang hari.

Ulama Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, waktu tahajud di malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan sholat sunnah. Ketika itu hamba semakin dekat dengan Rabbnya. Waktu tersebut adalah saat dibukakannya pintu langit dan terijabahinya (terkabulnya) do’a. Saat itu adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam hajat kepada Allah.

Perbedaan hebatnya sholat malam dengan sholat di siang hari ialah sholat malam lebih mudah dilakukan sembunyi-sembunyi dan lebih mudah mengantarkan pada keikhlasan. Inilah sebabnya para ulama lebih menyukai sholat malam karena amalannya yang jarang diketahui orang lain.

3. Sholat tahajud adalah kebiasaan orang shalih

Sholat tahajud meskipun agung, tidak mudah untuk melakukannya. Di kala orang lain istirahat dengan lelapnya, seorang muslim yang sholih harus terbangun untuk menghadap rabnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Lakukanlah sholat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan dan mencegah dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi, Hadist hasan)

4. Sholat tahajud sebab masuk surga

Keistimewaan sholat tahajud yang terakhir adalah pengorbanan orang yang sholat tahajud menjadikannya ia dekat di sisi Allah, dan niscaya dimasukan ke dalam surga.

Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)

Jadilah tamu Allah dengan temukan paketnya di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Waktu dan cara sholat tahajud

Waktu utama untuk sholat malam adalah di sepertiga akhir malam, meskipun ada dalil-dalil lain yang menunjukkan bolehnya sholat tahajud di sepanjang malam.

Istri Rasulullah, ‘Aisyah pernah ditanyakan mengenai sholat malam yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah menjawab,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam. Kemudian beliau melaksanakan sholat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya. Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali. Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar (ke masjid).” (HR Muslim no. 746)

Tidak ada tata cara khusus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang cara melakukan sholat malam, tetapi tata cara yang ada adalah beragam, sehingga seorang muslim boleh melakukan cara yang mana saja.

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam bukunya Zaadul Ma’aad mengumpulkan beberapa tatacara sholat tahajud, berikut ini ringkasan dari beberapa cara yang paling kuat menurut para ulama.

  • Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun pada malam hari lalu melakukan sholat dua raka’at dengan memperlama berdiri, ruku’ dan sujud, kemudian beliau pergi lalu tidur. Kemudian beliau melakukan itu sebanyak tiga kali dengan enam raka’at. Pada tiap kalinya beliau bersiwak dan berwudhu’ dan beliau membaca,

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لأَيَاتٍ لأُوْلِي اْلأَلْبَابِ

(hingga akhir surat). Kemudian beliau melakukan sholat Witir tiga raka’at, lalu muadzin adzan dan beliau keluar untuk melakukan sholat Shubuh. Cara ini dikemukakan Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma.

  • Cara kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai sholatnya dengan mengerjakan dua raka’at yang pendek, lalu beliau menyempurnakan rutinitasnya melakukan sholat sebanyak sebelas raka’at. Pada tiap dua raka’at beliau salam dan di akhirvmelakukan witir satu raka’at. Cara ini disampaikan ‘Aisyah radhiyallahu anhuma, cara ini yang paling lazim dilakukan.
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan sholat malam sebanyak delapan raka’at dengan salam pada tiap-tiap dua raka’at, lalu sholat Witir sebanyak lima raka’at sekaligus, tanpa duduk kecuali pada raka’at akhir. Cara ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab hadistnya nomer no. 738).
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat sebanyak sembilan raka’at dengan melakukannya secara bersambung pada delapan raka’at tanpa duduk kecuali pada raka’at yang kedelapan, di mana di akhir raka’at ini beliau duduk untuk berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdo’a kepada-Nya, lalu beliau bangun tanpa salam dan meneruskan raka’at yang kesembilan, lalu setelah itu duduk, membaca tasyahud dan salam. Se-telah salam beliau sholat lagi dua raka’at dengan duduk.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat tujuh raka’at seperti cara melakukan sembilan raka’at sebelumnya, (yaitu enam raka’at dilakukan secara bersambung tanpa duduk kecuali pada raka’at akhir, di mana beliau duduk untuk berdzikir, memuji Allah dan berdo’a kepada-Nya dan setelah itu bangun tanpa salam untuk melakukan raka’at yang ketujuh dan setelah itu baru beliau salam), lalu setelah salam beliau sholat dua raka’at dengan duduk.
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat dua raka’at-dua raka’at lalu beliau sholat Witir tiga raka’at tanpa dipisahkan di antara tiga raka’at itu dengan salam (salam setelah tiga raka’at). Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat witir tiga raka’at tanpa dipisah-kan di antara raka’at-raka’at itu. (HR. Ahmad no. 24697).
Irzal Adiakurnia

I'm the type of person who easy to adjust, cause like to engage in conversation and observe people's characters.