Saat ini islam adalah agama dengan jumlah pengikut terbesar di dunia. Rekaman jejak emas masa peradaban Islam hingga sekarang masih ada dan bahkan bisa ditemukan dalam banyak catatan-catatan sejarah yang ditulis oleh orang non-muslim.
Peradaban Islam telah memberikan tinta emas dalam perjalanan kehidupan manusia di berbagai aspek. Zaman kejayaan islam adalah masa ketika para filsuf, ilmuan, dan insinyur dari dunia islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
Baca juga: Awal Munculnya Islam di Amerika Latin
Mengenal Peradaban Islam
Umroh.com merangkum, kemajuan ilmu pengetahuan hingga kesejahteraan masyarakat turut menjadi catatan gemilang ketika peradaban Islam tegak di muka bumi ini. Peradaban Islam tersebut adalah masa dimana Islam menjadi pedoman dalam segala kehidupan rakyat dengan kesempurnaan aturan yang ada di dalamnya.
Islam mempunyai konsep kesejahteraan yang jauh lebih baik dibanding konsep – konsep ekonomi barat. Konsepnya pun telah diterapkan dengan baik mulai dari zaman Rasulullah saw sampai para khalifah penggantinya. Kesejahteraan dalam pandangan islam bukan hanya dinilai dengan ukuran material saja, melainkan juga dengan ukuran non material seperti terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai moral, dan terwujudnya keharmonisan sosial.
Baca juga: Sudahkah Anda Sholat Hari Ini? Jika Belum, Yuk Lihat Jadwalnya di Sini!
Dalam pandangan islam masyarakat dikatakan sejahtera apabila terpenuhi kebutuhan pokok setiap individu rakyat baik pangan, sandang, papan, pendidikan maupun kesehatan. Serta terjaga dan terlindungi agama, harta, jiwa, akal, dan kehormatan manusia.
Salah satu bentuk keagungan khilafah yang tidak dimiliki peradaban lainnya adalah kesempurnaan dan jaminan kehidupan terbaik bagi rakyatnya. Sejarah telah membuktikan secara jelas akan hal ini yang bertahan hingga seribu empat ratus tahun lebih dan pada akhirnya diruntuhkan pada 03 Maret 1924 M.
Jaminan kesejahteraan era khilafah dapat terwujud bukan karena kebetulan, namun karena khilafah memiliki seperangkat aturan atau kebijakan . Aturan maupun kebijakan ini bersumber dari Islam. Karena sejatinya khilafah adalah representasi dari penerapan Islam secara menyeluruh dan utuh. Aturan-aturan ini mencakup ranah individu, keluarga, masyarakat dan negara. Sehingga secara sederhana semua keagungan khilafah terwujud karena ajaran Islam diterapkan secara penuh.
Baca juga: Yuk Ajak Keluarga Anda untuk Pergi Umroh Bersama, di Sini Cara Mudahnya!
3 Kebijakan dalam Islam untuk Menyejahterakan Umat Islam
- Pertama, Khilafah adalah sebuah negara yang Islam menetapkan bahwa setiap muslim laki-laki, khususnya kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab untuk bekerja guna memberikan nafkah baginya dan bagi keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.
- Kedua, Islam mengatur ketika masih ada kekurangan atau kemiskinan yang menimpa seseorang, maka tanggung jawab itu menjadi tanggung jawab sosial. Maksudnya keluarga dan tetangga turut dalam membantu mereka yang masih dalam kekurangan dengan berbagai macam aturan Islam seperti zakat, sedekah dan lainnya.
- Ketiga, Khilafah melalui pemimpin tertingginya yaitu seorang khalifah adalah pihak yang mendapatkan amanat untuk mengayomi dan menjamin kesejehteraan rakyat. Dia yang akan menerapkan syariah Islam, utamanya dalam urusan pengaturan masyarakat seperti sistem ekonomi dan lainnya.
Baca juga: Kisah Keberkahan Nabi Muhammad SAW
Dalam sistem ekonomi, khilafah memiliki kebijakan dalam mengatur kepemilikan kekayaan negara sesuai Islam. Ada kepemilikan individu, umum dan negara yang semua diatur sedemikian rupa untuk kemakmuran rakyat. Pengaturan tersebut kemudian akan masuk dalam Baitul Mal yang menjadi pusat kekayaan khilafah. Tujuannya adalah untuk menjamin kehidupan per-individu rakyat sejahtera agar benar-benar mendapatkan sandang, pangan dan papan. Serta untuk mewujudkan jaminan bagi rakyat dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, pertanian, industri, infrastruktur dan lainnya.