1
Sejarah Islam

Panutan! Ini Potret Kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah kedelapan dari Dinasti Umayyah. Ia menggantikan Sulaiman bin Abdil Malik yang wafat. Pengangkatannya sebagai khalifah merupakan wasiat dari Sulaiman bin Abdil Malik menjelang wafat. Dia kemudian dilantik pada tahun 99 H, di hari Sulaiman bin Abdul Malik wafat. 

Sikap menonjol yang membuat dirinya dipilih sebagai khalifah adalah kebaikan akhlaknya. Dia dikenal dengan kesholehan dan karakternya, sehingga ia mendapat amanah untuk memegang jabatan tersebut. 

Baca juga: Mengenal Sosok Umar bin Abdul Aziz yang Dikenang Sepanjang Masa

Umroh.com merangkum, Umar bin Abdul Aziz memimpin selama tiga tahun, tepatnya dari tahun 717 Masehi hingga 720 Masehi. Masa kepemimpinannya tidak lama, namun perannya sangat besar dalam pembangunan, peningkatan kesejahteraan kaum muslimin, serta penyebarluasan agama Islam. Ketika ia menjabat sebagai khalifah, rakyat bisa hidup sejahtera dan berkecukupan. 

Sempat Menolak Jabatan Khalifah 

Umar bin Abdul Aziz menerima jabatan khalifah dengan sangat mendadak. Sulaiman, khalifah sebelumnya, membuat wasiat ketika ia sedang sakit keras, sehingga Umar tidak memiliki waktu untuk menimbang-nimbang, dan rakyat tidak memiliki kesempatan untuk memilih. Itulah yang membuat dirinya bertambah sedih dan berat hati, selain merasa sedih karena wafatnya khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. 

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Mudah banget, cukup dengan download aplikasinya di sini, uang jutaan rupiah menanti Anda!

Ketika Umar bin Abdul Azizmdilantik sebagai khalifah, ia kemudian berpidato di depan rakyat. “Wahai saudara-saudara! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandanganku terlebih dahulu dan bukan juga permintaanku serta tidak dibicarakan bersama dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiat yang kalian berikan kepadaku dan pilihlah seorang Khalifah yang kalian sukai”. 

Panutan! Ini Potret Kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz

Pidato Umar langsung ditanggapi rakyat. Ternyata, mereka tak keberatan jika beliau menjabat sebagai khalifah. Salah seorang dari mereka menyampaikan, “Kami telah memilihmu wahai Amirul Mukminin, dan kami ridha kepadamu. Maka, uruslah urusan kami dengan kebaikan dan keberkatan”. 

Kisah tersebut menunjukkan bahwa beliau tidak haus kekuasaan. Ia merasa jabatan adalah amanah, dan ia tidak merasa berhak memimpin jika rakyat tidak menginginkannya. Karakter mulia inilah yang membuat rakyat justru memilihnya. 

webinar umroh.com

Pemimpin yang Peduli Lingkungan 

Selain karakternya yang baik, Umar bin Abdul Aziz juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat memperhatikan lingkungan. Salah satu prestasinya adalah menghijaukan wilayah as-Suwaida yang sebelumnya dikenal gersang. Dia membuat program untuk menanam pohon dan menghijaukan wilayah itu dengan pepohonan. 

Uang yang digunakan untuk menghijaukan as Suwaida bukanlah uang negara. Beliau mengeluarkan biaya pribadi dari hartanya untuk membiayai penghijauan di as-Suwaida. Dia rela hidup sederhana untuk mendermakan hartanya.  

Pemimpin yang Dermawan 

Khalifah Umar bin Abdul Aziz memang dikenal sebagai pemimpin yang dermawan. Disebutkan bahwa ia sebenarnya seorang pengusaha kaya raya. Sifatnya yang amanah membuatnya menjadi seorang pedagang yang sukses. 

Saat menjabat sebagai khalifah, Umar bin Abdul Aziz bukanlah orang yang silau dengan harta. Jika ia mendapat gaji dari negara, langsung dibagikan kepada fakir miskin. 

Mau pergi umroh tapi kendala biaya? Cuma di umroh.com, Anda bisa pergi umroh tapi gak bikin kantong seret!

Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz mendapat kiriman uang sebanyak 4.000 Dirham, dan satu buah baju berbulu. Walaupun telah menerima uang yang banyak, ia tetap membeli pakan kuda dengan cara berhutang keesokan harinya. Ayub bin Wail yang melihat kejadian itu merasa bingung. “Bukankah baru kemarin Umar bin Abdul Aziz mendapat harta yang banyak?”, pikirnya. 

Ayub lalu mencari tahu kepada keluarganya. Menurut cerita keluarga Umar, ternyata uang ratusan dinar itu tidak disimpan, melainkan langsung dibagikan kepada fakir miskin. Baju berbulu itu juga hanya sekali dipakai ke luar rumah, dan saat kembali baju yang dipakainya itu sudah tidak ada. Ketika keluarganya bertanya, Umar menjawab bahwa baju itu sudah diberikan kepada fakir miskin.  

Kedermawanan beliau semakin tampak di bulan Ramadhan. Ia terbiasa berbuka bersama anak yatim dan orang miskin. Bahkan ia enggan berbuka jika di dalam rumahnya tidak ada fakir miskin.  

Panutan! Ini Potret Kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz

Hidup Sederhana 

Walaupun menjabat sebagai khalifa yang berkuasa, Umar bin Abdul Aziz tidak menjadikannya sebagai kesempatan untuk berfoya-foya. Sebaliknya, Umar juga dikenal dengan kesederhananya.  

Baca juga: Ini Kata Umar bin Khattab soal Pembangunan Infrastruktur

Umar bin Abdul Aziz sangat mencintai rakyatnya, sehingga ia rela menyerahkan gaji dan hartanya kepada rakyat yang membutuhkan. Langkah itu juga diikuti dengan melakukan pembersihan terhadap pejabat yang korup, sehingga harta yang diambil bisa dikembalikan lagi ke Baitul Mal. Umar juga menolak fasilitas mewah yang biasa diterima para khalifah. Ia memilih tinggal di rumahnya sendiri.  

Mau punya kesempatan pergi umroh tapi dibayarin teman? Cukup dengan download aplikasinya di sini, dan dapatkan promonya!

Kesederhanaannya juga bisa dibilang berbanding terbalik dengan rakyatnya yang telah mampu hidup sejahtera. Dalam suatu riwayat, Umar yang sedang sakit keras dirasa harus mengganti pakaian. Para menteri kemudian meminta istri Umar untuk mengganti pakaian sang Amirul Mukminin itu. Akan tetapi, sang istri menuturkan bahwa Umar hanya memiliki pakaian yang sedang dipakainya.  

Tak lama setelah itu, dirinya wafat. Ia tidak meninggalkan banyak harta untuk anak-anaknya. Saat ditanya apa wasiat yang akan ditinggalkan untuk anak-anaknya, Umar menjawab, “Aku tidak memiliki apa-apa. Jika anak-anakku orang sholeh, Allah-lah yang akan mengurusnya”.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.